Part 27 : Sebuah kebetulan

376 28 0
                                    

PART 27 : Sebuah kebetulan

"Huaamm... gila sih, jam tujuh gue dah dateng" ucap Chiko dengan langkah berat melewati koridor sekolah.

Chiko menyipitkan mata saat melihat kakak kelas maupun seangkatannya khusus para cewek tengah merapikan penampilan, malahan ada yang masi memberikan bedak pada wajah mereka.

"Kak jangan tebal tebal, rontok nanti" kata Chiko saat melewati kakak kelas itu.

Seketika sebuah sisir mengarah padanya untung Chiko sigap menangkapnya lalu di bawa lari.

"WOYYY GILA LUU KEMBALIIN SISIR GUEEEEEE" teriak cewek itu.

"Udah dikasi diminta lagi, bintitan entarr" teriak Chiko sambil tetap berlari.

Langkah Chiko terhenti lalu memundurkan langkahnya.

"Pagi kk Gheaaaa" sapa Chiko, cewek itu menatap sinis Chiko.

"Nih buat kk Ghea, hadiah dari Chiko" diserahkan sisir yang didapat tadi.

"Sisir punya siapa ni?" tanya Ghea.

"Punya chiko lah" akunya.

"Lu suka hello Kitty?" Ejek Ghea saat melihat ada gambar hello Kitty disisir merah muda itu.

Chiko menyengir, aduh duh bisa hilang kegagahan dia ini.

"Y-ya itu tuh, gini loh" ucap Chiko salah tingkah.

"Ahh kk Gheaaaaa" rengek Chiko yang tak mampu untuk menjawab.

Ghea terkekeh, padahal dia tau dari teriakan kakel tadi. Bagaimana gak denger, suaranya bahkan ngalahin mic upacara bendera.

"Entar kembaliin sama kakak kelasnya, bukan milik lu ni" suruh Ghea.

Chiko mengambil kembali saat Ghea mengulurkan sisir itu. Bibir Chiko sontak maju beberapa sentimeter, padahal tadi niatnya ingin caper sama Ghea. Gimana gitu biar bisa berduaan bareng Ghea.

Sudut bibir Chiko tertarik ke atas saat menemukan sebuah ide.

"Kak tolongin Chiko dong" ucap Chiko.

"Apa, kalok bisa gue bantu gue tolongin" ujar Ghea.

"Ajarin chiko fisika" mohon Chiko. Ghea memberhentikan langkahnya, ni anak pasti modus pikir Ghea.

"Be-bener kak, kan sama sama IPA masa gak mau ngajarin. Nilai Chiko tuh selalu kosong, nah besok ada ulangan" ucap Chiko saat mendapat lirikan menyelidik dari Ghea.

Chiko memberikan pupy eyes nya, membuat beberapa cewek yang lewat tersipu. Cowok itu tampak cute, wajahnya tidak ada raut sangarnya sama sekali. Siapa pun yang melihat mengira Chiko itu anak polos

"Yaudah nanti istirahat ke perpus" jawab Ghea.

Senyum chiko melebar, cowok itu melompat lompat kegirangan seperti anak kecil. Lalu Chiko merentangkan tangannya hendak memeluk Ghea namun langsung ditahan Chiko saat tersadar.

"Pengen peluk tapi bukan punya Chiko. Chiko tunggu di perpus nanti kak" cowok itu berlari meninggalkan Ghea.

"Gemoy"

***
Lima belas menit lagi masuk sekolah, alih alih masuk sebagian siswa yang sudah datang berkumpul di lapangan basket. Mereka menonton pertandingan enam orang anggota inti Gandrioz. Kapan lagi kan pagi pagi lihat yang seger seger.

Aiden yang telat dateng segera melempar tasnya lalu langsung merebut bola ditangan Azan. Cowok itu menggiring dan saat dikira tepat, Aiden melempar bola itu.

Aiden memberikan ciuman jarak jauh pada penonton saat bola itu masuk kedalam keranjang.

"Sok iya lu Den" ucap Kanna.

Azan | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang