Chapter 20.

66 8 3
                                    

chicago.

*.✧*.✧*.✧
Happy Reading!
*.✧*.✧*.✧

Dingin, sesak, dan gelap itu yang terakhir Leora rasakan apakah dia di neraka? namun sebelum dia mengasumsikan pikiran konyolnya dia membuka matanya dan sadar bahwa ada cahaya terang.

"Enghh- dimana aku?" tanya nya pada dirinya sendiri.

Dia seperti di sebuah kamar asing, penuh dengan bunga bougenville dan wangi citrus favoritnya.

Dia mencoba mencerna ini semua, where is she?
Bukankah seharusnya dia berada di neraka? atau surga?

"Aku rasa kau akan bingung darling," sahut seseorang tiba tiba.

"Kol!" serunya ingin melompat memeluk Kol, nqmun dia mengingat dia dan Kol tidak sedekat itu,

"Kau boleh memeluk ku jika mau," balas Kol merentangkan kedua tangannya, saat itu pula Leora langsung memeluknya.

"Dimana aku? yang terakhir kuingat semua orang menyakitiku." balas Leora tersenyum lesu, ya dia bahkan ingat di akhir perangnya bersama Voldemort, Narcissa dan Draco hanya terbujur kaku menyaksikan itu.

Bolehkah ia berharap bahwa ibunya tidak mendengarkan perkataan Bellatrix? Leora memang sangat ingin mati saat itu tapi tidak dengan menyaksikan untuk kedua kalinya bahwa dia adalah sesuatu yang memang tidak penting.

"Well, kau berada dimana tidak ada yang menyakiti mu, welcome to Chicago!" sahut Kol membuka pintu balkon rumahnya.

"Wow Kol , bukankah ini sangat indah aku belum pernah kesini sebelumnya!" seru Leora.

"Baiklah aku akan memberikan mu beberapa tour sebelum kau berkenalan dengan keluarga ku," balas Kol.

"Wha-

"Ya, dan perlu diingat hanya Rebekah yang lumayan  baik." kata Kol mengacak rambut Leora lalu merangkulnya.

Leora diam saja, entah dia merasa hangat dia seperti tidak berfikir bahwa baru saja dia bangkit dari kematiannya karena sebuah mantra dari kalung yang dikenakannya.

*****

"Kol ayolah, bagaimana kau bisa membawa wanita dari sekolah Jessica?!" tanya Elijah.

"Old friend Elijah, Klaus i beg you!" kata Kol putus asa.

"Ya, silahkan pilih kamar yang kau inginkan dan jangan sesekali kau berfikir untuk menghancurkan rumah ku Kol, karena anakku Jessica butuh kenyamanan." ancam Klaus.

Kol hanya menyeringai,

*****

Beberapa minggu, tidak tepatnya beberapa bulan Kol terus menunggu perkembangan gadis didepannya, namun tak ada perubahan.

"Oh for god shake, Gloria kapan dia bangun? aku bahkan masih mendengar denyut jantungnya!" kata Kol rada marah.

"Kol, kontrol emosi mu! dia terkena mantra kematian dari bangsa penyihir seperti Jessica dan itu tidak mudah Kol! mungkin aku harus mengucapkan beberapa kata syukur dia masih bernafas!" balas Gloria pelan.

"Jadi namanya Leora?" tanya Gloria yang hanya diangguki oleh Kol.

Gloria adalah salah satu penyihir favorite Klaus, dan hanya dia yang menurut pada perintah Klaus.

"Dia mengingatkanmu pada salah satu Coven itu bukan?" tanya Gloria tersenyum.

"Maksudmu?" tanya Kol serius.

"Davina Claire, aku minta maaf, aku tidak bisa menyelamatkannya." balas Gloria sendu
Ya, gadis di depannya memang seperti dopplegangger Davina Claire. Davina Claire termasuk penyihir cerdas yang memiliki hidup abadi namun karena persembahan ritual itu membuat semuanya berbeda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Angel face Devil Thought Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang