BRAKK!
Juyeon membuka pintu gudang rumah Mark dengan paksa yang di bantu oleh Jeno dan beberapa anak buahnya. Haechan yang masih mencoba untuk melepas ikatan pada tangan dan kakinya bisa bernafas lega sekarang.
"Dimana Jaemin?" Tanya Jeno cemas kepada Haechan. Juyeon sibuk dengan kegiatannya yang membangunkan Mark dan menepuk-nepuk wajah pemuda itu agar segera bangun.
"Aku tidak tau Jaemin di bawa kemana oleh Paman Donghae. Yang pasti ia tidak sendirian, dengan bantuan paman Chanyeol dan rencana selanjutnya menjual Jaemin ke pasar gelap. Bergerak cepat, Jeno. Kau harus ingat kalau Daddy mu lebih berbahaya." Jawab Haechan. Ikatannya sudah terlepas setelah beberapa anak buah Jeno membantunya.
Jeno mengangguk. Haechan benar, ia harus bergerak cepat.
"Bos, bagaimana nasib Mark? Anak ini tidak mau bangun."
Haechan menghampiri Juyeon yang masih mengguncang tubuh Mark.
"Setelah Mark di pukuli hingga babak belur begini, Daddy mu menyuntikan cairan yang bahkan aku sendiri tidak tau zat apa yang ia suntikan kepada Mark." Ujar Haechan.
"Kalau begitu di bawa ke rumah sakit saja. Tolong kalian bawa Mark ke rumah sakit terdekat dan cepat siapkan anak buah kita. Akan terjadi pertumpahan darah lagi sekarang. Cepat! Sebelum pria tua itu membawa Jaemin lebih jauh." Perintah Jeno yang segera di laksanakan oleh anak buahnya.
"Aku akan melacak keberadaan mereka."
Sebelum Haechan turut ikut pergi bersama anak buah Jeno ke rumah sakit untuk mengantar kekasihnya, Haechan sempat menatap Jeno lamat.
"Hati-hati, Paman Donghae tau kalau Jaemin sedang hamil." Ucap Haechan sebelum pergi.
Jeno terkejut. Bagaimana bisa...? Hanya Jaehyun, Juyeon, dirinya, dan juga Jaemin yang mengetahui hal ini.
Jisung.
Apa Jisung mendengarnya dan mulai menyusun rencana agar turut membalas dendam pada Jaemin? Apa adiknya itu memihak pada Daddy nya?
Ini cukup logis di kepala Jeno. Tolong jangan Jisung, ia tidak tega jika sampai pertumpahan darah ini sampai melibatkan Jisung.
'Mommy, titipan mu begitu berat'
•
•
•"KALIAN MAU BAWA AKU KEMANA?!"
Jaemin sibuk berteriak, bergerak memberontak ingin di lepaskan, namun sia-sia karena ikatan pada tangan dan kakinya masih terpasang sempurna. Bahkan kepala Jaemin di tutup menggunakan kantung bahan berwarna hitam yang membuat nafas Jaemin terasa sesak dan tidak bisa melihat. Yang pasti, ia bisa merasakan bahwa ada pergerakan seperti di dalam mobil.
Ada total sembilan mobil mewah yang berisi 37 pengawal Donghae dan Chanyeol. Mobil-mobil tersebut berjalan menuju Mansion luas yang diketahui milik Donghae.
Selama perjalanan, Jaemin terus bergerak ricuh yang terkadang bisa membuat anak buah Donghae merasa kesal dan menampar kencang pipi Jaemin. Tentu saja hati Jaemin terasa sesak hingga rasanya ingin menangis, namun ia harus kuat. Penjahat akan tetap menang jika si pemeran utama terlihat lemah, benar bukan?
Setelah melalui dua jam lamanya, akhirnya mereka sampai pada Mansion yang saat ini sudah menjadi Markas mereka selama ini.
"AKHH! TIDAK BISAKAH KALIAN MEMPERLAKUKAN KU DENGAN LEMBUT?! PERUT KU TERASA SAKIT BODOH!" Teriak Jaemin. Ia tidak bisa mengontrol emosinya sekarang.
Tubuh Jaemin kembali dihempaskan begitu saja hingga membuat daerah pada pinggul dan perutnya terasa nyeri. Semoga saja janin yang ia kandung baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slut || Nomin [END] ✓
Fanfiction⚠️MATURE STORY⚠️ "Apapun yang aku inginkan pasti akan aku dapatkan termasuk Na Jaemin sekali pun" Na Jaemin, si pemuda bernasib malang dengan kehidupan miskin, membawanya bekerja sebagai seorang pelacur di sebuah club bar yang cukup terkenal di Seo...