II

402 54 1
                                    

Jadi, dulu... Entah berapa lama:)

Ayah(ku) yang ini, membantai penghuni istana ini dengan brutal. Karna ibu ya? Yang mana sih, aku tuh ga pernah baca cerita ini loh!! Aku cuma pernah dengar! Malah aku yang dikirim ke sini 😡!!

"Aaa," pengen makan..


Still looking for someone, Chapter II


Jadi, namaku disini juga Naleta ya...? Kembaran... Kali ini aku punya saudari! Athanasia, artinya Abadi. Kalau ga salah🤔.

Naleta itu nama tengahku di kehidupan sebelumnya.

Karena sering dengar namaku yang itu disebut, aku jadi keinget sama cokelat nute*la. Tapi cokelat disini ada yang lelehan ga ya? Kayaknya ada sih... tapi ga yang dijual:'D

Sudah berapa lama aku hidup disini?

Em...

Aku dan Athanasia tinggal di tempat yang pernah jadi medan pertumpahan darah selama... Kami lahir hingga sekarang. Kalau boleh milih ya, aku mendingan benar-benar mati saat kesandung itu. Kalau udah terlanjur mati ya mau gimana? Ngapain di idupin lagi coba? Saya sudah capek hidup... Jadi harusnya gausah dikirim kesini lagi(◜`Д')◜⁾⁾

Tapi karna udah terlanjur idup juga, ya udah deh, jalanin aja.

"Uwaa"

Athanasia bersuara lagi! Aku mirip Athanasia ya? Aahh!! Dia cantik banget! Berarti aku juga!! Ahahha.. aneh. Iya, aku aneh.

Ceklek!

'bodo amat! Aku pura-pura tidur aja! Malas banget ngeliat muka mereka!'

"Aduh, masih belum tidur toh? Padahal adik anda sudah tertidur..."

"Memangnya kita harus ada disini? Toh dia kan tidak bisa bergerak sendiri."

"Kalian kan tau, Lilian memang spesial. Merepotkan sekali."

"Anggap saja kita sekalian istirahat."

"Kalau tiba-tiba dia menangis kencang bagaimana?"

"Cepat goyang-goyangkan tempat tidurnya Biar dia tidur."

'duh, mulai lagi, pelayan ini memang ga ada sopan-sopannya.'

'Padahal kan, Athanasia dan aku jarang menangis, kalian kira kami cengeng?!'

"Walau tidak dapat perhatian raja, tetap saja nasib jadi Putri itu enak."

'enggak juga... Harusnya aku bisa makan enak tiap hari, malah dikasih bubur melulu. Oh. Mungkin aku harus bersabar dan menunggu beberapa tahun lagi untuk melakukan itu.'

"Kita ini berada diujung tanduk. Sekali dia menunjuk, kita tidak bisa bilang apa-apa dan akan mati.

"Iya. Kenapa sih kita ditempatkan disini..? Kau dengar tidak, katanya ada arwah yang muncul di dapur tiap malam."

"Mengerikan sekali. Kita ga tau kapan akan bernasib seperti itu."

'Hm? Ya, kalau emang nasibnya buat mati mau dibilang apa? Eh? Athanasia kenapa? Tiba-tiba jadi semangat sekali..'

.
.
.

"Ueee"

'senang rasanya bisa turun dari tempat tidur bergoyang itu😤'

"Putri suka sekali ya?" Ah, Lili, kau benar-benar malaikat.

"Woa!"

still looking for someoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang