Chapter 11

20.9K 2.5K 138
                                    

Flashback On

Zee baru saja sampai di outdoor, ia melihat 2 orang yang menunggu Zee. Mereka menatap kagum Zee karena bisa bertemu dengan most wanted di sekolah mereka.

"Sorry ka, gue terlambat." ucap Zee ketika sampai di depan mereka.

"E-h enggak, gak papa kok, kita belum mulai." ucap salah satu siswa yang lumayan tampan.

"Ekhem oke, kenalin gue Laras ketua tim basket putri, dan dia Akbar ketua tim basket putra. Gue sama Akbar cuma mau mengkonfirmasi kalo bener lo yang mau gabung ke tim basket putri." ucap Laras.

"Oh begitu ya ka, iya ka gue mau gabung. Kata ka Eca kalian bakal tanding 2 minggu lagi."

"Iya, dan beruntung nya lo mau gabung. Karena, lo taukan susah cari anggota, karena kebanyakan insecure dengan kemampuan. Padahal, kita nanti bakal melatih." ucap ka Akbar.

"Yaudah, Zee setiap sore kita latihan. Jam 3 sore, bisa kan?" tanya Laras.

"Iya, bisa ka.."

"Oke, sekarang lo istirahat aja. Sorry ganggu waktu istirahat lo." ucap Laras merasa tak enak hati.

"Sans aja ka. Gue duluan." ucap Zee dan pergi meninggalkan mereka.

Zee berjalan cepat menuju kantin, ia menatap heran dengan teriakan demi teriakan di meja paling pojok, bahkan semua tatapan siswa/i mengarah ke arah meja tersebut.

Ia mendekat dan mendengar semua yang mereka bicarakan. Hingga Zee melihat Al yang ingin menampar Eca, dengan cepat ia menarik Eca kebelakangnya menggantikan Eca yang terkena tamparan.

Plakk

Flashback Off

"Zeeee!" teriak mereka, Zee meringis sakit tapi bukan Zee namanya kalo ia harus menye-menye. Zee mengusap ujung bibirnya yang berdarah. Perih? Tentu.

"Lo gak papa Zee?" tanya Al dengan dengan nada khawatir.

"Halah bacot lo, ngapain lo nanya begitu. Pas udah nampar Zee." ucap Bella yang geram dengan kakaknya.

Vano mendekat kearah Zee ia menangkup wajah Zee.

"Gapapa?" tanya Vano, yang hanya di anggukan oleh Zee tanda ia baik-baik saja.

Tatapan Zee jatuh ke arah tangan Eca.

"Gak papa ka?" tanya Zee.

"Seharusnya gue yang nanya begitu. Lo kenapa malah mengorbani diri buat lindungin gue?" tanya Eca yang berusaha menahan tangis.

"Ini gak seberapa. Karena, gue bakal balas lebih dari ini." ucap Zee sambil melirik Anna tajam.

"Lo kenapa gak ke uks?" lanjut Zee menatap Eca.

"Kalian kenapa gak bawa kakak gue ke uks?" Zee menatap tajam mereka semua, mereka hanya diam takut? Tentu.

"Kalian tuli?"

"Zee, itu tadi-" Vino gelagapan mendengar ucapan Zee.

"Tadi, gue denger lo bilang cuma? Cuma kuah bakso yang panas menyiram tangan kakak gue?" tanya Zee suasana di kantin benar-benar mencekam. Aura Zee sangatlah membuat bulu kuduk berdiri.

"Eng-"

"Gak usah ngelak. Gue denger, semuanya. Gue denger. Lo dan Lo-" Zee menunjuk Vino dan Al "Lelaki brengsek yang pernah gue temui. Dan lo, Jalang yang kebanyakan drama. Kebanyakan nangis. Kebanyakan bacot." tunjuk Zee kepada Anna.

Figuran Pencinta Cogan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang