Èmó zhī wáng (On Going)

Rūku no shiten

!!Warning!!
Jangan terlalu berharap di chap ini.

=

=

=

=

=

=

=

=

Sudut pandang Lucas

"Sialan! Kenapa lama sekali?! Mereka tidak mungkin gagal kan? Tidak! Mereka semua sudah terlatih dalam hal seperti ini, tapi kenapa lama sekali?!! Arghhh sialan!!" triakan frustasi tak dapat di hindarkan.

Sosok itu-sebut saja lucas- dirinya sudah menunggu hampir empat jam namun dirinya masih belum mendapat kabar dari anak buahnya. Dirinya mulai merasa cemas akan kegagalan balas dendam nya kali ini.

Saat dirinya sedang dalam keadaan kalut, tiba tiba pandangannya menggelap lantas ia merasakan kehadiran sosok lain di dalam ruangannya. Ingin melawan namun penglihatannya seakan ditutup oleh sosok yang dengan lancang memasuki ruangan miliknya.

"S-siapa? Kenapa mataku tidak bisa melihat?!!" teriaknya sambil melempar asal benda yang sekiranya dapat ia jangkau.

"Ck diamlah aku hanya menutup sementara indra penglihat mu" ujar suara barithone di depannya, satu hal yang Lucas ketahui orang didepannga adalah seorang lelaki pikirnya. "Apa masalahmu sebenarnya?! Kembalikan penglihatanku seperti semula!" pekik Lucas kembali.

"Sialan berisik sekali, kau ini lelaki tetapi mulutmu seperti wanita tidak pernah berhenti berbicara" ujar seseorang di depannya dengan nada jengah kemudian tak selang beberapa saat dirinya kembali mulai mendapatkan penglihatannya.

"Saiapa kau?" tanyannya lagi setelah dirinya dapat melihat dengan jelas kembali.

"Aku? Kau tak perlu tahu namaku, yang perlu kau tahu adalah bawahanmu sudah terbantai tanpa sisa oleh tuan muda kami. Dan sekarang aku dipernitahkan untuk membawamu ke kediaman tuan muda" ucapnya dengan seringaian yang tercetak jelas di wajah tampannya.

Lucas sampai di buat merinding saat melihat seringaian itu, namun dirinya menggeleng tanda tidak mau menuruti pernyataan dari sosok lelaki di depannya, "Aku tidak mau" ucapnya.

Dapat dilihat sosok di depan sana memutar bola mata malas kemudian dalam sepersekian detik orang itu menghilang dan tanpa diduga sudah berada tepat di belakang tubuhnya dengan kini dirinya yang sudah terkunci olehnya.

Sialan sejak kapan orang itu berpindah tempat? batin lucas.

"Aku bukan memberikan pertanyaan padamu, melainkan pernyataan, kau tidak bisa menolaknya. Aku mendapat perintah untuk membawamu ke kediaman keluarga Jung secepatnya dengan keadaan mati ataupun hidup"

Suara itu terdengar sangat mengintimidasi di telinga Lucas, darahnya berdesir membuat afeksi tersendiri baginya. Tubuhnya mulai bergetar ketakutan, namun dengan sebisa mungkin dirinya terus berusaha membebaskan dirinya dari cengkraman kuat seseorang di belakangnya.

"Kubilang tidak! Lepaskan! Akan ku hanc-mphhhh!!!" sial Lucas tak bisa berbicara, mulutnya seakan tertutup rapat tidak membiarkan dirinya berbicara. "Sudah ku bilang juga, jika kau tidak bisa menolak ini. Mari ku antarkan kau menemui ajalmu hahahahahah" Lucas hanya bisa pasrah, ingin melawan pun percuma. Orang di belakangnya bukan manusia biasa.