38. Lost Memories

1.9K 279 24
                                    

Yaku masih terkena demam. Ah demamnya sudah baikkan dari yang kemarin, hanya saja, Yaku memang masih harus beristirahat.

Yaku bangun terlalu awal. Karena semalam, ia tidur terlalu awal. Dering notifikasi ponselnya memasuki indra pendengarannya. Yaku meraih ponselnya yang berada di nakas.

Melihat notifikasi yang tertera di layar ponselnya, Yaku langsung bergegas membukanya. Matanya terkejut mendapati pesan yang ia terima.

Semuanya salah paham. Yaku tak kembali dengan mantannya. Itu semua salah.

Tiang Rusia

Halo kak...ehehe maaf ya ganggu. Kakak balikan ya?
selamat kalau gitu, berarti kakak udah milih, makasih
juga udah kasih aku kesempatan buat deket sama kakak
yang jadi the best moment in my life mungkin. Semoga dia
gak ngecewain kak Yaku lagi. Aku pergi ke Rusia hari ini, berangkat dari rumah jam 04.50,
di sana bakal 1 minggu mungkin. Aku bakal coba
buat lupain kak Yaku tenang aja kak, aku cuman
mau yang terbaik buat kakak aja, kalo dia pilihan kakak
yaudah aku terima aja, asal kak Yaku bahagia😊
Thankyou karena kak Yaku udah biarin aku jatuh cinta
sama kakak

Lev!
Lo salah paham!!
Gue gak balikan sama dia
Please...gue tau lo baca ini!
Lev!
Haiba Lev! Bales!!
Lo dimana? Gue tau lo baca
Gue tau lo salah paham, tapi harusnya lo ngerti ketikan gue sekarang
(Read)

Pesan itu terbaca semuanya langsung. Tapi Lev tak menjawab apa apa. Yaku panik, sesuatu mengatakan padanya bahwa Lev sedang tak baik baik saja.

Tolong...Yaku mohon jangan sampai ada sesuatu yang terjadi pada Lev.

Yaku berjalan perlahan keliar dari tempat tidurnya dan mengambil jaket di gantungan baju. Yaku sedikit berlari namun perlahan menuruni tangga. Lalu Yaku keluar rumah tanpa sepengetahuan siapapun.

Gerimis...tak masalah. Yaku sudah sakit, jika sakitnya bertambah buruk, maka ia hanya akan pasrah saa jika pingsan.

Dalam fikiran Yaku, Lev harusnya belum jauh, ia harusnya belum sampai di bandara. Dan kemungkinan besar, Lev harusnya mengirim pesan itu, tak terlalu jauh dari rumah Yaku. Ini masih jam 5 lebih. Lev mengirim pesan itu sekitar beberapa menit lalu.

Dan Lev berangkat jam 04.50 pagi. Lev belum terlalu jauh. Itu yang di fikirkan Yaku.

Yaku berlari menerobos hujan, dan melihat kerumunan orang di jalanan. Dari sudut pandang Yaku, Yaku hanya melihat Truk dan mobil yang bertabrakan di sana. Suara ambulan menusuk pendengarannya. Ia melihat ke arah ambulan dan menatap seseorang dengan surai silver di masukkan ke dalam ambulan.

Yaku mengeluarkan ponselnya dari saku celananya. Ia mencari kontak Lev dan berusaha menelfonnya. Yaku terdiam saat mendengar suara dering ponsel Lev tak jauh darinya.

Yaku menerobos kerumunan itu, dan melihat ponsel Lev yang tergeletak di aspal dengan panggilan masuk darinya.

Sial...hatinya tercekik, dan dadanya sesak. Pemuda tadi yang Yaku lihat dan di masukkan ke ambulan ternyata...Lev. Yaku memandang sendu ambulan yang baru saja melaju untuk membawa korban ke rumah sakit terdekat.

Yaku sekali lagi tak tau. Ia takut kehilangan...kehilangan singa Rusia yang telah mendorongnya kedalam lubang bimbang tak berujung.
.
.
.

Yaku duduk di ruang tunggu rumah sakit, dan sekarang ia menyenderkan kepalanya di bahu Kenma. Yaku tadi langsung menelfon yang lain...lebih tepatnya Akaashi, dan Akaashi langsung ngabarin yang lain.

Hybrid - HaikyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang