23. Ikhlas?

12 9 1
                                    

Hari ini Kairo mengajak Nara untuk bertemu di taman dekat kompleknya. Entah ada apa, yang jelas Nara sangat penasaran . Karena biasanya jika hendak pergi Kairo pasti menjemputnya. Nara pun segera mengambil kunci mobil dan pergi menuju taman.

Tak butuh waktu lama, Nara pun sampai dan langsung menghampiri Kairo yang tengah duduk di salah satu ayunan.

"Kai.." Panggil Nara lalu duduk di ayunan satunya.

"Ra, Sebenarnya kamu cinta gak sih sama aku?" Kairo to the point.

Sempat terkejut dengan pertanyaan yang dilontarkan kepadanya. Nara pun menghembuskan nafasnya lalu menatap Kairo dengan penuh keyakinan. "Aku cinta sama kamu."

Mendengar jawaban dari Nara, Kairo pun tersenyum tulus. "Dan kamu juga masih cinta sama Reza?" Tanya Kairo yang membuat senyuman Nara memudar.

"Dan aku tahu, kamu pun tahu jawabannya." Jawab Nara dengan menunduk.

"Aku ikhlas Ra.." Ujar Kairo yang membuat Nara langsung menatapnya kembali.

"Kai, Reza itu cuman bagian dari kisah aku yang lampau, aku cinta sama kamu, walau aku juga masih menyimpan rasa untuk Reza." Nara mengamit tangan Kairo dan berusaha meyakinkannya. 

Bohong. Bohong kalau Nara sudah tidak mencintai Reza. Kairo yang tahu isi hati Nara sebenarnya hanya tersenyum getir begitu mendengar ucapannya. Kairo tahu kebohongan yang ia sembunyikan. Memang ada rasa yang di berikan Nara kepadanya, namun hanya setitik. Berbanding jauh dengan rasa yang Nara berikan pada Reza yang seluas samudra.

"Cukup Ra, Terima kasih karena kamu udah menyatakan perasaanmu padaku, Tapi banyaknya cinta kamu ke aku itu gak ada apa-apanya dengan cinta kamu ke dia Ra." Kairo menatap dalam lawan bicaranya. " Dan berhenti untuk memikirkan perasaaan aku, kamu cukup memikirkan perasaan kamu. Aku sayang sama kamu, dan aku ikhlas..." Entahlah Kairo tak mampu lagi menyembunyikan air matanya. Kini ia hanya hanya bisa merasakan lembutnya jari jemari Nara yang mengusap lembut pipinya.

"I'm so sorry, I love you but.."

"Shutttt.." Kairo menempelkan telunjuknya di bibir merah muda Nara.

"Asal kamu tahu Ra, Kamu adalah alasan kenapa Reza memilih untuk stay di indo dibanding nemenin bokapnya di Canada. Kamu adalah setengah raganya Reza...Dan sekarang Reza pikir raganya sudah hilang, jadi dia memutuskan untuk pindah ke Canada, dan kemungkinan gak akan pernah kembali." Kairo memandang air mata Nara yang mulai berjatuhan.

"Reza pergi dua jam lagi, aku harap kamu gak akan pernah nyesel, ketika cinta pertama dan setengah raga kamu pergi disaat dia berpikir bahwa kamu udah gak cinta sama dia."

"Kai.."

"Pergi Ra, aku yakin Reza pasti udah dalam perjalanan menuju bandara."

"Hiks.."

"Pergi Ra!" 

Nara mengecup pipi Kairo lalu berlari menuju mobilnya untuk menemui setengah raganya. Sementara Kairo, ia hanya tersenyum. Lebih tepatnya berusaha tersenyum.

"I love you Narajengga..."

***

Tbc.

NARAJENGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang