Prolog

37.5K 3K 165
                                    

Jakarta, 14 Januari 2019

Disebuah kamar di rumah sakit swasta, seorang gadis berumur 19 tahun sedang menyandarkan tubuhnya di kepala tempat tidur untuk pasien, sudah 3 tahun ia menetap dikarenakan penyakit Leukemia stadium akhir, semua pengobatan sudah ia jalani demi kesembuhan dirinya.

Zee Anastasya Matilda, namanya. Gadis tersebut membalikkan selembar demi selembar buku novel yang ia baca. Dulu, sebelum ia mengetahui dirinya memiliki penyakit, Zee adalah seorang gadis yang memiliki jiwa bar-bar dan memiliki prestasi dalam bidang taekwondo.

"Andai gue bisa bertahan lagi." gumam Zee, ia sudah merasakan mungkin operasi terakhirnya gagal. Dia pesimis? Tentu saja, karena tanpa sengaja ia pernah melihat catatan tentang operasi ketiganya  yang minim dalam keselamatan.

"Zee.." panggil seorang wanita paruh baya yang baru saja masuk kedalam kamar pasien.

"Ya ma."

"Sayang, kamu siapkan. Mama yakin kamu akan sembuh." ucap mama Zee dengan mata sendu menatap anak semata wayangnya yang akan menjalani operasi.

"Iya, apapun yang terjadi. Mama gak boleh sedih." ucap Zee sambil berusaha tersenyum, hey... Dia juga takut tapi, dia hanya bisa berserah diri kepada yang maha Kuasa.

"Mama keluar dulu ya, Zee." mama Zee pergi dari ruangan. Tatapan Zee jatuh kepada novel yang ia baca.

'You Are My Life' judul novel tersebut, cerita seorang protagonis wanita DEANNA ARISTYA SARASWATI yang merupakan anak tak berkecukupan yang bersekolah di sekolah Elit karena beasiswa dan bertemu dengan protagonis pria ALBARA KHALEED DIGANTARA. Hidup sang protagonis sangat lah bahagia, hanya dengan menangis dan menangis ia dikelilingi para pria. Novel tanpa antagonis tidaklah seru, antagonis pria ZIDANE RELANGGA MAHESWARI dan CLARISSA ALEXA BASKARA, yang merupakan tunangan dari protagonis pria, yang berusaha mengejar cintanya meski di tolak mentah-mentah begitu juga Zidane yang mencintai Anna dan berusaha memilikinya berakhir dengan penolakan. Hingga kenyataan pahit membuat lobang besar di hatinya dan hati Rissa, Albara dan Anna menjadi sepasang kekasih. Entah itu cinta atau obsesi, Rissa berusaha melukai Anna. Hingga suatu kejadian dimana ia tak bisa menahannya lagi. Ia merusak rem mobil yang akan digunakan Anna dan Albara. Baginya kalau tak bisa mendapatkan Bara, lebih baik mereka berdua mati bersama. Tapi, rencana hanya rencana, Albara mengetahui rencana jahat Rissa dan melakukan hal yang sama terhadap Rissa. Dan terjadilah sesuatu yang menimpa satu-satunya cucu perempuan Baskara, Rissa meninggal dalam kecelakaan berutun yang mengakibatkan 350 jiwa yang tak bersalah ikut dalam insiden tersebut. Albara dan Anna melanjutkan kuliah bersama dan menikah hingga memiliki 3 orang anak. Bagaimana dengan Zidane? Zidane pergi meninggalkan kota kelahirannya, membuang perasaannya terhadap Anna. Sungguh cerita klise bukan?

"Huh... Gue beneran gak suka sana cewek protagonis sama cewek antagonis. Yang satu menye-menye. Yang satu terlalu bodoh. Ya tuhann, kalau operasiku gagal, berikan kesempatan kedua untukku. Dan berikan aku banyak cogan. Karena selama ini aku merindukan cogan.." ucap Zee  sedih karena selama 3 tahun ia tak bisa melihat cogan. Zee juga merupakan gadis pencinta cogan.

.o0o.

Di dunia Novel

Gadis berusia 16 tahun yang memiliki wajah berjerawat dan bernanah. Bahkan, kulit yang sangat kusam. Sedang mengurung diri  selama 3 bulan di dalam kamar. Semenjak ia tahun kalau dia bukan anak kandung dari keluarga yang selama ini merawatnya, membuat dia berpikir bahwa kehidupannya sekarang tidaklah berarti.

Ya, dia adalah Queen Zee Anastasya Zephyrine.

"Mom, hiks.. da-d..hiks, Ze-e, i-ngin.. mene-mui... kalian, hiks," ucapnya dengan tangis yang pecah, tatapannya jatuh obat tidur ditangannya. Ia meminum sebuah obat dan berbaring di tempat tidur seperti seorang putri tidur.

"A-ku harap hiks.. ad-a yang.. hiks ..mengisi tubuhku." pintanya entah kepada siapa."

.o0o.

Kembali lagi kepada Zee yang akan bersiap melakukan operasi terakhir.

"Zee.. jangan menyerah." ucap papa Zee dan hanya di angguki oleh Zee dengan tatapan tulus.

Zee di bawa oleh dokter dan suster kedalam ruang operasi.

"Zee apa kau siap?" tanya dokter yang selama ini merawat Zee.

"Iya.. " ucapnya.

Zee harap ada kesempatan kedua apabila tidak berhasil. batinnya.

Zee sudah tertidur karena obat bius yang diberikan kepadanya. Orang yang melakukan operasi kepada Zee melakukan dengan hati-hati.

"Dok... Detak jantungnya." ucap suster yang menjaga Elektrokardiograf ( merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu ) yang mulai melemah.

"Cepat, ambil AED (automated external defibrillator)." ucap dokter tersebut berusaha tidak panik.
Hey, siapa yang tidak panik? Zee sudah di diagnosa keselamatannya hanya 25%.

Dokter tersebut berusaha mengembalikan detak jantung Zee, tapi hasilnya nihil.

Monitor menampilkan garis lurus, Zee sudah tiada. Inilah akhir seorang Zee Anastasya Matilda. Bagaimana dengan keluarganya? Tentu saja bersedih. Karena, Zee adalah sebuah warna yang berarti dalam kehidupan keluarganya.

Figuran Pencinta Cogan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang