Are wa dare?

1.1K 141 12
                                    

!! Warning !!

Typo betebaran

-

-

-

-

-

-

** Are Wa Dare **

Pertarungan sudah berjalan hampir setengahnya, namun Mark sepertinya sudah terlihat lelah dan juga ada beberapa luka sobekan akibat benda tajam di beberapa bagian tubuhnya terutama di dabian muka. Sebaliknya, Jeno malah terlihat bugar dan dirinya hanya mendapatkan sedikit luka itu pun luka kecil tidak seperti Mark.

Jeno yang melihat sang kakak sudah terluka parah akibatnya mulai merasa khawatir, "Hyung lebih baik kita akhiri saja duel ini" ucapnya.

Namun Mark menggeleng tidak setuju atas ucapan dari sang adik. "Engga, hyung gapapa. Ayo mulai lagi jen... Uhuk!!"

Jeno mebelalakan matanya ketika melihat Mark batuk mengeluarkan darah. "Hyung!!" teriak Jeno kemudian ia mendekat dan langsung menahan tubuh Mark yang hampir limbung jika saja ia terlambat mendekat.

Tidak kalah panik orang" yang berada di luar arena juga mengkhawatirkan keadaan si sulung Jung. Apalagi Jaehyun, ia bergerak gusar setelah melihat putra sulungnya.

"Bear sudah hentikan saja duelnya, lihat kakak mu sudah terluka parah" Jaehyun berseru panik, sebenarnya sudah sedari tadi ia ingin menghentikan pertarungan ini namun selalu di tahan oleh putranya Jaemin.

Berbanding terbalik dengan ekspresi semua orang, si bungsu Jung malah terlihat biasa saja bahkan ia tersenyum ke arah Jaehyun.

"Mark hyung ngga akan kenapa napa dad, nanti echan sembuhin luka mereka kok" ujarnya santai.

"Setidaknya hentikan pertarungan ini bear, dad sudah tidak kuat melihat putra dad terluka" ucap Jaehyun lagi.

"Iya iya echan hilangin dulu pelindungnya" ucapnya kemudian dirinya mendekat ke arah arena dan menjentikan jarinya sehingga pelindung yang semula menyelimuti arena kini sudah hilang sepenuhnya.

Namun siapa sangka sesaat setelah pelindung menghilang, dari arah hutan datang sebuah panah yang terselimuti oleh asap hitam legam.

Perlahan senyum si bungsu mulai hilang tergantikan oleh wajah datar nya ketika melihat kemana titik arah panah tersebut tertuju yang tidak lain dan tidak bukan mengarah tepat ke arah dimana Mark dan Jeno berada.

Dengan secepat kilat dirinya berubah wujud menjadi wujud aslinya lalu bergerak secepatnya menghalau panah tersebut sebelum mengenai kedua kakaknya.

Jleb

Panah tersebut tepat mengenai sayap milik Haechan.

Jeno dan Mark tercekat melihat adiknya terkena panah yang sepertinya beracun tersebut.

"Dek..." ucap keduanya gemetar.

Èmó zhī wáng (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang