"Malam tahun baru, gue cuman sendirian. Nasib gue jadi jomblo gini banget ya allah" adu Ghea pada tuhan. Cewek itu termenung di teras rumah memandang langit yang terang benerang. Berharap hujan turun, namun tak kunjung terwujud.
"Ya allah turun kan jodoh hamba sekarang, hamba gak peduli seperti apa. Tapi kalok dikasi seperti Azan, hamba rela lahir batin" doa gadis itu.
Mama Ghea yang baru tiba di rumah melihat anak semata wayang tengah meratapi nasib. "Ngapain di sini, gih keluar maen. Malam tahun baru kok dirumah" suruh mama Ghea.
"Ma, Ghea gak punya teman lagi. Kita main taun baruan bedua aja ya" ajak Ghea.
"Mama capek, kerumah temen kamu aja sana" lalu mama main masuk kerumah aja.
"Mama mah gitu, sesekali romantis gitu ama anaknya" tangan Ghea dua duanya menangkup dagu.
"Nasya, dia mah pasti siap siap streaming. Tari, dia mah udah punya pacar sekarang. Lia, nanti gue di tolak lagi. Jalan jalan aja kali ya, tapi kalok di culik gimana?" Pikiran Ghea bergelut ingin keluar atau tidak. Dia jarang keluar rumah, jika pun keluar pasti ada yang menemaninya.
"Ah bodo amat, mana tau seperti di novel kan. Ada gitu penculik yang ganteng, bening. Terus nanti gue endingnya jatuh cinta sama dia. Nikah terus punya anak, happy ending" Seketika sudut Ghea mengembang.
Dengan switer dipadukan dengan celana jeans dan ponsel ditangan, Ghea melangkah keluar dari gerbang. Dia terpaksa memesan ojek online untuk ke taman.
Kalian tau, ini teruntuk para jomblo disana. Jika kalian hanya keluar pas di waktu waktu begini jangan sendirian. Apalagi yang punya hati lembek. Aduh mending puter balik kerumah. Lo bayangin, sendirian tanpa ada teman ngobrol langsung mati kutu lu pada.
Lo liat Ghea sekarang, mulutnya sudah berkomat kamit menyumpah sarapah. Saat sepanjang jalan ada aja orang yang pacaran. Bisa gitu loh, pada pacaran semua. Gak ada gitu, cowok yang lagi sendirian kan bisa di pdktin Ghea.
"Ah tau gini mah gue pulang aja" sesal Ghea. Mau balik kerumah tapi sayang sudah jauh ngabisin duit, martabak kesukanya juga udah gak jauh dari sini.
"Ahh, masak gue gak bawa apa apa pas pulang" dengan tekat hati, Ghea tetap melangkah. Walupun pasang mata memperhatikan dia yang berjalan sendirian. Ghea rasa, orang orang itu menghina dia yang jalan sendirian tanpa ada yang menemani.
"Inget kata Nasya Ge, jangan pikirin orang orang itu. Anggep mereka pantung, toh lo gak kenal sama mereka"
Seperti mengangkat seribu ton, dengan berat Ghea melangkah. Dan untungnya, Ghea tak sadar sudah tiba di tempat martabak langgananya.
Pas tiba, Ghea terkejut saat melihat kondisi disana. Haduhhh, pada duduk berpasangan kan anjim. Banyak tempat duduk di taman yang sudah terisi. Tidak diragukan, karna ini malam tahun baru. Tapi, banyaknya pasangan disana. Ghea tertarik dengan seorang cowok yang mirip gebetanya.
Sambil menunggu pesanan, ghea memperhatikan orang yang mirip Azan. Kalok diperhatiin Ghea lebih dalam lagi, itu memang mirip pake banget. Tapi, Ghea tidak tau cowok itu tengah bersama siapa. Ghea tidak pernah melihat orang itu. Cantik, Rachel bahkan kalah.
Jadi pengen geranat tuh cewek, apalagi yang bikin Ghea tidak rela. Saat Azan tersenyum tulus pada cewek itu.
"Apa itu pacarnya" gumam Ghea. Kedua orang itu tidak sadar di perhatikan oleh Ghea. Mungkin juga tak sadar di perhatikan beberapa orang yang tertarik pada Azan maupun cewek itu.
Ghea menggigit bibir bawahnya, tahan Ge jangan nagis ini ujian batin Ghea. Air sudah menggenang di pelupuk mata.
Tapi tidak jadi karna ada sebuah tangan menyentuh pundaknya, membuat Ghea menoleh kebelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azan | END
Fiksi RemajaAl Azan Nugroho, murid baru yang sudah menggegerkan seantero SMA Wismagama. Cowok bak es itu bukan hanya saja wajahnya tampan, namun juga seorang ketua geng motor. Ghea Moureta, cewek yang di cap ratu jomblo di SMA Wismagama. Ghea termasuk populasi...