Jika tiba masanya, Bunga yang awalnya kuncup akan bermekaran. Gue nyakin, berawal dari benci kemudian bertahap ke sayang dan berakhir dengan cinta.
_Ghea Moureta_°°°
"Tuh kan kita jodoh, buktinya ketemu disini" suara Ghea tiba tiba muncul dari belakang Azan."Azan kenapa gak ke kantin?"
"Ohh, lagi nganterin buku. Azan baik banget" bertanya di jawab sendiri. Beginilah nasib jika menyukai orang yang pendiam.
"Azan aku boleh cerita gak?" Ghea sama sekali tidak kehabisan topik untuk membuat Azan berbicara.
"Hmm"
"Yess" Ghea berjingkrak jingkrak mendapat balasan dari Azan.
"Kamu inget gak Al sama Mou?" tanya Ghea.
Azan tidak menjawab, sepertinya harus estra keras untuk membuat Azan berbicara.
"Itu loh ikan yang kamu kasi, inget kan?" tanya Ghea kembali.
"Hm"
"Jadi tadi malam, Mou locat dari aquarium. Ghea lupa tutup pintu, Molla jadi masuk ke kamar. Dia bikin takut ikannya, untung Ghea dateng nya tepat waktu. Kalok enggak pasti udah di makan. Terus-" Ghea berhenti saat sudah tiba di depan ruang guru. Bibir Ghea mengerucut, menunggu Azan keluar dari ruangan.
Saat Azan keluar, Ghea mengejarnya karna Azan meninggalkan Ghea begitu saja.
"Azaan ihhh, Ghea ditinggal terus" geram Ghea.
"Aku boleh lajut cerita gak?"
"Hm"
"Tadi sampe mana ya... Oh iya, jadi ikannya kan jatuh tuh di meja belajar Ghea. Tapi cepet cepet Ghea masukin ke aquarium lagi. Terus Ghea suruh si Molla keluar. Tadi Ghea belum bilang ya kalok Molla itu kucing?" tanya Ghea.
"Kucing?"
Ghea langsung menatap Azan, ternyata Azan mendengarkan dia cerita. Ghea kira, Azan tidak menganggapnya ada.
"Iya, kemaren itu pagi pagi buta. Chiko dateng kerumah, nitipin kucing" jawab Ghea.
Tiba tiba Azan memberhentikan langkahnya, membuat Ghea yang sedari tadi mengoceh melirik kesamping yang tidak menemukan calon pacarnya.
Ghea menghadap kebelakang, tampak Azan berdiam disana. "Kenapa, ada yang ketinggalan?" Azan tidak menjawab, cowok itu mulai melangkah lagi.
"Kenapa dia nitipin ke elo?" tanya Azan.
"Kata Chiko, rumahnya mau di renovasi. Karna ternyata Rumah Chiko sama rumah Ghea satu komplek, dia nitipi Molla sama Ghea"jawab Ghea.
Ghea menatap Azan yang juga menatapnya, "bawa kerumah gue" cetus Azan.
"Maksud Azan, kucingnya?" Azan berdehem untuk menjawab pertanyaan Ghea.
"Tapi kan Chiko nitipinnya ke Ghea" balas Ghea.
"Lo gak percaya sama gue?" Ghea langsung menggeleng, "percaya kok" ujar Ghea.
"Tapi Ghea takut nanti malah ngerepotin Azan" tambah Ghea.
"Enggak"
"Yaudah deh nanti Ghea bawa kerumah Azan" putus Ghea pada akhirnya. "Padahal Ghea udah sayang sama Molla" gumam Ghea yang masi dapat di dengar Azan.
"Besok gue beliin kucing" ucap Azan.
Ghea yang tadinya menunduk langsung menatap Azan. "Eh gak usah, lagian si Molla bukan punya Ghea" aduh Ghea kenapa Azan bisa denger coba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azan | END
Novela JuvenilAl Azan Nugroho, murid baru yang sudah menggegerkan seantero SMA Wismagama. Cowok bak es itu bukan hanya saja wajahnya tampan, namun juga seorang ketua geng motor. Ghea Moureta, cewek yang di cap ratu jomblo di SMA Wismagama. Ghea termasuk populasi...