'It Ends with Us'
Novel itu tak pernah berhenti menarik perhatian Jaemin kapanpun langkah kakinya menjelajahi tiap rak perpustakaan umum. Fiksi yang menciptakan tokoh dengan konflik cukup menyakitkan, lebih kurangnya dapat merepresentasikan kehidupan Jaemin sendiri.
"Apa kau pernah berpikir tentang seberapa banyak pintu yang sudah kuketuk agar aku dapat menemukanmu...?" kutipan yang tercetak dalam salah satu paragraf buku itu, terucap lirih setelah otaknya membaca kalimat yang sama berulang kali.
"Sudah lama menunggu??"
Perhatian Jaemin teralih pada seorang pria yang berjalan menghampiri, menenteng dua buah buku fiksi dan satu majalah manga mingguan. Senyumnya terulas. "Ya. Kau lama sekali."
Pria itu membalas dengan seringaian manis, sesaat sesudahnya menarik pergelangan tangan Jaemin untuk bergegas menuju kasir. "Ayo. Kita akan mencari Kim Nono, bukan??"
Jaemin mengiyakan dengan anggukan mantap, seketika menghapus seluruh kesedihannya usai memperoleh semangatnya kembali karena bantuan pria itu.
Bukanlah seorang yang spesial, namun familier bagi banyak orang. Akan tetapi kini pria itu sudah tak lebih dari sosok kakak lelaki di mata Jaemin.
Jung Jaehyun.
Benar.
Pria itu tak lagi memiliki ikatan dengan Lee Taeyong.
Beberapa tahun lalu ia mencari dan menemukan Jaemin di Jepang, memohon pada pria manis itu agar menerima permintaan maaf walau puluhan kali mendapat penolakan.
Jung Jaehyun. Lelaki itu hanya ingin kembali pada Jaemin sebagai seorang kakak, dan berjanji akan itu. Hanya dengan Jaemin menerima keberadaannya saja, Jaehyun sudah cukup lega walau kini ia jadi memiliki kesibukan tambahan; mencari seorang lelaki dengan gigi kawat dan rambut mangkuk bernama Kim Nono.
.
.
.
Jeno menghempaskan dirinya menduduki sebuah kursi di ruang kerja kamar cottage hotel usai menanggalkan blazer dan dasi dari tubuhnya, menyisakan atasan kemeja putih dengan beberapa kancing yang dibiarkan terbuka serta bagian lengan yang digulung tak rapi hingga siku. Guratan pada wajahnya nampak menunjukkan raut tak senang, siapapun yang melihatnya tentu akan berpikir serupa.
Kegelisahan semakin menenggelamkan pikirannya ketika mengetahui bahwa seorang pegawai dengan nama Na Jaemin yang dicarinya telah mengakhiri shift hanya belasan menit sebelum ia tiba di hotel ini. Ini semua ulah Lee Kibum brengsek yang saat ini malah bersenang-senang di restoran hotel dengan kekasih barunya setelah melimpahkan semua tanggung jawab pada Jeno begitu saja.
Jika pegawai bernama Na Jaemin itu benar-benar seseorang yang dulu pernah menghancurkannya...
lantas apa yang harus ia lakukan setelah ini?
"Permisi, pak." Seorang wanita yang dipersilahkannya masuk, kini menghampiri dengan sebuah map berisi berkas perusahaan, memberikannya pada Jeno usai membungkuk pelan. "Ini dokumen karyawan yang anda minta, pak."
"Terima kasih."
Wanita yang menyandang profesi sebagai staff tinggi di hotel itu lantas mundur dan memohon permisi untuk meninggalkan kamar, meninggalkan Jeno di ruang kerja bersama puluhan lembar data diri para karyawan sesuai permintaannya.
Dan Jeno tak perlu menahan rasa penasarannya lebih jauh lagi sebab dokumen identitas seseorang yang ia cari telah ditemukannya di beberapa lembaran awal. Namun ketidaksiapan membuat kerongkongannya tercekat, tak dapat menghindari laju detak jantung dan jemarinya yang sedikit gemetar ketika menyentuh foto seorang karyawan yang tak salah lagi, seseorang itu seratus persen Na Jaemin yang ia kenal, mantan kekasihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Are You ? (Nomin Remake)
FanfictionOrginal story by @ohpurin on Wattpad. Jaemin tak pernah menyangka bahwa seorang pria dungu tiba-tiba menyapa atensi di antara banyaknya pemuda yang memaki hidupnya sebagai jalang. Jangan membuatnya marah. Siapa pria jelek bergigi kawat itu? ;this fi...