Shin'nyū-sha

1.8K 202 0
                                    


maaf i gantung, i baru selesai UJIAN DOONGGG! seneng banget, semoga aja dapet nilai yang memuaskan, n buat kalian kalian juga yang baru nyelesein ujian semoga kalian dapat nilai tinggi yeayy (≧∇≦)/

Warning!!
Siap siap untuk merasakan bosan saat membaca chap kali ini.
Karena 2k kata lebih saya ketik khusus untuk chap kali ini, dan sekalian menebus dosa dosa saya karena sudah menggantung kalian.

Oh iya satu lagi, maafkan daku jika ada typo typo manjak keluar. Daku malas membaca ulang hiks

———————————

Hari ini adalah weekend waktunya untuk jung's family menghabiskan waktu bersama.

Bahkan mereka sudah menuliskan semua kegiatan apa saja yang akan mereka lakukain hari ini, mulai dari pagi hingga petang nanti. Semuanya sangat bersemangat, pertama tama mereka mulai dengan sarapan bersama seperti biasanya.

Semuanya tampak bahagia tanpa terkecuali, bahkan Mirabelle yang notabenenya sangat susah sekali untuk tersenyum kini malah tertawa lepas ketika sesekali jaemin melontarkan kalimat aneh namun lucu tersebut, yang berhasil membuat semua yang berada di meja makan tertawa karenanya.

Semuanya berjalan lancar namun tidak setelah Jaehyun menerima panggilan telfon dari adik bungsunya, Jung Taeyong. Atau bisa juga di sebut paman dari ketiga putra Jung.

"Baiklah aku akan segera kesana" jawab Jaehyun setelahnya mematikan panggilan kemudian menatap sendu ke arah keempat putranya.

Mark tentu sadar akan arti tatapan daddy nya. Namun, kenapa harus sekarang? Mark hanya ingin berkumpul bersama, apakah sesuslit itu? Lantas ia bertanya "Uncle tae dad?" tanyannya "Ya, dan sepertinya weekend kita kali ini harus di batalkan" jawab Jaehyun dengan nada sesal.

"Why?!!" protes Jaemin tak terima "Dad harus menyelesaikan masalah dad secepatnya, karna jika tidak maka pelakunya akan semakin menjadi jika terus dibiarkan" jelas Jaehyun "Maafkan dad" lanjutnya.

"Tapi dad, ngga bisa apa libur barang sehari saja?" tanya Jaemin "Dad pun inginnya seperti itu, tapi mau bagaimana lagi uncle mu sudah mendesak dad untuk pergi" jawab Jaehyun sembari menghela nafas panjang.

"Emm tak apa dad. Pergilah, tapi usahakan untuk pulang sebelum matahari terbenam ya dad" ucap Haechan memperingati "Kenapa dad harus pulang sebelum matahari terbenam?" tanya Jaehyun penasaran akan ucapan dari putra bungsunya.

"Turuti saja dad, itu pun jika dad ingin selamat" ucapnya lagi "Hus!! Omongannya di jaga, gaboleh ngomong sembarangan ah" peringat si sulung.

Haechan merotasikan bola matanya malas, selalu seperti ini. Keluarganya sangat susah sekali di yakinkan, padahalkan Haechan hanya membantu agar keluarganya selamat.

"Kalo ngga percaya yaudah, tapi echan udah memperingati dad. Terserah dad ingin percaya atau tidak" Haechan kembali berucap sembari menyeruput susu hangat miliknya "Baiklah, akan dad usahakan" final Jaehyun kemudian mulai beranjak dari kursi makan dan berjalan menuju arah kamar miliknya untuk bersiap siap.

Setelah kepergian Jaehyun, kini meja makan kembali hening tanpa suara. Mark, Jeno, dan Jaemin masih tengah mencerna maksud dari ucapan adik mereka. Sedangkan Mirabelle dan Haechan terlihat santai melanjutkan acara makan mereka dengan damai tanpa bersuara, padahal yang sebelumnya paling bersemangat adalah Haechan.

Karna lelah berfikir dan tak menemukan sesuatu akhirnya Jeno menyerah dan memilih bertanya langsung kepada adiknya itu tentang maksud yang adiknya ingin sampaikan dari ucapannya tadi pada sang daddy.

Èmó zhī wáng (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang