45. The Same Person

3.2K 529 54
                                    

⚠️ Tandai jika ada typo, etc

Happy new year all!!
First update tahun 2022😻

Sebelum membaca, alangkah baiknya vote dulu ya. Ramein komentar juga, thankies!😉

 Ramein komentar juga, thankies!😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada urusan apaan lo ke sini?"

Perempuan yang baru memasuki ruangan terapi Renio terkejut atas refleks lelaki itu. Dia menutup pintu dengan pelan, melangkah maju mendekati brankar Arenio.

Lelaki itu sedang berada di kamar inap biasa bukan ruang VVIP tempatnya terbaring selama setahun. Dia sedang beristirahat sehabis terapi berjalan. Renio meminta terapi di ruang inap biasa karena setelahnya ingin berkeliaran di taman rumah sakit.

Rasanya sumpek selalu berada di kamar, tidak bisa banyak bergerak. Bahkan pemandangan langit dari lantai 10 rumah sakit ini membuatnya jenuh. Setiap terbangun, pemandangan langit yang dilihatnya. Renio ingin menghirup udara segar.

"Emm, mau jenguk lo."

"Oh ya? Jangan lo pikir gue nggak tau sama drama yang lo buat di hubungan adek gue," cetus Renio datar tanpa menghiraukan jawaban Asyilla.

Asyilla menghela nafas. "Oke, gue minta maaf tentang itu. Tapi gue ke sini pengen jenguk lo dan ngasih tau hal yang nggak lo tau sebelumnya."

"To the point."

Asyilla menegakkan badannya, membasahi bibir terlebih dahulu. "Lo nggak inget, kecelakaan lo setahun yang lalu itu memakan korban?"

Renio mengerutkan dahinya. "Korban, maksud lo?" tanyanya berusaha mengingat. "Gue paling nggak suka ngomong sama orang yang bertele-tele."

"Lo nabrak orang tepat sebelum mobil lo ngehantam pembatas jalan," jelas Asyilla cepat.

Arenio berusaha keras untuk mengingat kejadian itu. Perlahan-lahan mulai menyusun kembali memori kejadian mengerikan sepanjang hidupnya.

Shit, perkataan gadis itu benar adanya.

Ya, dia mengingatnya. Bahkan dia mengingat jelas umpatan apa yang keluar dari bibir sucinya sesaat sebelum dia menyerempet seorang perempuan dan berakhir menghantam pembatas jalan lalu terlempar beberapa meter jauhnya.

"Lo tau siapa orangnya?" Renio memastikan.

Asyilla mengangguk pasti. Namun anggukan itu menimbulkan rasa curiga di benak Renio. "Dari mana lo tau sedetail itu?"

"Kenapa gue tau? Karena orang yang lo serempet itu gue!" ucap Asyilla menggebu.

Deg

Asyilla berusaha mengalihkan pandangannya agar tidak menatap mata itu. "Gue tau lo emang nggak salah sama sekali karena itu kecelakaan... tapi lo nggak tau separah apa dampaknya ke gue."

SELF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang