Bonus Chapter

32.4K 1.8K 181
                                    

"Segudang kata maaf mungkin tidak cukup mengobati trauma mu, tapi akan ku buktikan perubahan sikap ku bisa membuat mu melupakan rasa trauma itu."
- Lee Jeno





1 Tahun 5 bulan kemudian

Sebuah pintu ruang kerja Jaehyun terbuka, menampilkan sosok Seulgi yang tengah tersenyum sumringah seraya menutup pintu ruangan itu kembali. Jaehyun sampai terkejut dengan tingkah aneh dari wanita tersebut, tingkahnya tidak seperti biasanya. Mungkin ada sesuatu yang membuat wanita itu merasa sangat senang sekarang.

"Banyak berita bahagia yang akan ku beri tahu hari ini pada mu, Jaehyun." Ujar Seulgi penuh antusias.

Jaehyun menaruh pulpennya dan mulai fokus pada cerita Seulgi. Sahabatnya itu mengeluarkan beberapa kertas dari sebuah map yang berisi perkembangan kesehatan Jeno. Pria itu membaca beberapa hasil terakhir konsultasi Jeno, tidak lama kemudian Jaehyun tersenyum bahkan tertawa kecil melihat hasilnya.

"Jeno kita bersih dari gangguan mentalnya. Dia berhasil bangkit demi menepati janjinya untuk Jaemin. Oh Tuhan, Jaehyun, aku senang sekali. Ini adalah kasus kesembuhan pengidap BPD tercepat yang pernah ku tangani."

Jaehyun ikut senang mendengar berita baik tentang Jeno. Sejak kejadian satu setengah tahun lalu, Jeno benar-benar mengubah gaya hidupnya. Bahkan Jeno sudah tidak memiliki pemikiran untuk mempunyai musuh lagi, dengan senang hati Jeno mengaku kalah dan mengajak semua musuhnya berdamai kecuali Chanyeol.

"Aku akan menghubungi Jeno untuk mengambil beberapa berkas kesembuhannya."

"Tidak perlu, aku sudah menyuruhnya untuk datang. Mungkin sebentar lagi dia akan datang."

Ceklek...

Pintu tersebut terbuka. Benar saja kata Seulgi, tidak lama kemudian Jeno datang. Tampilan dan sikap Jeno berubah 180°. Sekarang Jeno sering menebar senyum, kehidupan pekerjaannya lebih lancar tanpa kasus pembunuhan, dan bisa dibilang jiwa seorang ayah sudah tertanam di dalam diri Jeno.

"Hei, selamat atas kebebasan mu, Jeno." Saking senangnya, Jaehyun dan Seulgi sampai memeluk Jeno penuh haru.

"Perlahan hukuman ku mulai berakhir, Hyung, Noona. 17 bulan bukan waktu yang singkat untuk mengendalikan emosi ku. Terima kasih telah membantu."

Setelah mereka rasa sudah cukup memeluk tubuh yang paling muda, ketiganya melepaskan pelukan tersebut. Senyum yang disertai dua bulan sabit pada matanya terpancar. Sangat indah.

"Aku tidak bisa berada disini lebih lama, aku akan pergi ke Los Angeles untuk melakukan proyek besar. Jadi, dimana berkas yang harus aku bawa?"

Jaehyun mengambil satu map yang terletak diatas mejanya lalu memberikan map tersebut pada Jeno. Sesuai yang diucapkan Jeno tadi Jeno harus segera pergi ke Bandara untuk melaksanakan perjalanan menuju Los Angeles.

"Semoga proyek mu sukses, Jeno."



Langit gelap dengan hiasan beberapa bintang bersinar sangat indah melengkapi suasana ramai jalanan yang Jaemin lewati. Sepasang kaki mungil berjalan menopang tubuh sedikit berisi yang di balut hoodie tebal berwarna cokelat tua. Pemuda itu baru saja pulang dari sebuah Kafe dimana dirinya bekerja dan saat ini langkahnya menuju pada sebuah toko aesthetic bersuasana vintage untuk membeli vas bunga titipan Haechan.

"Excuse me, sir, I want to buy a flower vase. Can you show me some of the motifs?" 

"hahaha of course, come here I will show you some motives."  Jawab seorang pria tua pemilik toko.

Slut || Nomin [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang