Chapter 19

20.9K 2.5K 431
                                    

Al dkk (-Vano) menatap mobil yang baru saja memasuki gerbang, mereka kenal siapa pemilik mobil tersebut, Vino dan Zayyan sudah lebih awal sampai di sekolah mereka masih menunggu Vano yang lebih lama datang dari mereka. Tatapan mereka jatuh kepada seorang gadis yang mereka kenal keluar dari mobil begitu pula dengan lelaki yang ikut keluar.

"Wiehhh, tumben turun berdua." ucap Farid tanpa menyadari teman-temannya yang lain menahan geram.

"Hmm." gumam Vano ia malas meladeni ucapan Farid, berbeda dengan hatinya yang berbunga-bunga.

Zee tak sengaja menatap ke arah Al, lelaki tersebut menatapnya tajam, entahlah tatapan cemburu mungkin?

"Bang, Zee masuk duluan ya.", ucap Zee.

"Iya." kata Vano, dan mengecup kening Zee.

Aaa soswetttt

Zee yang di cium gue yang baper

Kapan gue bisa di cium bang Vano

Gila gila kaya pasangan kekasih

Dll

Zee yang di cium tentu merasa malu, apalagi di depan para siswa/i yang sedang menatap kearahnya, dengan langkah besar ia menjauh  meninggalkan Vano yang tersenyum tipis dan yang lainnya.

"Gilaaa, Vano gercep." ucap Nathan terkejut dengan tindakan Vano.

"Bukan Gercep, kan adek kakak jadi wajar dong cium kening." Farid berusaha berpikir positif.

Bangsat, kalo lo bukan kakak Zee. Gue bunuh.  batin Al

Brengsek. batin Rey

Kok sakit ya?  Vin, sadar lo abang Zee. batin Vino.

.o0o.

Sejak kejadian di parkiran tadi Zee banyak melamun tanpa memperdulikan sosok lelaki yang sedang berdiri di depan kelas, Zayyan Arkana, yang notabene adalah bodyguard Zee sekaligus teman sekelasnya yang sedang memperkenalkan diri.

"Gilaa, ganteng banget." celetuk Amel ketika Zayyan memperkenalkan diri.

"Hmmm." gumam Zee yang mulai memperhatikan Zayyan, Zee akui Zayyan tipenya tapi ia sudah tak menginginkan untuk menambah harem.

Zee mengingat perkataan sistem tentang orang yang membuat obsesi terhadapnya , bagaimana bisa lelaki yang belum ia temui bisa memiliki obsesi tinggi terhadapnya? Apa dia cenayang? Atau roh berkeliaran didekat Zee?

"Zee." panggil Bella.

"Hm." gumam Zee, ia menatap Bella.

"Liat tuh mubar ngeliatin lo terus." ucap Bella, Zee memalingkan wajahnya kebelakang, yap Zayyan sedang memperhatikan Zee. Gimana gak ngeliatin, dia kan bodyguard gue. batin Zee.

"Udah ah, biarin. Dia punya mata." ucap Zee. Bella hanya menganggukan kepala mengerti, sepertinya Zee tak tertarik dengan mubar.

Selama pelajaran mereka fokus mendengarkan dan menulis hingga bunyi lonceng istirahat pertama terdengar di telinga mereka.

"Guyss kantin yokkk." ajak Amel.

Mereka bertiga menuju kekantin, Zee sadar sedari tadi Zayyan mengikuti mereka.

"Mubar kok ngikutin kita?" bisik Amel yang baru sadar.

"Bodyguard." ucap Zee singkat, Amel dan Bella menatap meminta penjelasan.

"Nanti gue jelasin." ucap Zee.

Selama perjalanan menuju kantin, banyak tatapan memuja untuk Zee. Bahkan, terang-terangan mengatakan suka tetapi ia hiraukan.

Figuran Pencinta Cogan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang