Part 11 : Sulitnya Mencintai

318 32 4
                                    

Mata hitam kecokelatan itu mengintip di balik sela sela buku. Rasa penasaran yang membuncah membuat Ghea melakukan hal seperti dalam film mata mata FBI.

Ghea berdecak geram saat melihat sang pujaan hati tengah berduaan dengan model sekolah. Sejak awal masuk sekolah Ghea tidak menyukai cewek yang bernama Rachel.

"Zan ini gimana rumusnya, gue lupa" Modus batin Ghea memaki saat Rachel seolah meminta bantuan pada Azan. Padahal Ghea tau jika Rachel itu pintar, dan tidak pelupa.

"Mo = L + i b1/b1+b2 " ucap Azan.

"Makasi ya, seneng deh satu kelas sama lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makasi ya, seneng deh satu kelas sama lo. Bisa nanyak mapel yang gue gak ngerti" Azan melirik sekilas untuk menjawab ucapan Rachel.

"Tipe cewek lo itu kayak gimana sih?" tanya Rachel yang menyimpang, niat awal yang ingin belajar bersama di perpustakaan malah entah kemana mana.

Pena yang tadi bergerak di atas kertas terhenti. "Gak ada" jawab Azan tanpa berpikir dahulu.

"Kok gak ada sih" protes Rachel, padahal tadi Rachel memancing Azan agar dia bisa mengambil star mendekati Azan.

"Kalok gue udah cinta, gue gak peduli dia seperti apa" satu kalimat yang membuat para cewek yang tadi ingin mempercatik diri untuk mendekati Azan terhenti. Tipe Azan itu simpel. Jika kita bisa mencuri hati cowok itu, tidak peduli kita berbeda kasta atau jelek sekali pun karna Azan akan tetap menerimanya.

"Kalok Ghea menurut lo gimana, lo suka gak sama dia?" di balik rak buku Ghea membuka telinga lebar lebar.

"Enggak, gue gak suka sama dia" bagai ada sebuah pisau menacap jantung Ghea. Sabar Ghe, Azan kan selalu bilang kayak gitu sama lo batin Ghea.

"Bagus dong, menurut gue Ghea itu gak sebanding sama lo. Tuh cewek cuman bisa nya malu maluin lo doang" ucap Rachel.

Ghea menunggu balasan dari Azan, pikiran cewek itu jika Azan akan membantah ucapan Rachel tidak terwujud. Cowok yang di kejar Ghea itu tidak mebalas ucapan Rachel sedikit pun.

"Oh ya, tadi gue sempet beli kue. Lo mau gak?" Rachel membuka bikisan di sampingnya.

"Boleh"

Balasan Azan membuat Ghea siap siap mencakar Rachel, tidak tahan melihat Rachel yang mencuri curi pandang pada gebetannya membuat Ghea melangkah pergi dari sana.

"Azan nyebelin, bekal dari Rachel aja di terima. Dari gue, jangan kan di terima di lirik aja kagak. Apa karna bekal gue murahan ya" di sepanjang jalan Ghea menggerutuk tentang kesialan hari ini.

"Kenapa sih Azan sukanya sama Rachel gak sama Ghea. Rachel itu emang cantik, model lagi. Huft... seharusnya dulu gue ikut casting model, pasti langsung gak keterima. Aduhh Ghea hidup lo kok receh banget dah" gerutuk Ghea.

"Lo lagi latihan teater? Ngomong sindiri di kokoridor" entah dari mana Aiden sudah ada di samping Ghea membuat cewek berponi itu terkejut.

"Biasa aja, lo kira gue setan" ucap Aiden saat Ghea tampak terkejut. "Gue kira emang setan tadi" balas Ghea.

Azan | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang