4 : protects

1.4K 186 7
                                    

"Kalau ada nama karakter yang belum diubah atau typo bisa dikomen ya^^

"Uh...lelaki culun ini?"

Jeno tak bisa merasa nyaman sejak awal ia diseret ke tempat ini. Himpitan anak-anak muda yang hanyut dalam meriah pesta pora, mendalami dengung irama yang menghentak-hentak gendang telinga. Para wanita yang dengan sengaja membusungkan tubuh moleknya di hadapan kerumunan pria yang sesekali menenggak ludah, beranggapan bahwa gairah jauh lebih utama dibandingkan harga diri yang perlahan dipudarkan oleh tiap lengkukan erotis. Berdampingan dengan berbagai jenis minuman artifical yang terpajang di setiap bar display yang tertata rapi, menghipnotis para pemuda untuk membuang harta demi melayani kerongkongan dan lidah, selepasnya melayang dalam kenikmatan tinggi hingga lebur dalam halusinasi yang mengambil alih raga masing-masing dari mereka. Memabukkan.

Dan beberapa wanita serta pria yang satu persatu datang menghampiri, menjadi perihal terakhir yang mendesak batin Jeno untuk pergi dari tempat ini. Teman-teman Taeyong mengelilinginya dengan beberapa kerlingan rendah, saling bertanya mengapa pria seperti Taeyong bisa bersahabat dengan seorang wajah kampungan yang tingkahnya membosankan.

"Yang benar saja, Lee Taeyong?" Nayeon masih menelisik penampilan Jeno, mengernyit seraya tertawa mencemooh begitu fokusnya tertuju pada jam tangan berbentuk kepala Barney di tangan kiri lelaki itu. "Hey. Dia... tidak autis, kan??"

Taeyong melirik teman-temannya resah, membungkam mendapati Jeno yang hanya terus diam dengan senyum risih diantara para gadis dan pria yang tergelak.

"Siapa namamu, tadi? Nono?" tanya Yeri. "Manis juga."

"Itu bukannya nama hewan peliharaan?" Seolhyun tertawa.

Yeri mengangkat kedua tangannya. "Bukan aku yang bilang,"

"Cukup! Kalian-"

"Leader time!!" Bentakan Taeyong tanpa sengaja diintrupsi oleh Haechan yang tiba-tiba datang dan menarik paksa lengannya untuk bergabung bersama Renjun yang menjadi pusat perhatian karena tariannya yang memanaskan suasana. Taeyong menoleh ke belakang, mengerutkan keningnya cemas pada Jeno yang tersenyum idiot diantara para gadis dan pria yang bahkan ia tak yakin apakah mereka benar-benar teman ataukah hanya sekumpulan orang yang mencari popularitas.

"Hey! Kenapa kau melamun?"

Taeyong mengedip, menatap kaget pada sosok pria dengan rahang tajam yang entah bagaimana mendadak ada tepat di hadapannya. Ia mendengus kecil.

Oh Sehun. Lagi.

"Menari denganku?"

Pria sialan. Dia bahkan masih saja keras kepala walaupun tahu bahwa pria manis yang diincarnya ini sudah milik pria lain.

"Tidak-"

"Ayo." Sehun menganggap semua jawaban Taeyong adalah persetujuan, dengan sigap menarik tangannya untuk menaiki dance floor, menyebabkan para pemuda di sana bersorak seketika.

Taeyong sesekali melirik ke belakang, memperhatikan keadaan Jeno di ujung sana. Kembali ia mengernyit khawatir mendapati para gadis itu tengah berusaha memaksanya menenggak satu collin campuran vodka. "Lepaskan aku."

Alih-alih demikian, Sehun justru menambah genggaman pada satu tangannya lagi. Tak ada izin untuk pergi. "Tak akan lama. Okay?"

"Sehun, aku tak suka ini." Taeyong menghempaskan kedua tangan pria itu, menyingkir melewati desakan para anak muda yang mabuk dalam kesenangan malam itu.

Taeyong berhenti, kebingungan ketika Jeno telah menghilang dari sekeliling teman-temannya.

Seolhyun menoleh. "Oh, kukira kau bersenang-senang dengan Oh Sehun?"

Who Are You ? (Nomin Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang