⚠️Tandai jika ada typo, etc
256k readers! Sebelum membaca, alangkah baiknya menekan tombol bintang/vote dulu ya, thankies!
Setelah menandatangani berkas-berkas keperluan Renio operasi, tindakan segera dilakukan. Mengingat Renio adalah cucu pemilik rumah sakit ini, fasilitasnya didahulukan.
Terlebih, sangat dibutuhkan kecepatan untuk menanganinya. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi jika terlambat ditangani.
Ketiga orang itu sesang menunggu dengan resah di depan pintu operasi. Saling memanjatkan doa agar prosesnya baik-baik saja. Subuh hari ini dipenuhi dengan ketegangan.
Satu jam lebih empat puluh lima menit Arsen hanya mondar-mandir cemas dan Seana yang mengunci tangannya berdoa non-stop. Sedangkan Renia? Gadis itu bersandar di dinding dengan pandangan kosong.
Tak terbesit sekalipun di benak Renia jika kejadian seperti ini akan menimpa keluarganya.
Lampu yang berwarna merah itu kini berubah menjadi warna hijau. Operasi mendadak itu sudah selesai. Ketiganya sontak berdiri merapat ke arah pintu. Keluar lah dokter dengan kain hijau melekat di tubuhnya.
"Bagaimana keadaan putraku?" desak Arsen lebih dulu.
"Saya punya kabar baik dan kabar buruk sekaligus. Bisa Anda ke ruangan saya?" Dokter itu menatap Seana dan Renia yang nampaknya sangat letih. Dia tau situasi untuk itu.
Arsen dan sang dokter mulai menjauh. Seana sudah sangat lelah, banyak kejadian yang menguras fisik sekaligus pikirannya.
Renia memutuskan untuk diam, menemani ibunya. Seana tampak rapuh kali ini.
•••
"Jadi?" Tanya Arsen saat menduduki kursi ruangan dokter pribadinya.
"Kabar baiknya, kami sudah berhasil mengeluarkan kerikil yang menancap di kepalanya, lancar tak ada halangan. Pasien akan sadar beberapa jam lagi jika itu memungkinkan."
Perkataan dokter itu membuat Arsen ambigu, apa yang sebenarnya ingin dia katakana. "To the point."
"Kami harus mengawasi respon putra Anda. Operasi kepala memiliki dampak besar, Tuan. Apalagi kerikil yang menancap itu lumayan dalam, untungnya tidak mengenai bagian penting..."
"Tapi, bisa saja terjadi pendarahan otak atau penggumpalan darah yang akan membuat putra Anda semakin tersiksa. Jika Renio belum juga sadar dalam waktu lebih dari 7 jam, saya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut."
Arsen menyimak dengan saksama namun pikirannya berkecamuk hal negatif. Semoga semuanya berjalan lancar.
"Apapaun yang akan terjadi nanti, itu pasti yang terbaik," ujar dokter itu menenangkan.
•••
Pagi hari pun tiba. Orang tua Seana dan Arsen langsung buru-buru terbang ke Indonesia setelah mengetahui cucunya kecelakaan hingga mengharuskannya operasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELF LOVE
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] LENGKAP | BELUM REVISI ───────────── When betrayal ruins everything. ───────────── Arenia Calira, nama yang indah tapi tak seindah kisah hidupnya. Si gadis dingin namun pintar yang memiliki banyak kelebihan. Tapi sejatinya...