Slut 01

99.4K 4.8K 380
                                    

⚠️SUDAH DI TEKANKAN SEJAK AWAL DAN SUDAH TERTERA DI DESKRIPSI BOOK BAHWA INI LAPAK BXB (BOY X BOY). UNTUK PARA HOMOPHOBIC TIDAK USAH MEMBACA!!

UNTUK GENRENYA MATURE ATAU DEWASA 18+ / 21+ JADI DIMOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN.

Biasakan vote sebelum baca ya untuk menghargai penulis.

——

"Saya tidak mau tau, Jaemin! Saya cuma butuh uang. Kalau kamu tidak segera melunasi hutang-hutang orang tua kamu, saya bisa pastikan kamu jadi gelandangan setelah ini"

Jaemin menghembuskan nafas beratnya. Lagi-lagi ia dibuat frustasi dengan setumpuk hutang yang ditinggalkan kedua orang tuanya. Jaemin mengusak rambutnya kasar, mencoba menahan rasa pusing pada kepalanya, mengapa tuhan menempatkannya pada kehidupan miskin.

Sebuah layar gadget canggih Jaemin menyala, menunjukkan sebuah pesan masuk dari seseorang yang Jaemin kenal. Jemari lentik Jaemin dengan lihai membuka pesan masuk tersebut.

"Waktu mu hanya tersisa satu minggu lagi, Jaemin. Gunakan waktumu dengan sebaik mungkin untuk mendapatkan uang secara cepat agar kau bisa membayar ujian akhir semester. Ingat, tidak mengikuti ujian, maka tidak ada kelulusan"

Oh tuhan! Jaemin serasa ingin mati saja setelah membaca pesan dari wali kelasnya. Jaemin harus apa? Bagaimana mendapatkan uang secepat itu untuk melunasi semuanya?

Sepertinya menemui Renjun adalah jalan satu-satunya sekarang. Tanpa berpikir lebih lama, Jaemin langsung pergi ke tempat Renjun bekerja, di Club Bar yang berada tidak jauh dari rumah Jaemin.

Saat memasuki tempat yang ia tuju, Jaemin di sambut oleh lampu sorot berwarna-warni dengan musik keras yang memekak telinga, oh astaga ini membuatnya pening!

Sepasang hazel berwarna cokelat tua milik Jaemin menangkap sesosok yang ia cari sedari tadi, kaki Jaemin langsung melangkah menghampiri seorang pemuda bertubuh mungil, Huang Renjun—sahabatnya sejak kecil.

Renjun bekerja sebagai bartender disana. Beberapa hari lalu Renjun memberi tau Jaemin bahwa ada lowongan pekerjaan di Club ini.

"Renjun-ah!"

Lelaki mungil itu menoleh saat suara yang sangat familiar di benaknya sedang memanggil namanya.

"Nana? Tumben sekali kau berkunjung ke sini. Ada apa?" Tanya Renjun sambil menyuruh sosok manis di hadapannya untuk duduk di kursi pelanggan.

"Tawaran kerja yang kau tawarkan pada ku tempo lalu masih berlaku tidak? Aku sangat membutuhkan uang sekarang" Ucap Jaemin dengan nada melas membuat dahi Renjun mengerut.

"Aku tidak tau, coba kau tanyakan pada Haechan, mungkin saja dia masih membutuhkan pegawai" Jawab Renjun seadanya, tangannya sibuk membuat racikan minuman yang di pesan oleh pelanggannya.

"Dimana ruangan Haechan? Aku akan menemuinya"

Renjun menunjuk satu ruangan yang letaknya berada di sudut timur Club. Jaemin langsung beranjak dari duduknya dan berjalan kearah yang di tunjuk Renjun tadi.

Dengan susah payah ia menerobos orang-orang yang sedang menari dan bercumbu sampai akhirnya ia sudah berada di depan pintu ruangan bertulisan 'Dilarang Masuk'.

Knop pintu berwarna cokelat tua itu berhasil Jaemin buka, menampakkan dua laki-laki sedang bercumbu panas di hadapannya. Jaemin mengenal salah satu dua pemuda itu yang tak lain adalah Lee Haechan—salah satu sahabatnya setelah Renjun.

"Ekhem..." Dua pemuda tadi langsung menoleh ke sumber suara, memasang raut gelagapan seperti habis melakukan tindak kriminal.

Jaemin menutup pintu yang terbuka tadi, lalu menatap dua pemuda yang habis berciuman panas di hadapannya ini.

Slut || Nomin [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang