"Loh? Kemana perginya Tuan Putri Naleta?" Felix panik saat mengetahui bahwa adik kembar Athanasia itu tidak berada di dekat jangkauannya. "Tuan Putri, anda sebaiknya masuk terlebih dahulu. Saya akan mencari Tuan Putri Naleta!" Felix membuka pintu dan hendak menurunkan Athanasia, tapi-
"Sudah datang?" Suara Claude terdengar. Ia sedang menahan dagunya dengan tangan sebagai tumpuan.
"Ah, iya Yang Mulia, tapi Tuan Putri Naleta menghilang entah kemana, saya akan mencari Tuan Putri dahulu..." Felix menurunkan Athanasia dan berjalan menuju pintu.
"Tidak usah." Claude mencegah Felix. "Dia disini." dan dengan cengo'-nya, Felix malah menatap Claude lekat. "Kenapa malah menatapku?" Felix semakin menatap Claude curiga.
"..."
〖 Still looking for someone, Chapter XIII 〗
"Mana? Katanya ada makanan... Kok ga ada apa-apa? Ga seru. Disini kosong melompong." Naleta turun dari ruang dibelakang singgasana dan muncul dari belakang Claude.
"Aku bilang ada makanan di dapur belakang, bukan disini." Claude meluruskan perkataannya yang tengah dibahas Naleta.
Kriet
"Sudah datang rupanya, dimana kakakmu?"
"Diluar, masih ngomong sama kakek-kakek cerewet."
"Kakek?"
"Dia bilang namanya Alpha..., Alpha..... Alphabet kali, gatau. Tapi gayanya mirip sekali dengan orang yang sudah berumur..."
"Uhuk-"
"Ayah punya makanan tidak?"
"Ada. Di belakang." Naleta menengok dan mendekat ke belakang Claude dan mendapati ruangan yang ditutupi tirai. Naleta masuk ke sana, Claude juga tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Dan disitulah awal mula kesalahpahaman Naleta tentang kata 'belakang' si Claude.
"Tuan Putri, anda dari mana saja? Kenapa meninggalkan saya tanpa mengatakan apapun?" Felix menjauh dari pintu dan tergopoh-gopoh mendekati tempat Athanasia.
Melihat itu Claude tersenyum, "Sekarang kau sudah jadi pengasuhnya, ya." iya, senyum meledek:) tapi lihat dia, dia malah malu-malu seperti orang bodoh setelah disindir seperti itu:D
Athanasia berjalan menuju Claude. Namun ia kembali untuk memberikan Felix permen lollipop agar dipegang. Tujuan pertamanya, adalah emas🤩👍.
"Kami tadi bertemu Tuan Alphaeus di depan."
'bukan Alphabet ya? Hahaha, salah ternyata:v'
"Paman putih!" Athanasia menyahut dari sebelah Claude.
"Putih?" Beo Claude.
"Karena mirip guguk putih!" Angguk Athanasia senang.
"......." Pft- lag bentar si klod >:)
"Sebutan yang pantas untuk orang yang selalu besar mulut." Balas Claude.
"Terlihat jelas kalau dia suka menggonggong." Naleta mulai masuk dalam percakapan.. dan hanya dibalas dengan seringai oleh Claude. Mungkin ia kagum dengan kalimat milik adiknya Athanasia ini.
"Saya dengar Tuan Alphaeus juga memiliki anak laki-laki seumuran Tuan Putri. Bukankah dia cocok menjadi teman mengobrol Tuan Putri?"
'anak dari kakek itu? Oho... Anaknya mungkin lumayan...'
Claude menatap Athanasia. "Jadi Athi bakal punya teman?"
"... rasanya kesal membayangkan dua anak kecil berlarian di istana. Aku paling benci hal berisik. Di tambah lagi anak yang mirip Roger Alphaeus."
KAMU SEDANG MEMBACA
still looking for someone
FanfictionKehidupan menyebalkan lainnya datang kepadaku, seseorang yang tidak ingin hidup, tapi juga tidak ingin mati. Who Make Me A Princess Fanfiction