Kairo Defalio...Pria blesteran Indo-Arab tapi kelakuannya gak kek orang arab yang alim. KETOS SMA 2 ATLANTIK, selain ganteng, pinter dia juga mantannya Alula gutawa salah satu anggota cheers yang terkenal ganas.
"I'll be your shoulder to cry on."
................
"Mama..."
"Apa sayang, Mama lagi sibuk nih." Ira menatap focus pada layar macbook nya.
"Nara mau main nanti malem boleh yah." Nara meminta izin pada Ira, yang membuat Ira menoleh kearahnya.
"Tumben kamu mau keluar malam, emang mau kemana?" Ira kembali menatap layar macbook.
"Nara mau nemenin temen main futsal Ma." Nara jujur.
"Teman?"
"Iya teman."
"teman apa teman?" Ira menggoda Nara.
"Mama.. teman kok." Nara memastikan Mamanya.
"Iya boleh.. tapi pulangnya jangan kemaleman yah." Ira mengizinkan.
"Siap Ibu Negara!" Nara berdiri memberi hormat.
"Seneng banget sih, cie yang mau malming sama...teman." Ujar Ira yang membuat Nara tersipu malu.
"Mama..!"
"Haahahahha."
Nara pun segera keluar dari ruangan kerja milik Ayahnya, ralat milik mamanya. setelah itu ia kembali ke kamarnya. saat tiba di depan pintu kamarnya. Nara mengernyitkan dahinya.
"Perasaan tadi ni pintu gue tutup deh." Gumam Nara lalu perlahan membuka pintu itu.
'Pantes aja ternyata ada tuyul toh.' Batin Nara lalu berjalan perlahan ke arah meja belajarnya, berniat untuk mengejutkan Rizky.
Namun saat tiba dibelakang Rizky, Nara terkejut yang mendapati Rizky sedang video call dengan Kairo dan di hp-nya. Membuat Nara berinisiatif menguping pembicaraan mereka.
"Yoi bro, intinya lo kalo mau jalan sama Nara harus banyakin istigfar aja, karena lo bakalan kena mental deh." Ujar Rizky yang membuat Nara kesal.
"Hahah...emang Nara gitu yah?" Tanya Kairo.
"Kadang aja sih..aaaaa!" Belum sempat melanjutkan ucapannya Nara sudah lebih dulu menarik daun telinga kakaknya yang membuat meraung Rizky kasakitan.
"Ngapain lo dikamar gue?!" Tanya Nara sambil menyeret Rizky agar menjauh dari meja belajarnya.
"Ini dari tadi ada yang nelfon kagak ada yang ngangkat jadi gue yang angkat." Rizky mengusap daun telinganya yang memerah.
"Siapa yang suruh lo angkat?"
"Inisiatif." Jawabnya dengan wajah tanpa dosa. "Lagian lo dari mana aja lah?" Lanjutnya.
"Gue abis izin sama Mama buat nanti nemenin Kai futsal tau..!" Ujar Nara tanpa sadar bahwa panggilan dari Kairo belum terputus.
"Aacieee....yang minta restu." Goda Rizky yang membuat Nara mendelik tajam.
"Minta izin pe'a bukan minta restu, lo pikir gue mau kawin apa!!!" Teriak Nara kesal yang membuat kairo dan Rizky tertawa.
Kemudian Nara pun menggigit bibir bawahnya saat baru sadar bahwa panggilan itu belum terputus.
'Berarti dia denger dong...huaaa Mama, tolongggg!' Teriak Nara dalam hati.
"Kai matiin sekarang atau kita gak jadi jalan!" Titah Nara, tanpa berkata apapun Kairo langsung mengakhiri panggilan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARAJENGGA
Teen Fiction"Kata orang Jika itu cinta, Dia akan kembali. Tapi kata Nara Jika itu cinta, Dia tidak akan pergi." Zathoya Narajengga. "Maaf... Aku emang jahat. Aku memang lelaki brengsek yang selalu mengingkari janjiku. Tapi percayalah... Semesta tahu mana yang t...