Jeno と Grow

856 113 11
                                    


Jam masih menunjukan pukul empat kurang lima belas menit dini hari, namun mansion sudah terdengar ramai dengan suara pekikan Jeno yang menggelegar ke seluruh sudut mansion.

"HUWAAAAA DADDYY JENO TAKUTTT!!" teriaknya.

Brak!!

Pintu kamar Jeno terbuka dengan keras, itu adalah ulah Jaehyun yang langsung terbangun akibat mendengar suara teriakan milik sang putra.

Sebenarnya bukan hanya Jaehyun yang terbangun, tetapi semua orang yang ada di dalam mansion juga terbangun. Namun mereka memilih acuh dan kembali meyelami alam mimpi masing masing.

Dengan nyawa yang masih belum sepenuhnya terkumpul, Jaehyun berlari menuju kamar salah satu anaknya itu untuk mengecek keadaan sang putra walau sesekali ia harus rela terhantuk dinding karna pandangannya yang masih buram dan kepalanya yang sedikit pusing.

"Jeno kamu kenapa?!" tanya Jaehyun panik setelah berhasil mendobrak pintu kamar putranya itu.

Namun tanpa aba aba Jeno melompat dari atas ranjang miliknya kemudian berlari menghampiri Jaehyun dan langsung menerjang tubuh sang daddy, memeluknga dengan erat sembari menggumamkan jika ia sedang amat ketakutan.

Hampir saja Jaehyun terhuyung kebelakang jika saja ia tak berpegangan pada tembok di sebelahnya.

Bayangkan saja menjadi Jaehyun. Sudah terbangun secara tiba tiba, nyawa masih belum terkumpul, penampilan seperti orang gila, kemudian harus dipaksa berlari hingga terhantuk dinding beberapa kali mungkin nanti keningnga akan sedikit berwarna, kemudian tanpa ia duga anaknya yang memiliki tubuh besar berotot menerjangnya tiba tiba.

Untung saja Jaehyun memiliki refleks tubuh yang cepat, walau dirinya masih linglung efek terbangun dengan tiba tiba.

"Yaampun Jeno!! Kamu kenapa sih, pagi pagi buta udah kaya tarzan aja teriak teriak kayak di hutan, emang si rumah kita di hutan. Ya tapi jangan kayak gini juga dong!! Kamu bikin jantung daddy ketar ketir tau ga?!!...

Lepasin~.. kamu tuh berat tau ga?? Aduh aduh kepala daddy pusing!" dengan sekuat tenaga Jaehyun mencoba melepaskan diri dari pelukan anak bongsor nya ini sembari memberikan sedikit kata kata mutiara bagi sang putra.

Bukanya melepaskan diri, Jeno malah semakin erat memeluk sang daddy, bahkan kini dirinya sudah berada di punggung sang daddy, bersembunyi dari sosok yang membuatnya berteriak seperti sekarang.

"Ngga mau dad! Jeno takut~" cicitnya pelan.

Jaehyun mengusap wajahnya kasar, kemudian berusaha membalikan badan menghadap ke arah putranya.

Plak

Karna terlanjur kesal, akhirnya Jaehyun menggeplak bahu sang putra cukup keras hingga si empu meringis kecil.

"Aww! Sakit dadd~" ucap Jeno, sembari mengelus bahu miliknya yang mengalami penganiayaan dari sang daddy.

"Lagian kamu bikin daddy kesel aja pagi pagi! Kamu tuh kenapa sih sebenernya?! Coba cerita yang jelas!!" habis sudah kesabaran seorang Jung Jaehyun menghadapi sikap dari putranya yang satu ini.

"Jadi tadi.."

Flashback

Drrttttt

Drrtttttt

'Kipas angin kosmos wadesta~'

'Nempel di dinding, nempel di meja, nempel di lantai~'

Pip

"Eunghh?" Jeno terbangun karena suara alarm miliknya berbunyi.

Dirinya belum menyadari sosok lain yang berada di dalam kamarnya, ia merenggangkan otot terlebih dahulu sebelum membalikan badannya merubah posisi tidur.

Èmó zhī wáng (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang