Chapter 16

20K 2.4K 281
                                    

"Zid-"

Sebelum Zee menjawab ia di peluk dengan erat.

"Zidaneee." Zee tentu saja kaget dengan perlakuan tiba-tiba oleh Zidane. Bagaimana bisa lelaki antagonis ini memeluk dirinya, bukankah seharusnya Zidane menyukai pemeran utama wanita?

"Kenapa, hm.." gumam Zidane yang masih memeluk Zee, ia mengecup pucuk kepala Zee beberapa kali. Zee yang di perlakukan seperti itu hanya diam, beda dengan hatinya kegirangan.

"Zidane, gue harus pergi nanti gue dicari." ucap Zee, yang masih tak melepas pelukannya.

"Gue? aku kamu Zee." ucap Zidane.

"Kenapa?" Zidane yang melihat tatapan polos Zee membuat dia gemas.

"Karena aku calon suami kamu." ucap Zidane.

"Tapi, aku mau punya suami banyak. Boleh?" tanya Zee dengan puppy eyes.

"Siapa?" Zidane sedikit marah dengan pengakuan Zee, tapi melihat wajah yang menggemaskan membuat dia luluh seketika.

"Belom tau, tapi bolehkan Zidane?" tanya Zee, Zidane yang di tanya hanya menganggukan kepala pasrah, dia hanya berharap semoga orang yang dipilih Zee tidak setampan Zidane.

"Hmm, asal gak setampan aku." ucap Zidane dengan senyuman. Entah mengapa Zee merasa nyaman berada di dekat Zidane meski ini pertemuan keduanya. Entahlah, ada rasa hangat yang menutupi hatinya.

"Zeee." panggil seseorang dari belakang Zee, tentu saja Zee dengan cepat melepaskan pelukan Zidane pada dirinya dan berbalik. Ia dapat melihat keterkejutan beberapa orang didepannya dan ia melihat tatapan aneh dari Vano, Al, dan Rey.

"Lo ada hubungan apa sama dia?" tanya Al menunjuk Zidane dengan dagunya.

"Dia? Calon suami." ucap Zee polos, bukan polos-polos bangsat ya beb. Tapi, Zee memang tidak pekaan dengan situasi.

"Zeee lo gila ?" tanya Amel kaget dengan kejujuran Zee.

"Enggak.. emang ada yang salah?"  tanya Zee, ia bingung dimana letak kesalahannya.

"Zee, gak beneran kan?" tanya Eca berusaha tenang.

"Beneran kok, malah Zee mau cari calon suami lagi, soalnya Zidane udah ngijinin." ucap Zee dengan tampang tidak pekaan.

"Bentar-bentar. Maksudnya, lo mau ngeharem gitu?" tanya Bella sekarang.

"Iyaaa." dengan anggukan polos membuat mereka gemas bagaimana bisa seorang Zee yang bengis ketika marah tapi sangat polos.

"Tapi, kalo ada yang suka sama lo gimana?" tanya Farid sambil melirik Al.

"Jadi suami gue dong."

"Ekhemm." Al berdehem pelan mencairkan suasana.

"Lebih baik kita balik ke indoor." ajak Al, jujur ia cemburu tapi ketika Zee ingin mencari calon suami lagi, ia juga senang. Tapi, apa harus Zee mendua?

Mereka semua kembali ke indoor, Vano menatap Zee dengan tatapan, entahlah sedih mungkin, karena hubungan darah yang tidak bisa ia lewati batasannya.

Figuran Pencinta Cogan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang