"mana ya, dokumen kemarin.. kok ga ada..." seorang perempuan berjalan sambil merogoh tas lempang yang ia pakai.
"Nah.. hah eheh..." perempuan itu tersenyum senang saat mengetahui bahwa dokumen yang ia cari terpampang cantik di tasnya. Saking senangnya, ia tak memperhatikan langkahnya dan tersandung kakinya sendiri.
Beruntung, ia berhasil menjaga keseimbangan dan dapat berdiri tegak kembali. Tapi naasnya, ia kembali tersandung batu dan terjatuh.
Buk!
Kepalanya terbentur keras ke aspal....
'Ealah, kok gelap.'
"Oeekk!! Oekk!!"
'ribut plis,.. diam kek.'
"Perempuan!! Bayinya perempuan!!"
'heboh bat ni bidan ey'
"SELAMAT NONA! BAYI ANDA PEREMPUAN!"
'Ck.. gelap..... sempit bat lagi..'
'Lah.. loh hehh!! Apaan ihh!!!'
"Oek.. oek.." tangisan bayi itu terdengar seperti tertahan, tapi riuh kebahagiaan membuat mereka tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.
"Bayinya kembar! Bayi kembar!!"
"Hah, hah... Atha.....nasia... Hah... Uuh!! Na-!" Kata-kata terakhir yang disebutkannya sebelum menjalankan peristirahatan abadi adalah nama sang buah hati.
"Athanasia... Bagus sekali- Nona?! Nona Diana!!"
'Diana ya? Ibuku?'
"NONAAA!!"
Pada hari yang sama, waktu yang sama, di tempat yang sama, tempat terjadinya pembantaian massal yang diadakan oleh pemimpin negara itu sendiri.
'Wait! Kalau disini Diana ibuku, aku siapa etdah!!?'
"PANGGILKAN TABIB! CEPAT!!"
-
Di setiap kelahiran, pasti ada yang namanya kematian, begitu juga sebaliknya. Di setiap kematian, pasti ada kelahiran.
Keduanya kerap terjadi pada waktu yang bersamaan, kerap kali terjadi di tempat yang berdampingan.
Kedua hal tersebut saling melengkapi, yang satu dengan yang lain.
Keseimbangan antara keduanya juga suatu hal yang berkaitan dan saling berhubungan.
〖 Still looking for someone, Chapter I 〗
"Jadi, hanya mereka yang dia tinggalkan?" Suara berat mencekam itu bergema dalam istana merah bersimbah darah. Sesuai namanya, Ruby."Y, ya.. Yang Mulia..." Sebagian pelayan menanggapi dengan suara bergetar.
Suasana makin menjadi, beberapa orang mulai gelisah dan bahkan lupa caranya untuk bernafas. Aura yang mereka hadapi lebih mengerikan dari pada ketakutan terbesar mereka sendiri.
"Athanasia ya? Siapa yang satunya?"
"Na....na?"
'Siapa? Itu bukan nama bodoh, itu hanya sepenggal suku kata yang tidak lengkap!'
"Nana? Sepertinya wanita itu tidak bisa menyelesaikan kalimatnya dengan benar..... Na... Na...... .... Na.. Felix." Pemilik suara berat itu sedikit mengayun nada senandungnya hingga berakhir dengan menyebut nama pengawalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
still looking for someone
FanfictionKehidupan menyebalkan lainnya datang kepadaku, seseorang yang tidak ingin hidup, tapi juga tidak ingin mati. Who Make Me A Princess Fanfiction