Siapa?

85 11 7
                                    

Sebelumnya...

Di luar.

Vortex: Cih! Dasar ultra-ultra pengganggu! Lihat saja, aku bakal membalaskan dendamku dan menghancurkan planet ini! *mengeluarkan aura kegelapan yang kuat*

Sphere: Baiklah, latihan selesai. Kalian boleh pulang sekarang. Dan ingat, segera ke rumah kalian masing-masing, aku masih ada urusan yang harus dikerjakan.

Next Gen: Baik.

Next Gen pun keluar Colosseum dan berpura-pura untuk pulang, tapi kemudian mereka bersembunyi di balik sebuah dinding.

Cyber: Gimana kalau kita buntuti Sphere-san saja?

Mira: Tapi Sphere-san menyuruh kami untuk segera pulang.

Victor: Cyber benar, Sphere-san mungkin akan memberitahukan tentang hal tadi kepada orangtua kami. Kami juga sebaiknya membuntutinya agar bisa tahu apa yang terjadi pada kak Vortex.

Spark: Benar. Aku harap dia baik-baik saja...

Mereka kemudian melihat Sphere keluar dari Colosseum. Dibuntutilah guru mereka itu sampai di depan gedung IGDF, dimana New Gen dan Girls Gen semuanya ada disana (gak tahu kenapa, mungkin untuk kumpul bareng doang). Next Gen sembunyi di belakang dinding lagi dan menguping pembicaraan mereka (jangan dicontoh ya).

Sphere: Ginga-san!

Ginga: Eh? Sphere, kenapa?

Sphere: Semuanya juga ada disini?

Ginga: Iya, kami kumpul bareng sebentar. Memangnya kenapa? Kamu terlihat tergesa-gesa.

Sphere: I-ini tentang Vortex....

Iris: Kenapa dengan dia?!

Sphere kemudian menjelaskan tentang kejadian tadi di Colosseum, membuat New Gen dan Girls Gen terkejut mendengarnya, terutama Ginga dan Iris.

Sphere: Gimana menurutmu, Ginga-san?

Ginga: Setahuku Vortex gak akan pernah melakukan hal seperti itu. Dia selalu sopan dan ramah. Dan kamu bilang kamu merasa ada aura kegelapan di sekitarnya?

Sphere: Iya.

Iris: Ini gawat, bisa saja dia dirasuki atau dikendaliin musuh.

Ginga: Tenang dulu, Iris....

Sphere: Jadi kita harus gimana, Ginga-san?

Ginga: Untuk sekarang, kita cari dia dulu. Semuanya berpencar mencarinya. Kalau ada yang ketemu segera hubungi aku.

All: Baik!

New Gen pun berpencar dengan pasangan mereka masing-masing (yang jomblo 1 kelompok), kecuali Sphere yang ikut dengan Ginga dan Iris. Next Gen juga turut mencari Vortex, dengan membuntuti orangtua mereka masing-masing.

Sore hari jam 6, Victory dan Miracle akhirnya menemukan Vortex di Plasma Spark Tower. Panik, mereka langsung menghubungi Ginga dan yang lainnya.

Victory: Ginga! Kami udah menemukannya! Dia berada di Plasma Spark Tower!

Ginga: Apa?! Baiklah aku akan kesana sekarang!

Iris: Kenapa?

Ginga: Vortex ada di Plasma Spark Tower.

Iris: Apa? Bukannya itu tempat terlarang, gimana caranya dia masuk?

Ginga: Aku gak tahu, tapi kita pergi kesana dulu sekarang.

Semuanya pun pergi menuju Plasma Spark Tower, termasuk Next Gen yang dari tadi membuntuti orangtua mereka (sangat jangan dicontoh yak).

Sesampainya di Plasma Spark Tower, Next Gen pun akhirnya menampakkan diri mereka. New Gen tentu saja kaget setengah mati karena mereka tiba-tiba ada di belakang saja, tapi pada akhirnya membiarkan mereka ikut juga.

Mereka semuanya kemudian terbang ke lantai paling atas di Plasma Spark Tower, tempat Plasma Spark berada. Betapa terkejutnya mereka melihat Vortex sedang mengulurkan tangannya untuk menyentuh Plasma Spark, hanya 1 cm saja tangannya sudah akan menyentuh, Ginga berteriak.

Ginga: HENTIKAN!!!

Semuanya menutup telinga sebentar.

Vortex: *batin* Ck! Datang lagi para ultra pengganggu.

Iris: Apa yang kamu lakukan disini Vortex?!

Vortex kemudian menoleh ke belakang, membuat semuanya terkejut dengan matanya yang sudah berubah menjadi merah.

Spark: Kak! Kenapa mata kakak menjadi merah?!

Star: *batin* Ini persis sama dengan sebelum kami ke Colosseum. Apa yang terjadi pada kakak?

Iris: Kenapa kamu ada disini?!

Vortex: Kenapa? Tentu saja untuk mengambil Plasma Spark~

Saat itu Ginga kemudian menyadari kalau itu bukanlah Vortex, karena dia tahu benar sifat Vortex seperti apa. Walaupun dingin seperti es dan datar seperti triplek, dia gak akan pernah mengkhianati mereka.

Ginga: Kamu bukan Vortex.....siapa kamu?!

Vortex: Kenapa aku harus beritahu, a-y-a-h? Kamu hanyalah ultra yang tidak berguna. Seharusnya kamu gak usah ada di dunia ini, kenapa sih kamu harus terlahir di dunia ini?

Mendengar itu Ginga langsung membeku. Hatinya seperti tersambar petir berkali-kali, dia tahu kalau yang di depannya itu bukan Vortex, tapi bagaimanapun, itu adalah wujud rupa anaknya. Iris yang melihat ekspresi Ginga pun panik.

Iris: Vortex! Kamu gak seharusnya mengatakan ayahmu seperti itu! Apa yang terjadi denganmu?!

Vortex: Aku gak apa-apa kok. Gak liat aku baik-baik saja?

Star: CUKUP!!!

Semuanya kaget mendengar Star berteriak.

Star: Katakan! Siapa kamu?! Kenapa memanfaatkan kakakku?! Dan tujuanmu apa?!

Vortex: Hah, sepertinya kalian sangat ingin tahu ya~ Baiklah akan kukasih tahu. Aku adalah.......



Auxy: Hai semua! Gimana dengan part kali ini? Moga bagus. Maaf kalau kerasa cringe dan gak nyambung ya TwT Sengaja kubikin gantung :D Sampai jumpa di next part ya! Bye bye 👋

Ultra Next Generation Heroes [DISCONTINUE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang