"HOREEE!!!"sorak-sorak gembira dari siswa dan sisiwi kelas nara dan Reza.ya,mereka memang sekelas.
"Sudah-sudah...klo gitu Ibu pergi dulu!"ujar Bu Ayu lalu berlalu pergi.
Hari ini Bu Ayu datang hanya untuk memberikan pengumuman tentang acara camping tahunan yang diadakan hari sabtu besok hingga minggu sore.
"Ra lo jadi bawa gitar kan?"tanya Adella Ramazea,teman sebangku sekaligus sahabat Nara.
"Udah pasti bawa sih,soalnya kan kak Iky juga pergi la"ujar Nara yang dibalas dengan anggukan dari Della.
"Ra lo kok gk cover lagu lagi sih?"tanya Arkan yang kini bergabung di meja Nara.
"Lagi males"ucapnya santai "kenapa...kangen tah sama suara gue?"lanjutnya dengan percaya diri.
"Pede lo monyet!"ujar Arkan sambil merangkul Della.
"Udahlah akuin aja klo suara Nara emang bagus.."ucap Reza yang entah datang dari mana.
"Bagus doang kagak pernah di pake buat apa."celetuk Arkan sambil memutar bola mata malas.
"Ehh zebra!...emang lo pikir gue selama ini ngomong pake suara siapa?..suara monyet?.."sarkas Nara pada Arkan.sementara yang ditanya sedang bergidik ngeri.sementara Della melongo disampingnya Arkan begitu pun dengan teman-teman Nara yang tadinya sedang bersiap-siap untuk pulang namun terhenti dan langsung memperhatikan mereka,kecuali Reza.
mungkin dia sudah terbiasa dengan Nara yang sering marah marah karan Reza juga sering usil,memancing amarah Nara,yang menurut Reza jika Nara sedang marah ia terlihat sangat menggemaskan,karena pipi Nara terlihat lebih mengembang seperti bakpau.
'Nara tuh?'
'bukan kali'
'lah terus?'
'setan kali'
'heh sompral!'
'gk nyangka dia bisa marah'
seperti itulah bisikan-bisikan yang terdengar oleh telinga Nara.memang selama ini nara tidak pernah berteriak apalagi sampai marah-marah sampai seperti tadi,kecuali jika ada yang sengaja memancing emosinya seperti yang sering dilakukan Rizky dan Reza padanya. Namum entah mengapa hari ini membuat Nara menjadi sangat sensitif,rasanya ia hanya ingin marah-marah saja. setelah memendan beberapa jam kemarahannya kini,hanya sebatas senda gurau yang tak terlalu menyakitkan bisa membuat bendungan amarahnya hancur begitu saja.
"Dahlah..gue mau cabut duluan,enek gue lama-lama liat muka lo!"ujar Nara sambil menarik tasnya dan tak lupa menarik lengan Reza lalu pergi meninggalkan arkan yag sedang melongo ditemani Della sepupunya.
"Njirr..kena mental break dance gue!" celetuk Arkan yang langsung mendapat toyoran dari Della
"sinting lo!"ujar Della lalu berlalu meninggalkan arkan.
***
"NARA..." panggil Mamanya dari bawah"udah ada Reza nya udah datang buruan turun
Tak lama kemudian Nara pun turun dengan menggendong tas besar milik nya dia pun berjalan menghampiri mama nya dan Reza yang sedang tampak berbincang di ruang tamu
"Mau dibawain bekal apa?" Tanya sang Mama
"Enggak usah Ma Nara masih kenyang"jawab Nara sambil memakai sepatu nya
"Oh yaudah"
"Btw kak Iky mana nih kok belum keliatan batang idung nya..." Tanya Nara menyelingguk kearah tangga
KAMU SEDANG MEMBACA
NARAJENGGA
Teen Fiction"Kata orang Jika itu cinta, Dia akan kembali. Tapi kata Nara Jika itu cinta, Dia tidak akan pergi." Zathoya Narajengga. "Maaf... Aku emang jahat. Aku memang lelaki brengsek yang selalu mengingkari janjiku. Tapi percayalah... Semesta tahu mana yang t...