"Kamu sepuluh, aku sebelas. Kamu selingkuh aku balas." nyanyi Zee menuruni tangga, tanpa ia sadari beberapa pasang mata menatapnya.
"Selingkuh sama siapa, hm?" tanya Vano yang menatap Zee tajam.
"Hehehe abang, kan cuma nyanyi doang." Cengir Zee.
"Mau kemana?" tanya Vino yang memperhatikan penampilan rapi Zee.
"Keluar. Izin yaaa."
"Gak."
"Apaan sih, gue kan izin nya sama bang Vano sama Vino. Bukan lo." sungut kesal Zee menatap Al yang melarangnya.
"Lo cewek. Udah malem, nanti kenapa-napa gimana." Al menatap Zee dengan tatapan tajam.
"Al bener Zee, lo tuh cewek, kalo lo kenapa-napa kita semua khawatir." tambah Nathan.
"Abangggg... Boleh ya?" tanya Zee tanpa memperhatikan raut wajah Al dan Nathan yang di abaikannya.
"Tapi, janji. Jangan pulang larut malam. Paham." ucap Vano final, bagaimana bisa ia menolak keinginan orang yang dicintainya. Eh? Cinta?
"Asekkkk, sayang banyak banyak bang Vano." ucap Zee dan memeletkan lidahnya kearah Al dan Nathan. Dan pergi meninggalkan mereka di ruang tamu
.o0o.
"Lo beneran mau ngelakuin itu?" tanya gadis berkucir kuda.
"Iya gue bener. Karena, dia semua rencana gue hancur.." ucapnya dengan mata yang menampilkan amarah.
"Na.. gue gak mau ikut-ikutan. Sumpah. Gara-gara lo, kita semua kena imbasnya, dibully karena pernah dekat sama lo." tolak gadis satunya.
"Lo gak setia kawan banget sih, Lula." ucap Anna menatap Lula kesal.
"Bukan gak setia kawan. Cuma gue sama Lula itu gak mau berhadapan sama Zee lagi. Lo tau kan pawangnya banyak." ucap Dina.
"Kalo lo berdua gak mau ikut, ya gak papa. Kalo gue berhasil, lo berdua gak usah ikut adil dalam kemenangan gue." ucap Anna dan meninggalkan mereka berdua.
"Gue rasa temen lo udah mulai gila deh." ucao Lula.
"Temen lo juga dongo."
.o0o.
"Eh.. ada neng Eca. Lagi cari mas Axel ya Ca?" tanya Aldi yang melihat Eca memasuki basecamp mereka.
"Iya.. tadi Axel minta gue buat kesini." ucap Eca.
"Masuk aja Ca, di dalam tuh Axelnya."
Eca melihat Axel yang fokus bermain ponselnya."Xel..." panggil Nio yang melihat kehadiran Eca.
"Hmmm." gumam Axel tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel.
"Ada cewek tu." ucap Nio.
"Cewek apa? Gue cuma punya cewek namanya Eca. Jangan ngadi-ngadi lo. Gue anti selingkuh." ucap Axel. Hey Eca hanya tersipu malu dengan ucapan Axel. Bagaimana bisa ia baru menyadari ada lelaki yang seromantis Axel, meski terkesan cuek.
"Yee balik dulu, ogeb. Ceweknya tuh siapa." ucap Marvin menatap kesal Axel. Axel yang penasaran pun berbalik dan terkejut dengan kehadiran Eca.
"Eca?" tanya Axel.
"Iya...."
"Gue kira lo gak mau dateng." ucap Axel tak percaya.
"Terus kalo gue gak dateng, yang berdiri disini siapa?" tanya Eca kesal.
"Sabar ya ca Axel emang gitu orangnya, rada gila." ucap Juna, yang mendapatkan pelototan dari Axel.
"Duduk dulu ca." tawar Zidane yang baru turun dari lantai atas.
"Gila sih, Zidane aja peka tu nyuruh Eca duduk. Lah ini yang doinya gak peka." ejek Juna.
"Gak papa kali." ucap Eca.
"Eh, neng gelis mana?" tanya Nio melihat kebelakang Eca.
"Dirumah." ucap Eca yang sudh ah duduk di higa Axel.
"Wahhh, kasian Zidane." ucap Nio sembarang.
"Emh.. lo suka sama Zee?" tanya Eca kepada Zidane.
"Bangettt malahan." bukan Zidane menyahut.
"Zidane ogeb." sungut Axel kesal sedari tadi Nio bicara terus menerus.
"Heheheh... Gue mulai sekarang perwakilan bicaran Zidane." kata Nio cengengesan.
"Ada ya gitu bentuknya." ucap Aldi melihat tingkah Nio yang aneh.
"Well lo berarti banyak saingan." ucap Eca. Memang benar, banyak yang suka sama Zee, bahkan ada yang terang-terangan menampilkan ketertarikan.
.o0o.
"Pagiku cerah ku matahari bersinar ku ehhh..." Zee terhenti menatap seseorang yang dikenalnya berada di lorong sekolah.
"Zidaneeeee!" teriak Zee bersemangat, membuat semua para siswa/i menatap Zee.
"Jangan lari-lari princess." ucap Zidane ketika Zee sudah berada di depannya.
"Aaaakhhh gue kangen sama loo." tanpa menghiraukan sekitar Zee memeluk Zidane erat, ini kedua kalinya Zidane merasakan pelukan Zee.
"Zee." panggil seseorang dari belakang. Membuat Zee melepaskan pelukannya.
"Abang." ucap Zee, ia menatap Vano dan yang lainnya yang sedang menatap dirinya.
"Gue kira lo gak berani pindah kesini." ucap Nathan menahan kesal melihat Zee memeluk Zidane.
"Gue pindah karena pengen atu sekolah sama pacar gue." ucap Zidane, membuat dahi mereka berkerut.
"Pacar?" tanya Zee.
"Yaa, mulai sekarang Zee Anastasya Zephyrine Baskara adalah pacar gue." ucap Zidane membuat mereka semua terkejut. Tentu saja Al dkk tidak terima.
"Apa apaan lo!" bentak Al marah dengan pengakuan Zidane.
"Bangsat anjing!" teriak Vano.
"Gue gak terima." ucap Vino.
"Lo mau mati?" tanya Rey dengan wajah merah padam menahan marah.
Zee yang melihat situasi yang suram membuat ia harus memutar otak.
"Stoppp!! Okeee Zee bakal jadi pacar Zidane, tapi..-"
Mereka semua menatap Zee dengan berbagai ekspresi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Figuran Pencinta Cogan (HIATUS)
FantasyZee Anastasya Matilda gadis yang terbaring dirumah sakit selama 3 tahun karena penyakit yang di milikinya, hingga mata menutup. ---------------------------------------------- Queen Zee Anastasya Zephyrine seorang gadis yang menyayat nadinya ketika m...