Chapter 9

21.3K 2.6K 107
                                    

Zee ingin pergi kedapur tetapi ia harus melewati ruang tamu yang terdapat Al dkk.

"Lo sudah bangun?" tanya Vino melihat Zee yang sudah terlihat segar.

"Udah bang. Ya kali gue belum bangun tapi berdiri disini." ucap Zee malas, ia melangkah meninggalkan mereka semua.

"Bi.. ada makan gak?" tanya Zee kepada pembantu rumah tangga.

"Ada non, tadi tuan Vano minta bibi buat masak yang baru buat non."

Perhatian banget sih. Calon suami. batin Zee.

Iya segera mendudukkan pantatnya di meja makan, dan menyendok nasi kedalam mulutnya.

"Mwasakwan bwibie enyak." ucap Zee dengan mulut penuh.

"Aduh non, telan dulu, atuh. Nanti keselek."

"Iya bibi." ucap Zee setelah menelan makannya, tak lama seorang gadis duduk didepan Zee.

"Zee." panggilnya.

"Iya, kenapa ka?" tanya Zee, pasalnya wajah Eca serius banget. Apa ada sangkut pautnya sama si Annajing?

"Gue mau tanya."

"Tanya aja ka.."

"Lo bisa main basket gak?" tanya Eca. Zee hanya mengeryitkan dahinya bingung. Dia sebenarnya bisa tapi untuk apa Eca bertanya.

"Tim basket putri kekurangan 1 orang, 2 minggu lagi bakal ada tanding dengan SMA Trita Mulia." lanjutnya, Zee hanya mangut-mangut.

"Boleh.. gue bisa main basket." ucap Zee final, karena ia juga mau nambah cogan, untung-untung gak perlu cape cari kesana kemari, kan kalo ikut tim basket bakal jadi pusat perhatian. Iya gak, ya iyalah...

"Lo beneran bisa main basket?" tanya Eca.

"Iya, gue bisa kok. Tenang aja." ucap Zee santuy.

"Oke.. thanks yaa." ucap Eca.

"Yoi, ka.."

"Gue balik ke kamar."

"He'em."

Eca meninggalkan Zee yang masih makan. Hingga tak lama ia mendengar teriakan dari seorang lelaki dari ruang tamu.

.o0o.

Setelah Eca meninggalkan Zee, iya melihat Anna dkk sedang duduk bersama Al dkk.

Perasaan tadi gak ada deh. batin Eca, ia melangkahkan kaki menghiraukan mereka semua hingga ada seseorang yang angkat bicara.

"Eca kamu gak mau gabung?" tanyanya, Eca hanya menatap nya dengan tatapan siapa lo?

Eca yang daritadi diam membuat Vino berdiri.

"Lo kalo ditanya, jawab. Jangan diam!" bentak Vino.

"Terserah gue dong. Mulut-mulut gue. Kenapa lo yang sewot." ucap Eca tak kalah sengit. "Kan sudah gue bilang, tu Annajing sama teman-temannya ngapain disini? Bukannya tadi sore udah diusir? Urat malu nya putus? Malam-malam kerumah anak cowok, gak tau aturan banget sih." lanjut Eca.

"A-ku hiks kangen ka Al hiks."

"Alah, jalang lo. Heran gue, Al tunangan gue malam lo deketin. Bibit pelakor banget lo." Al yang tak terima Anna di hina membuat dia kelepasan.

"ECA! ASAL LO TAU GUE TERPAKSA TUNANGAN SAMA LO. JANGAN SAMAIN ANNA SAMA JALANG SEPERTI LO, BRENGSEK! SAMPAI KAPANPUN GUE GAK AKAN PERNAH SUKA SAMA LO." teriak Al, membuat Eca terkejut. Karena, ini pertama kali Al membentaknya demi membela si jalang.

Figuran Pencinta Cogan (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang