Part 22

691 77 20
                                    

"Kamu dimana qeel" ucap Rey frustasi

Ia kedapur untuk sarapan, sarapan yang ia makan bukan makanan yang istrinya itu siapkan
Tetapi makanan yang Rey buat sendiri

Ia kesal, kesal sekali

Bagaimana bisa Aqeela meninggalkan Rey sendirian dirumah, tanpa kabar

Dari tadi ia hanya berfikiran negatif

...
Kini jam menunjukkan pukul 09.00
Aqeela belum menunjukan dirinya dan tidak ada satupun balasan pesan dari Aqeela

Ia benar benar kesal sekali
Ia menelfon Kiesha

"Halo, apaan si ganggu aja" ucap Kiesha ditelfon
"Gue mau nanya serius bacot, mana Aqeela hah, kabur dia?" tanya Rey
"Maksud lo apa, kan Aqeela disana, emang gak ada?" tanya Kiesha balik
"Cepet lo tanya istri lo, dia tau Aqeela dimana apa ngga" ucap Rey dengan nada yang benar benar dingin

Kiesha menanyakannya pada Saskia
Saskia bilang ia tidak tahu

"Ohh oke" ucap Rey dan langsung mematikan telfonnya
"Kalo ad-" ucap Kiesha terputus

"Adek ipar sialan" gerutu Kiesha, ia jadi ikut khawatir dengan Aqeela

..
Rey melempar hpnya kesembarang arah karna frustasi

Ia mengalihkan fikiran negatifnya dengan menonton tv

"Reyyy, Lo gaboleh negativ thinking kaya gini!" ucap Rey menguatkan dirinya sendiri

..
"Sayang" Panggil Aqeela

"Mungkin gue halusinasi lagi" batin Rey dan menolehkan kepalanya ke televisi lagi

Aqeela duduk disebelah Rey
Ia memeluk pinggang Rey,
"Maaf ya, aku gak sempet ngabarin kamu tadi" ucap aqeela

Rey menolehkan kepalanya menghadap Aqeela, "Ini kamu beneran?" tanyanya
"Dari mana aja hah, daritadi aku kebingungan nyariin kamu!" ucap Rey

"Maaf, tadi aku buru buru" ucap Aqeela menyesal

"Terus kenapa gak telfon aku, pesan dari aku juga kenapa ga satupun kamu bales?!" tanya Rey lagi

"Hp aku ketinggalan di kamar kak" ucap Aqeela

Rey diam saja, Aqeela jadi merasa bersalah

"Maaf ya, aku janji ga ngilang kaya tadi lagi" ucapnya sambil memeluk pinggang Rey

"Kamu tuh bikin aku berfikir yang engga enggak tau" ucap Rey ia menggenggam tangan Aqeela

"Emangnya ada apa, kenapa kamu ngilang kaya tadi?" tanya Rey lagi

Flashback
Sehabis shalat subuh, Rey tidur lagi, tapi tidak dengan Aqeela

Ia ingin membeli sayuran dan berniat memasak untuk suaminya hari ini

Saat dijalan, ia melihat seorang gadis yang duduk di taman dekat pasar tempat ia ingin belanja, dan tampak familiar untuknya

Awalnya ia ingin jalan lagi dan tak ingin menghiraukan gadis itu

Tapi rasa penasarannya sangat dalam, akhirnya ia mendekatinya

Gadis itu menyadari keberadaan Aqeela,
"Ehh, hai qeel" Sapanya
"Hmm lo lupa ya, ini gue rinna, sahabat Rey waktu kuliah, yang waktu itu pernah ketemu lo" ucapnya

"Ohh iya, gue baru inget, kok lo disini, sendirian?" tanya aqeela

"Iya" Ucapnya, wajahnya tampak sedih, Aqeela bingung harus menanyakan ada apa atau tidak

Ia takut kalau ia melewati batas

"Ehm, kalo ada yang mau lo ceritain sama gue boleh kok, kan lo sahabat Rey, berarti gue bisa jadi sahabat lo juga" ucap Aqeela

Rinna menunduk, tak lama ia mengeluarkan air matanya, ia memeluk Aqeela sambil menangis

"Ada apa Rin?" tanya Aqeela sambil mengelus elus punggung teman barunya itu

"Gue baru putus qeel, razzan mutusin gue" ucap rinna sambil menangis
"Dan itu karna salah faham, gue dituduh" ucapnya semakin menangis

"Salah faham gimana?" tanya Aqeela
"Razzan bilang, gue milih pacaran sama dia karna gue pengen ngehindarin jefan sama rassya, padahal engga qeel, gue beneran tulus" ucapnya dan masih menangis

"Padahal dia udah bilang, dua minggu lagi dia bakal lamar gue" ucapnya lagi

"Rin, kita jelasin ke razzan sekarang, lo gak boleh diem aja!" ucap Aqeela

"Tapi gimana qeel, dia ga bakal dengerin gue lagi" ucap rinna
"Kenapa? kan dia udah sayang banget sama lo, kenapa lo takut dia gak percaya?" tanya Aqeela

"Kemarin dia liat gue sama jefan, dia pikir gue masih belum bisa move on dari masa lalu gue, padahal kemarin gue cuma gasengaja ketemu sama dia" ucap rinna
"Razzan sensitif kalo soal masa lalu, mungkin dia gak akan percaya sama gue lagi" ucap rinna sambil menyeka air matanya

"Makasih ya, Lo udah mau dengerin gue disini, gue pergi dulu ya" ucap rinna, tapi aqeela malah menarik tangannya

"Gue akan bantuin lo buat ngejelasin semuanya ke razzan" ucap Aqeela

Ia membujuk rinna agar ia mau

Dan akhirnya mereka sepakat untuk menemui razzan

...
Setelah membantu rinna menjelaskan semua yang terjadi, akhirnya razzan percaya

Mereka tidak jadi putus, bahkan razzan juga meminta maaf pada rinna karna tidak mencari kejelasan dulu

..
Rinna menghantar Aqeela pulang,
"Qeel, makasih banyak ya, Lo udah bantuin gue buat jelasin semuanya, gue gak mau kehilangan razzan lagi" ucapnya

"Gapapa Rin, lagian lo sama razzan juga pernah berjasa buat hubungan gue sama Rey kan?" ucap Aqeela

"Oh iya, Rey marah gak ya, kan dari tadi lo gak ngasih kabar, lo gak bawa hp kan?" tanyanya

"Hmm, kayanya sih marah, tapi ntar gue bakal jelasin kok" ucapnya

Rinna tersenyum, "Mulai sekarang, kita sahabatan ya?" tanya rinna
Aqeela membalas senyumnya dan mengangguk

Flashback end

"Kamu bantuin mereka itu bagus, tapi kenapa gak ngabarin aku? kan bisa pinjem hp rinna atau razzan disana!" ucap Rey

"Aku gak mau bikin rusak suasana" jawab Aqeela

"Kamu ngambek?" tanya Aqeela karna Rey memasang muka masam dan tidak mau melihat kearahnya

Rey mematikan televisinya, ia berdiri dan meninggalkan Aqeela, "Kamu pikir aja sendiri" ucapnya

Next? vote Komen!
Jangan jadi silent reader
.

To be continued

Love Scenario Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang