Mark と Black

800 104 7
                                    


Jika Jeno takut dengan keberadaan Grow. Sebaliknya, Mark dan Black justru sudah mulai akrab.

Sebenarnya ini hari minggu, dan seperti biasanya keluarga Jung akan mengadakan picnic ala ala. Namun kali ini Mark menolak untuk ikut, Mark menolak dengan beralasan ingin mengakrabkan diri dengan Black supaya dirinya bisa semakin terikat dengan Black.

Jaehyun tak pernah memaksa, akhirnya mereka pergi berlibur tanpa membawa si sulung bersama mereka.

"Black, aku belum sepenuhnya mengetahui kekuatanmu. Maka, bisa kau menunjukannya sekarang?"

Black yang sedari tadi diam mendapat perlakuan lembut dari tuannya, kini menatap sang tuan kemudian mengangguk sebagai jawaban.

"Tentu tuan Mark, dengan senang hati saya akan memperlihatkannya"

Mark tersenyum senang, matanya memancarkan binar bahagia saat mendapat persetujuan dari Black,  "Jika begitu, coba tunjukan kemampuan mendasar mu terlebih dahulu" saran Mark.

"Mungkin bisa di mulai dari kemampuan penglihatan hamba tuan" jawab Black.

Mark mengangguk, "Begitu? Jadi apa keistimewaan mu dalam hal penglihatan?" tanya Mark penasaran.

"Sebagai seekor kuda, hamba memiliki mata terbesar dari mamalia darat lainnya. Maka dari itu, penglihatan hamba lebih luas jangkauannya dari pada mamalia darat lainnya. Dan karna hal ini lah, hamba bisa melihat keberadaan musuh dari segala sisi" jelas Black.

Mark berdecak kagum mendengar penjelasan dari Black, "Wahh hebat sekali, lalu selanjutnya?"

"Selanjutnya saya dapat berkomunikasi melalui suara, ekspresi wajah, dan juga telinga. Lalu yang paling utama, kemampuan saya bertumpu pada kekuatan fisik. Tuan bisa mencoba jika mau" tawar Black.

"Ahaha.. hmmm g-gaperlu gaperlu, aku udah percaya kok hehe" bisa mati Mark jika menerima tawaran dari Black.

Black hanya diam menanggapi ucapan Mark, "Apa masih ada lagi kelebihan mu?" tanya Mark lagi, dan diberi anggukan oleh Black.

"Hamba bisa berlari sangat cepat, berteleportasi, menghilang, pengerasan tubuh, merubah bentuk sesuai keinginan, dan yang terakhir kemampuan untuk terbang. Hanya itu saja tuan Mark"

Mark melongo, apa hewan di depannya ini sedang berbohong? Bagaimana bisa memiliki banyak sekali kemampuan dalam satu tubuh. Dan apa tadi dia bilang, hanya itu saja(?) itU SaJA?!!

"Itu saja kau bilang? Itu banyak sekali Black!! Kau memang peliharaan terbaik ku Black" puji Mark bangga.

"Ah tuan Mark bisa saja" balas Black.

Mark tiba tiba mendapat sebuah ide cemerlang, dirinya menatap Black yang kini tengah menatapnya balik.

"Black kau bilang bisa terbang bukan?" tanya Mark memastikan, dan Black hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Jika begitu, aku ingin mencobanya" minta Mark semangat, yang tentu saja langsung di setujui oleh Black.

"Boleh tuan, mari naik ke atas punggung hamba"

"Baik-"

Drtttt

Drrtttt

Belum selesai Mark berbicara, tiba tiba ponsel di dalam saku celananya bergetar menandakan ada panggilan masuk di sana.

Mark mengambil ponselnya kemudian melihat siapa yang menelponnya.

"Renjun?" gumam Mark bingung, pasalnya teman kedua adiknya yang satu ini memang jarang sekali atau bahkan bisa di bilang tak pernah menghubunginnya, kini dengan tiba tiba menelfonnya.

Èmó zhī wáng (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang