Chapter 6

23.8K 2.8K 181
                                    

"Gimana lo sama Anna?" tanya Nathan, disela-sela keterdiaman mereka.

"Gak gimana-gimana." jawab Al pikirannya masih terpenuhi dengan bayangan wajah Zee.

"Jangan suka sama Zee." Rey tau sahabatnya memikirkan Zee, bukan Anna. Al hanya menatap datar Rey.

"Gue keatas." ucap Vano, Vano merasa kesal dengan ucapan Rey, sepertinya benar Al daritadi memikirkan Zee.

Zee, cuma milik gue. Cuma gue. batin Vano, ia melangkahkan kaki hingga terhenti di depan sebuah pintu putih. Sepertinya pintu gadisnya?
Sejak kapan Zee jadi gadisnya.

Ia mengetuk pintu, hingga pintu terbuka.

"Abang." Ia menatap Zee dari atas kebawah, pakaian yang tadi ia datang belum diganti.

"Abangggg." panggil Zee lagi, hingga Vano tersadar.

"Gak papa. Gue cuma mau mastiin kalo lo nyaman dengan kamar lo." ucap Vano, tatapannya jatuh kepada bibir merah muda Zee.

"Nyaman kok bang. Abang mau masuk?" tanyanya.

"Gak perlu, lo lebih baik bersih-bersih diri sebelum tidur." ucap Vano dan pergi meninggalkan Zee yang sedang bingung.

.o0o.

"Gila sih Ca, adek lo cantik bangetttttt. Gue ya kalo jadi cowok pengen tuh pepet adek lo." ucap Kaysa.

"Gak gue restuin."

"Tapi, bener kata Kay, Ca. Lo nanti di sekolah perlu jaga dia. Nanti buaya-buaya keluar dari kandang susah loh, Ca. Apalagi dia dari London gak tau aja indonesia banyak penangkaran buaya." nasihat Wanda.

"Iya sih. Parah sih, cantiknya kebangetan." ucap Eca.
Eca memikirkan bagaimana caranya agar Zee tak di dekati oleh buaya buaya darat.

.o0o.

Seorang lelaki yang berdiri di pinggir balkon, sambil mengingat wajah cantik yang pernah menyanyikannya.
"Lo siapa?"

"Lo dimana?"
Pertanyaan demi pertanyaan ia lontarkan. Ia bahkan tidak tau siapa nama gadis itu. Gadis yang sudah memporak-porandakan hatinya.

"Bos." panggil seseorang yang baru masuk ke kamarnya. Lelaki tersebut memandangnya dengan sebuah pertanyaan yang tercetak di wajahnya 'kenapa?'

"Lo di cari anak-anak." ucapnya.

"Oh.. nanti gue ke basecamp, lo duluan aja." ucapnya, lelaki yang di panggil bos.
Sepertinya bosnya lagi galau. Pikirnya dan pergi meninggalkan seorang diri.

.o0o.

Keluarga Baskara sekarang sedang berkumpul di ruang makan. Kalian pasti bertanya mengapa ada keluarga Dhani dan keluarga Daniel dalam satu rumah. Jawabannya, mereka memang tinggal satu mansion yang besar. Agar bisa melindungi keluarganya dari kejahatan diluar.

"Dad." panggil Zee.
(DAD = DHANI, MOM = AULIA, DADDY = DANIEL, dan MOMMY = MIA )

"Iya sayang.." Dhani menatap anak kesayangannya.

"Zee minta motor sport boleh?" tanya Zee. Mereka semua menatap Zee dengan pandangan 'kamu yakin?'

"Kan ada mobil, sayang." kata mom.

"Males mom, kan jalan padet nanti telat turun sekolah." ucap Zee.

"Emang kamu bisa membawa motor?" tanya Daniel.

"Bisaaaaa." Zee berseru girang, harap-harap Daniel menyetujui.

"Baiklah, besok pagi motor kamu sudah ada." ucap Dhani mengalah, bagaimana bisa sahabatnya meninggalkan anak secantik dan seimut ini.

Figuran Pencinta Cogan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang