"Sebelum janur kuning melengkung, gue gass terus deketin Azan" tekat Ghea. Kini gadis itu sudah lengkap dengan seragam sekolah. Sebuah bekal untuk Azan sudah ada di tangan.
Suasana sekolah lumayan ramai, karna Ghea berangkat tidak terlalu pagi. Bibir Ghea tertarik saat melihat Azan tak jauh dari sana.
Hampir aja, sedikit lagi padahal. Entah dari mana setan itu muncul, sebuah tangan seseorang merampas bekalnya.
"Pagi kak, buat Chiko 'kan" tanpa bersalah Chiko tersenyum menampilkan gisul yang terlihat manis.
"Kembaliin, bukan buat lo itu!" bentak Ghea.
"Ada dua pilihan, kalok kak Ghea bisa dapet berarti buat kakak. Tapi kalok gk bisa, buat Chiko" katanya.
"Lu siapa main buat pilihan. Sini in gak!" Ghea sempat menjijit saat Chiko mengangkat bekal itu. Membuat Ghea tidak dapat merahinya, salahkan dirinya yang terlalu pendek.
"Chikooooooo" teriak Ghea saat cowok itu berlari meingnggalkan Ghea. Demi bekal, Ghea mengejar Chiko.
"KEMBALIIN GK!" murka Ghea, berujung emosi Azan yang tadi ingin di temui malah di lewati begitu saja.
"Banditt sialaannn, sini looo" Ghea tertatih tatih saat menaiki tangga, entah sudah berapa kali mereka naik turun tangga.
"Takepp aja kalok bisaaaaa" teriak Chiko didepan.
"Kalok kenak, gue masukin ke kaleng lu kayak ikan sardennn" sahut Ghea yang masi berusaha menangkap Chiko.
Mereka memutar mutari sekolah, naik tangga, keliling lapangan. Sampai sampai siswa yang mereka lewati tertarik menatapa keduanya.
Di persimpangan, Ghea melebarkan mata saat mengenali seseorang.
"AIDENNNNN BANTUIINN TANGKEPPP CHIKOOO"
Aiden yang tak tau, tersentak kaget namun tetap merentangangkan tangannya.
"Et et berenti kagak!" seru Aiden.
Chiko tersenyum smirk, seperti layaknya adegan super hiro dengan slowmotion Chiko berguling melewati sela sela kaki Aiden yang terbuka lebar.
Aiden terdiam, menatap Chiko yang sudah berlari mundur sambil menjulurkan lidah.
"Dennnnnn" kesal Ghea.
Aiden menatap Ghea tersenyum kikuk. "Sorry, gue gak tau. Tuh anak lincah bener, kek kura kura ninja" celetuk Aiden. Kasian juga Ghea pagi pagi sudah berkeringat.
"Ahrgt" Cewek itu mengejar kembali Chiko.
"Chikooooooo" teriak Ghea, dikepalanya sudah banyak rencana untuk mengeksekusi Chiko bila tertangkap nanti.
Kalau nanti Ghea bisa menangkap Chiko, gadis itu akan menggantung Chiko di tiang bendera. Tapi kek nya kurang seru, gimana kalok menelanjangi cowok itu. Et, tapi nanti para siswi kesenangan dong, kalok di lihat Chiko memiliki tubuh yang proporsional. Ah gak usah itu, gimana kalok di dandani ala cewek. Atau dorong dari roftoop, hmm kalok di mutilasi?
Chikoo dimana lu sekarang, awas aja lu kalok ketangkep.
BUGHT
"CHIKOOOOOO" teriak Ghea saat keningnya terasa nyeri. Baru saja dia menabrak tembok pager yang tebalnya naujubilah. Menahan sakit, Ghea mantap orang yang tadi di kejarnya malah nagkring di atas tembok.
"BWAHAHAHA, lu ceroboh banget sih" ejek Chiko.
"Gak sopan lu ya manggil lu gue?" murka Ghea.
"Gak asik ah kalok kakak adik, lu gue aja. Atau mau aku kamu aja?" Chiko mengedipkan sebelah mata menggoda Ghea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azan | END
Ficção AdolescenteAl Azan Nugroho, murid baru yang sudah menggegerkan seantero SMA Wismagama. Cowok bak es itu bukan hanya saja wajahnya tampan, namun juga seorang ketua geng motor. Ghea Moureta, cewek yang di cap ratu jomblo di SMA Wismagama. Ghea termasuk populasi...