petto pt.2

940 127 51
                                    


Kemarin malam mereka tak jadi untuk ke taman belakang mansion, dikarenakan hari sudah sangat larut saat itu, bahkan sudah mulai memasuki waktu dini hari.

Maka dari itu, semuanya sepakat jika mereka akan kembali kumpul di taman belakang mansion besok siang setelah ketiga putra Jung pulang dari sekolah mereka.

Dan disinilah mereka sekarang, taman belakang mansion.

Namun kini mereka bertambah personil sepertinya, dikarenakan ketiga teman Jeno dan Jaemin memaksa ingin ikut pulang bersama keduanya saat di sekolah tadi. Dengan terpaksa keduanya hanya mengiyakan saja permintaan ketiga sahabatnya itu, jika di tolak pun akan percuma, karna Nomin sudah amat hafal dengan tabiat ketiganya jika sudah menginginkan sesuatu akan amat keras kepala sampai apa yang di inginkan mereka di turuti.

Saat ini keempat putra jung, Riuya, dan juga jangan lupakan Renjun, Chenle, dan juga Jisung sudah berkumpul di taman belakang mansion.

"Panas banget hari ini perasaan" celetuk Chenle yang notabene nya memang tak kuat dengan cuaca panas.

"Iya nih, matahari lagi terik teriknya" timpal Renjun sembari mengipasi dirinya dengan salah satu buku mapel miliknya yang ia ambil dari tas nya tadi.

"Tenang ada echan disini, semua masalah pasti beres" ucap Haechan bersombong diri, tak ada yang berani mengejek atau sekedar memutar bola mata mereka malas. Karna ucapan Haechan tak permah salah sedikit pun, anak itu adalah titisan raja iblis jika kalian lupa.

Dengan satu jentikan jari, awan yang semula terpisah pisah, kini menjadi berkumpul berbondong bondong menutupi sinar matahari yang menyinari area mansion. Sehingga kini mansion Jung suda teduh karena tertutup awan.

Semua orang berdecak kagum melihat kemampuan yang di miliki bungsu Jung.

"Gila ampe bisa ngendaliin cuaca lohh!" kagum Jisung tak percaya dengan apa yang sudah ia saksikan untuk pertama kali dalam seumur hidupnya ia hidup di bumi.

"Bisa tukeran adik ngga si no, gue rela tukerin si uchan sama adek lo kalo begini caranya" tanya Renjun yang langsung dapet delikan tajam dari Jeno dan Jaemin.

Enak aja mau tuker adik mereka, BIG NO!!

"Tinggal milih aja nih njun, lo mau mati membeku apa mati kebakar?" tanya Jeno sembar tersenyum manis ke arah sang sahabat, namun tidak demikian menurut Renjun. Senyuman Jeno terlihat menyeramkan di matanya.

Renjun langsung pucat pasi saat mendengar ucapan Jeno. "E-elah bercanda kali gue Jen, lagian anceman lo gelap banget" jawab Renjun dengan canggung.

"Mangkannya kalo ngomong jangan asal ceplos, mulut gue pedes kalo udah ngancem orang" ujar Jeno yang kini sudah merubah kembali eksperi wajahnya yang semula senyum evil menjadi senyum secerah matahari.

Bisa gitu ya?

Bisa dong, buktinya semua orang yang ada di situ aja langsung cengo ngeliat perubahan ekspresi Jeno yang secepat kilat.

"Udah, debat mulu heran hyung. Ini kapan mulai nya kalo kalian ngomong mulu?" ucap Mark.

"Sorry hyung, abisnya pertanyaan Renjun bikin emosi sih. Yaudah sok di lanjut" ucap Jeno

"Yaudah kita mulai nih ya, First Mark hyung. Kesini hyung deketan sama echan" ujarnya dan Mark tanpa banyak bertanya lagi langsung jalan ngedeket ke adik bungsunya.

"Oke karna unsur sihir Mark hyung adalah api, jadi echan bakal kasih hewan peliharaan dengan unsur yang sama juga dengan hyung. Jangan kaget yah"

Dan Mark hanya mengangguk sebagai jawaban. Penasaran juga dia hewan kayak apa sih yang di maksud sama adik nya itu, secara adiknya penuh sama kejutan.

Èmó zhī wáng (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang