Azan | Part 35

320 27 4
                                    

Ghea mengurungkan suapan terakhirnya saat seseorang menepuk kepalanya. Gadis itu melirik sang pelaku yang malah pergi dari kantin.

Sendok yang terhenti itu langsung di lahap Ghea dengan geram. "Tuhh orang kenapa sih" kesal Ghea.

"Perasaan gak ada yang aneh" celetuk Nasya.

Helaan nafas frustasi keluar dari mulut Ghea, "dia selalu tepuk tepuk kepala gue kayak gini ni" Ghea memperagakan nya dikepala Nasya. "Sekali dua kali gue terima Sya, tapi lu bayangin deh. Belum genap satu jam Azan udah nepuk kepala gue berkali kali. Dari pagi sampe jam istirahat ada aja batang hidung nya. Lama lama kepala gue gepeng di buat dia" murka Ghea.

"Itu nama nya romantis Ge, orang dingin sekalinya romantis sampe ke ujung jantung" ucap Nasya membuat Ghea memutar bola matanya kesal, dia gak tau aja gimana tersiksanya Ghea. Entah apa yang terjadi dengan Azan hari ini, tanpa berkata apa apa Azan pasti menepuk kepalanya lalu pergi. Dikira kepalanya sekuat baja apa, atau Azan lagi mengetes kekuatan kepalanya.

Ghea menyudahi makan siangnya, "mau kemana lu?" tanya Nasya saat Ghea sudah ingin pergi aja.

"Gue mau cari tau, apa Azan kena guna guna" ungkap Ghea bergegas pergi dari sana.

"Klok emang Azan kena guna guna, gak jauh jauh yang ngirim itu lo Ge" celetuk Nasya saat melihat Ghea berlari menjauh.

Ghea sekarang ada di depan koridor ips, berpapasan dengan Langit yang membawa selang air. Ada ada aja ulah cowok itu, namun Ghea tak tertarik sama sekali dengan itu. Ghea kembali mencari Azan yang hilang entah kemana.

Melangkah ke lantai atas, Ghea mencari satu persatu kelas mana tau Azan ada disana. Saat di lantai atas tidak ada, Ghea kembali kebawah dengan perasaan dongkol. Saat di cari malah hilang batin Ghea.

"Ghea" panggil seseorang membuat Ghea terhenti. Niat awalnya ingin kembali ke gedung ipa terhenti, saat suara orang yang dicari terdengar di belakang nya.

Ghea memutar tubuhnya menatap Azan, cowok itu tampak kikuk di tatap tajam oleh Ghea.

"Az-"
"Kamu suka bunga gak?" tanya Azan membuat Ghea yang tadinya ingin memerahi cowok itu menjadi terhenti.

Sepertinya bener Azan terkena guna guna, ini bukan Azan yang Ghea kenal. Seorang Azan menayakan hal yang disukainya, jarang sekali bukan. Tapi apa benar kata Nasya, jika yang dilakukan Azan adalah hal keromantisan.

"Aku suka" ucap Ghea semangat, kapan lagi kan mendapat pertanyaan begini. Astaga Azan ternyata bisa romantis juga. Ghea melirik lirik kedua tangan Azan yang di belakang tubuhnya, apa Azan sudah menyiapkan dari awal ya. 

Azan perlahan menujukan sesuatu yang di sembunyikan di balik tubuhnya, perlahan membuat jantung Ghea dag dig dug serrrr.

Perlahan sesuatu itu keluar dannnnnnn

Hap

Ghea melongo saat Azan memotong setangkai bunga mawar yang di tanam tepat di sampingnya.

"Buat kamu" ucap Azan sambil berlutut, Ghea merasakan mata kirinya berkedut namun seluruh tubuhnya membeku. Suasana menjadi hening, Azan yang menundukan kepalanya menatap Ghea kembali saat bunga di tanganya tak kunjung dambil.

"Gheaa ambil" ujar Azan namun Ghea tetap membeku. Beberapa orang yang berada di depan kelas itu pun membeku melihat aksi Azan. Hingga tiba seseorang dengan berwajah merah, dan samar samar memunculkan dua tanduk di kepalanya.

"AZAANNNNNNNN" teriak wanita paruh baya, yang menjadi wali kelas di kelas itu.

"KAMU APAKANN TANAMAN IBUK!" bentak guru itu.

Azan | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang