"Nara..jangan main terus dong,sebentar lagi kan kamu mau UN sayang..!ujar sang Mama yang melihat Nara baru pulang .
"Iya Ma..lagian Nara tadi habis beli buku kok ma."ujar Nara sambil menunjukkan paperbag-nya pada Mamanya.
"Alah bukunya juga buku novel Ma.." Ujar kak Iky memberitahu.
"Berisik aja lo ini kak!"Kesalnya.
"Masih SMP juga.." Belum selesai Rizky melanjutkannya namun Ayahnya sudah lebih dulu memotong pembicaraan Rizky.
"Udah Rizky..gk liat itu muka adek kamu udah kusut gitu kayak baju belum di seterika." Bukannya senang justru kini Nara malah makin kesal mendengar ucapan Ayahnya yang bersamaan dengan tawanya sang kakak.
Tak mau berlama-lamaan disituasi itu. Akhirnya nara memutuskan untuk meninggalkan ruang tamu menuju kamarnya, tempat yang paling nyaman yaitu kasur kesayangannya. Namun saat hendak mandi tiba-tiba ada notifikasi dari Reza.
Rezarap :
Aragarang :
yang..
hemm
jangan lupa belajar yah bentar lagi kita UN:)
iya eja bawel:P
belajar yg bener!
ya..kamu mah enak nggk belajar juga udah pinter:(
iyalah pasti...reza gitu lhoo:3
au ah males sama eja:v
yah..dia kumat lagi :'v
read
Merasa sebal dengan sang pacar akhirnya Nara pun kembali pada niat semulanya, yaitu mandi. Lebih baik dirinya mendinginkan otaknya dari pada terpancing emosi. Entah kenapa Nara sangat mudah marah semenjak dia sudah menstruasi. Walau kata Mamanya itu wajar, namun kata para lelaki itu tidak wajar. pasalnya para lelaki dituntut harus memaklumi sifat seorang wanita yang aneh itu, kadang-kadang marah, manja, resek, pokoknya nggak banget deh. Beruntung keluarga dan pacarnya selalu sabar menghadapi Nara yang masih masa pubertas itu.
***
"Selamat pagi semua...!" sapa seorang pengawas di ruang kelas Nara.
"Pagi Bu..!" Jawab mereka serempak.
"hari ini kita akan melaksanakan UN yah..jadi ibu minta keseriusan kalian untuk mengerjakan soal-soal yang ada di meja kalian.." ujar Bu desi pengawas ruangan nara. "jagan lupa mengisi semuanya dengan benar dan bersih ya, tidak ada yang boleh saling menyontek satu sama lain!" lanjutnya tegas.
Tak lama kemudian merekapun langsung mengerjakan soal-soal yang sudah tersusun rapih di atas meja mereka. Untungnya hari ini pelajarannya yang sangat disukai oleh Nara,jadi sudah ketebak,Nara akan sangat mudah mengerjakannya.
Reza dan Nara memang tak jauh berbeda IQ-nya. Reza memang pintar dalam semua mata pelajaran,yang membuatnya selalu menyandang juara umum. Sementara Nara IQ-nya jongkok seketika jika berhadapan dengan matematika. Entah mengapa ia sangat membenci pelajaran itu.
Satu setengah jam berlalu, akhirnya mereka pun pada mengembuskan nafas lega karena jam pertama yang menegangkan itu pun berakhir. Dan sekarang mereka lebih memilih pergi kekantin untuk mengisi energi yang telah terbuang karena harus memikirkan jawaban.
"Mau pesen apa Ra?" Tanya Reza begitu mereka sampai di kantin.
"Aku mau pesen batagor aja deh." Kata Nara yang membuat Reza ber-oh pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARAJENGGA
Dla nastolatków"Kata orang Jika itu cinta, Dia akan kembali. Tapi kata Nara Jika itu cinta, Dia tidak akan pergi." Zathoya Narajengga. "Maaf... Aku emang jahat. Aku memang lelaki brengsek yang selalu mengingkari janjiku. Tapi percayalah... Semesta tahu mana yang t...