3 : demon

1.4K 181 12
                                    

"Kalau ada nama karakter yang belum diubah atau typo bisa dikomen ya^^


"Kau mengenal Lee Taeyong?"

Tidak, sama sekali. Jeno telah mendengar pertanyaan yang sama berulang kali dan jujur, ia kebingungan.

Ia sendiri tak tahu alasan mengapa pria tak dikenal seperti Lee Taeyong tiba-tiba saja memeluknya kemarin seolah-olah mereka berdua telah lama saling mengenal dengan baik.

Lee Taeyong? Jeno tak pernah tahu nama itu sama sekali.

Laki-laki maupun wanita dan percintaan. Ia tak pernah diizinkan untuk mendekati kedua hal itu. Tiffany tak pernah memberikan Jeno kesempatan bahkan walau Kibum berulang kali menentang hingga rumah megah mereka berubah gaduh dalam satu malam.

"Setelah kelas berakhir, ayo bertemu di kafe lantai satu. Aku akan menunggumu di sana."

Jeno menggaruk kepalanya, berdiri di depan pintu kafe dengan ragu-ragu. Minhyung dan Hyunjin yang mengekor di belakang, saling berbisik curiga. Kedua pria itu masih tak mau mempercayai jawaban Jeno bahwa ia dan Taeyong sama sekali tak saling mengenal.

"K-kita pulang saja!"

Hyunjin dan Minhyung terlonjak ketika Jeno tiba-tiba berbalik dan menghentak bahu, berjalan menerobos diantara kedua temannya itu sebelum akhirnya Minhyung menarik kerah belakang bajunya.

"Hey hey hey! Kau itu kenapa?! Taeyong pasti sudah menunggumu lama sekali di dalam!" protes Hyunjin, disetujui oleh anggukan Minhyung.

Jeno menggeleng keras.

"Kenapa?! Memangnya kau tidak suka Lee Taeyong?!"

Jeno menggeleng kembali. "Bukan begitu! Dia memang sangat manis dan tampan. Aku suka. Tapi... ayo pulang saja!"

Hyunjin memicing, menebak-nebak gelagat Jeno yang tiba-tiba kehilangan nyali untuk bertatap muka dengan Taeyong untuk kedua kali. Cukup dengan memperhatikan ekspresi wajah Jeno yang gusar, tentu mudah dipahami bahwa bocah bertulang besar itu hanya sedang gugup dan terlalu malu untuk menghadapi pria manis. Hyunjin dan Minhyung tak perlu untuk membujuk dua kali, hanya cukup menyeret lelaki tinggi itu memasuki kafe dengan paksa, mengedarkan penglihatan mencari pria Lee diantara ramainya mahasiswa.

Lee Haechan. Sebuah nama milik pria manis yang pertama kali ditemukan oleh pandangan Minhyung, pria yang kini diam-diam bersorak bahagia karena tengah mendapat kesempatan besar berkat Kim Nono.

Dimana ada Haechan, di sana Taeyong berada, juga beserta Huang Renjun di sebelah mereka berdua. Sehingga Minhyung segera bertindak cepat, menyeret Jeno yang mengeluh pasrah dan duduk terpaksa di hadapan ketiga pria manis itu.

"Aku sudah di sini sejak dua jam yang lalu, kau tahu?" begitu kalimat pertama yang Taeyong lontarkan. Ia kemudian melirik pada Minhyung dan Hyunjin di samping kiri dan kanan Jeno, mengernyit heran. "Siapa..."

Minhyung tersenyum lebar, "Perkenalkan, aku-"

Renjun memotong. "Kami ingin bicara dengan Nono secara pribadi. Bisakah tolong..."

Minhyung mengatup otomatis. Hyunjin mengerjap canggung. Mereka berdua berdiri dan mengambil tas kembali. "Permisi." secara kompak mereka berdua meminta izin untuk pergi, sekilas melirik Jeno yang menatap panik.

"Nono-ya?"

Jeno seketika menoleh ketika Taeyong memanggil, tak luput dengan bibir tipis yang tersenyum manis. "Ya...?"

Taeyong tertawa kecil, "Kau masih saja kaku ya."

"Hah?"

"Ah, tentu kau lupa padaku. Tapi aku tak mungkin lupa dengan mata mu itu. Sekitar... enam tahun lalu?"

Who Are You ? (Nomin Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang