•
Happy reading
•Sudah sekitar satu minggu Jaemin tinggal dengan Jeno dan selama seminggu juga Jaemin merenungi perbuatannya. Memang, Jaemin cukup menikmati semua pemberian Jeno, bahkan Jeno hanya menuntut satu hal saja kok.
Tetapi akhir-akhir ini ia mendapat hembusan angin yang membuatnya mempunyai satu pikiran dimana, ia merasa bersalah. Iya, Jaemin merasa yang ia perbuat dan ia nikmati selama ini itu salah. Sekarang tubuh yang ia jaga selama bertahun-tahun untuk menghargai pasangannya dikemudian hari itu sudah kotor.
Jaemin merasa ini sudah tidak benar, ia sedang dijadikan budak oleh Jeno. Lebih tepatnya budak seks.
Kalau Jaemin meminta izin pada Jeno untuk lepas darinya, pasti Jeno tidak akan pernah mengizinkan ia keluar. Dan selama seminggu ini pula Jaemin merasa ini sudah termasuk ke hal Toxic. Seandainya kalian tau bagaimana Jeno menghukum Jaemin ketika Jeno tau kalau Jaemin memiliki kekasih.
Kalian mau tau nasib Hyunjin setelah Jeno mengetahui hubungan spesialnya dengan si manis?
Hyunjin sudah lenyap di tangan Jeno, dan berita itu cukup heboh di sekolah Jaemin sampai sekarang. Iya, sekejam itu Jeno.
Jaemin jadi mempunyai firasat bahwa dirinya terancam. Jaemin pun sudah yakin itu akan terjadi. Haha, semoga saja tuhan masih sayang olehnya agar ia bisa terselamatkan dari Jeno.
"Hai" Jaemin tersentak ketika seseorang memanggil namanya dari belakang. Jaemin menoleh dan menemukan adik kelasnya tengah berdiri sembari tersenyum, Chenle.
Chenle duduk di sebelah Jaemin, saat ini mereka sedang berada di rooftop sekolah.
"Oh, hai Chenle-yya. Tunggu... Wajah mu kenapa?" Jaemin terkejut saat melihat lebam pada wajah Chenle, di dagu, sudut bibir, dahi, dan juga leher. Cukup parah.
Chenle tersenyum miris. Itu lebam satu minggu lalu dimana anak buah kakak dari kekasihnya menyiksanya dengan begitu kejam. Sampai-sampai Chenle mengalami keguguran.
"Mau ku ceritakan sedikit dari luka di wajah ku?" Tanya Chenle pada Jaemin. Jaemin mengangguk, ia juga penasaran sebenarnya.
"Aku pernah hamil hyung" Chenle menatap orang di sampingnya dengan lekat. Sementara Jaemin membuka mulutnya lebar-lebar tanda terkejut dengan kalimat yang dikeluarkan Chenle.
Chenle memandang lurus ke depan, menatap kosong gedung-gedung tinggi di sekitar area sekolah.
"Apa kekasih mu tidak mau tanggung jawab sampai dia menyiksa mu?" Tebak Jaemin, Chenle menggeleng pelan.
"Tidak. Kekasih ku berani bertanggung jawab kok... Ia berjanji akan menikahi ku dua bulan lagi. Tapi terhalang restu dari Hyungnya" Chenle menunduk sedih.
"Kekasih ku berasal dari keluarga yang sangat menyeramkan, Hyung. Mereka sempat menculik dan menyiksa ku satu minggu lalu sampai bayi dalam kandungan ku lenyap" Lanjut Chenle.
"Benarkah?! Kenapa kau tidak lapor polisi saja Chenle-yya?!"
"Aku sudah bilang kan, mereka itu berasal dari keluarga yang menyeramkan. Bahkan kekasih ku pun yang termasuk bagian dari mereka disiksa tanpa ampun di depan mata ku. Entah bagaimana nasibnya, aku tidak tau"
Jaemin nampak berpikir sejenak. Kemudian kembali menatap Chenle, "Siapa nama kekasih mu?"
"Ung? Namanya Jisung, Lee Jisung" Jaemin tersentak, Jaemin ingat nama itu. Pemuda tampan yang ia temui di meja makan satu minggu lalu.
Tidak, pasti bukan dia, pikir Jaemin.
Namun Jaemin kembali terpikir tentang marga Jisung. Sama dengan Jeno, bermarga Lee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slut || Nomin [END] ✓
Fanfiction⚠️MATURE STORY⚠️ "Apapun yang aku inginkan pasti akan aku dapatkan termasuk Na Jaemin sekali pun" Na Jaemin, si pemuda bernasib malang dengan kehidupan miskin, membawanya bekerja sebagai seorang pelacur di sebuah club bar yang cukup terkenal di Seo...