Chapter 4.

910 117 1
                                    

Life like Malfoy.

*.✧*.✧*.✧
Happy Reading!
*.✧*.✧*.✧

Leora tau sekarang di Hogwarts sedang melaksanakan turnamen Triwizard, berterima kasihlah pada father nya yang memberi tau.

Ya Father dan Mother begitulah mereka menyuruh Leora memanggilnya. Mungkin dia bisa mengajak Narcissa dan Lucius menonton bukan. Hanya menonton untuk saat seperti ini dia belum mendapatkan mood yang pas untuk kembali ke sekolah.

Dia berada dikamarnya, sungguh ini adalah sesuatu yang dia inginkan saat membuka lemari banyak jubah dan gaun mahal kamar yang bagus dengan sentuhan warna Emerald.

Dia sudah siap dengan gaun yang dilapisi jubah formal berwarna Emerald.

"Kau sudah siap sayang?" tanya Narcissa.

"Ya, tentu mother." balas Leora dengan senyuman cantiknya

Mereka sampai di depan Great Hall, Lucius Malfoy orang penting di kementrian. Untuk ikut sarapan di Hogwarts bukanlah hal yang sulit untuknya.

Saat pintu terbuka, semua pasang mata melihat ke arah Leora, penampilan yang berubah drastis. Dan mereka dikejutkan dengan seseorang di kanan kiri gadis itu.

Malfoy.

Draco yang melihat itu tersenyum tipis, dugaannya tak pernah salah. Suara Lucius mengintruksikan mereka semua.

"Selamat pagi, Professor Dumbledore. Aku kesini hanya untuk mengenalkan putriku Leora Emerald Malfoy." sementara Dumbledore memang sudah tau itu dari awal menghela nafas seorang Malfoy memang juga sesuka hati.

"Baiklah, aku harap kalian berteman baik, dengan Leora Emerald Malfoy," kata Dumbledore yang diikuti tepuk tangan oleh Draco dan Slytherin.

"Leora kau boleh duduk." kata Dumbledore. "Kau mau makan bersama kami di meja khusus tamu undangan?" tanya Narcissa.

"Tidak, aku ingin makan dengan Draco." kata Leora lembut lalu mengubah ekspresi datarnya lagi. Dia seperti bukan Joanna Potter.

Harry mengawasi dan melihat pergerakan Leora yang di benaknya sekarang adalah benarkah Anna meninggalkannya?

Leora jalan dengan anggun layaknya para pureblood ke arah meja Slytherin, disamping Draco tepatnya.

Meja Slytherin sunyi sesaat, "Hello, twins." sapa Leora dingin pada Draco.

Draco langsung memeluk Leora, "Itu benarkan, perasaan ku tak pernah salah." kata Draco pelan hampir menangis.

"Heh, kau cengeng sekali jika nangis." Draco hanya terkekeh.

Interaksi itu tak lepas dari pandangan para Slytherin. "Leora, kenalkan ini teman teman ku." kata Draco.

"Blaise Zabini, Theo Nott, Daphne Greengrass, dan Pansy Parkinson yang hanya di angguki oleh Leora.

Pansy menegang membuat Leora menyeringai, "Hello Parkinson, remember me?" tanya Leora.

Pansy hampir menangis saat itu juga, "Eh,eh Pansy  aku hanya bercanda. Aku sudah melupakan kejadian tahun kedua." kata Leora tertawa sementara Draco cengengesan di tempat melihat adiknya.

Angel face Devil Thought Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang