Karyoku

1.1K 135 10
                                    


Mansion's Jung

"Ayolah hyung~ echan mau liat udah sejauh mana hyung nguasain sihir hyung" sedari tadi Haechan terus mendesak sang kakak-aka Mark- untuk menunjukan hasil latihannya selama seminggu ini.

"Iya dek iya" dan Mark tidak bisa menolak.

"Coba adek agak ngejauh, dan lihat ini" lanjutnya kemudian mulai melancarkan aksinya ketika adik bungsu nya sudah menjauh dari dirinya.

"Coba adek agak ngejauh, dan lihat ini" lanjutnya kemudian mulai melancarkan aksinya ketika adik bungsu nya sudah menjauh dari dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seketika api berwarna ungu terang terlihat berkobar, api tersebut membentuk seperti seekor burung tepat di belakang Mark.

Haechan tersenyum kecil, lumayan juga kemampuan sang kakak fikir Haechan.

"Lumayan" ucapnya.

Api yang semula berkobar perlahan hilang berbarengan dengan ucapan yang di lontarkan Mark kepada sang adik.

"Apanya yang lumayan?! Ga niat banget muji nya dek, hyung bisa sampe tahap kayak gini itu karna hasil usaha hyung sendiri yang mati matian tau!" hardik Mark tak terima.

Haechan hanya mengedikan bahu tidak perduli.

"Tapi Jeno hyung sudah lebih dari ini kemampuan mengendalikan kekuatannya hyung, so i'm sorry" Haechan berucap menyindir.

Mark berdecak, sepertinya sekarang ia merajuk dengan sang adik yang lebih memuji Jeno, adiknya dibandingkan dirinya.

Baiklah jika seperti itu, Mark akan mengajak Jeno berduel nanti jika anak itu sudah pulang.

"Oke, kalo emang adek maunya kayak gitu. Mari kita buktikan siapa yang lebih menguasai kekuatan masing²"

"Silahkan hyung, xixi"

Haechan hanya terkikik kecil, kakaknya ini percaya diri sekali pada kemampuannya. Haechan hanya akan mengikuti alur saja, toh ucapannya tidak pernah salah.

Bahkan Haechan berani bertaruh, jika memang nanti kedua hyungnya benar benar melakukan duel. Haechan akan bilang jika sang kakak, Mark. Akan kalah dalam tiga kali serangan dari kakanya yang lain, Jeno.

Maka mari menunggu sedikit lagi untuk melihat pertunjukan menyenangkan yang akan segera terjadi.

- Karyoku -

"Kami pulang~" Ucapan Jaemin mengintrupsi ketika ia, Jeno, dan teman temannya baru memasuki pintu utama mansion.

"Tumben sepi Jaem" ucap Renjun yang melihat keadaan mansion sepi tanpa penghuni.

Memang si mansion selalu sepi karna para maid akan berada di asrama yang secara khusus Jaehyun buat untuk tempat tinggal para maid dan pelayan keluarganya. Tepatnya asrama para maid terletak di sebelah taman belakang mansion.

Tapi saat ini 'sepi' yang di ucapkan Renjun itu benar benar sepi tanpa penghuni. Seperti mansion terbengkalai tetapi versi rapihnya.

Èmó zhī wáng (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang