XXI

222 27 2
                                    

"Kau sudah baikan?" Naleta menatap lekat pemilik ranjang yang sedang berbaring lemah dari balik pintu.

"Tuan Putri?" Setelah mendengar suara Naleta, si pemilik ranjang memperbaiki posisinya-mencoba untuk duduk. Naleta melihatnya dan segera berjalan masuk, menghampiri pria tua yang kesusahan bergerak di atas ranjangnya sendiri, membantu. "Anda tidak perlu datang untuk melihat keadaan saya seperti ini Tuan Putri, saya hanya kelelahan."

"Ya, saking lelahnya kau harus di tempat tidur selama 2 hari? Lucu sekali." Naleta menarik kursi dari meja yang paling dekat dengan ranjang tersebut.

"Saya sedikit kewalahan dengan pekerjaan istana akhir-akhir ini. Mungkin pelajaran kita akan sedikit tertunda Tuan Putri." Dengan wajah pucat, pria itu membalas.

Naleta mengangguk mengerti, "mmhm.. sepertinya begitu. Akhirnya aku dapat hari libur. Kalau begitu aku akan pulang, selamat beristirahat."

"Anda baru saja tiba, bagaimana bisa anda pergi tanpa minum teh terlebih dahulu?"

"Aku hanya penasaran dengan penampilan mu. Mengejutkan, kau terlihat lebih menyedihkan sekarang." Naleta bersiap untuk pergi.

"Kalau begitu akan saya antar-"

Naleta mendorong bahu pria itu, "Diam! Astaga, istirahat saja. Aku di rumah ini bukan cuma sekali atau dua kali, aku sudah tau jalan keluar." Naleta menepuk pelan bahu pria tersebut dan menampilkan senyum cerahnya.

Still looking for someone, Chapter XXI

"Lagi menyapu lantai? Seru ya?" Tawa Lucas menggelegar.

"Ini apa sih?! Letoi banget! Gak ada sendinya juga! Gak bisa menangkapku saat jatuh! Lembek banget, aneh! Bentuknya juga seperti hantu!" Kesal Athanasia dengan semua caciannya.

"Penghinaan luar biasa. Dia sakit hati tuh."

"Hah." Athanasia melongo, "bukannya dia cuma boneka? Dia mengerti kata-kataku?"

"Tentu saja gak ngerti." Jawab Lucas dengan polosnya, "ahahahaha."

"Apa kau gak bisa buatkan boneka yang benar-benar seperti manusia?"

"Kau pikir ada sesuatu yang tidak bisa aku lakukan?" Sombong Lucas.

"Kalau begitu buatkan dong. Kalau bisa, boneka laki-laki tampan."

"Gak mau."

"Kenapa gak mau?"

"Kenapa ya. gak tahu, tapi aku gak suka aja jadi gak mau."

"Lebih baik aku minta tolong Felix saja jadi lawan latihanku."

"Kau ini memang kadang kejam. Kau mau menguras darah penjaga itu sampai mati ya?"

·
·

"Ah capek... Oh ya, Ijekiel katanya sudah kembali."

"Ijekiel Alphaeus?"

"Aku penasaran dia jadi seperti apa ya setelah 6 tahun."

"Kau juga tertarik dengan anaknya si putih, ya?"

"Bicara apa kau? selama 6 tahun ini aku sangat menderita karena selalu teringat akan hal itu!"

"Kalau kau sepenasaran itu lihat saja sendiri. bilang kek dari tadi. Itu bukan hal yang sulit untukku."

Ctak! WUUNGG

"Baguslah, aku juga bosan."

"..."

"Dasar... DASAR KURANG AJAAAAR!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

still looking for someoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang