44. Misunderstanding II

3K 537 25
                                    

⚠️Tandai jika ada typo, etc

[11.11 AM] beberapa jam lagi kita ninggalin 2021 dan nyambut 2022💘 Ini bakal jadi update terakhir di tahun 2021😭

See y'all besok di update pertama tahun 2022!

Seorang pemuda dengan hoodie navy melangkah cepat di lorong rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pemuda dengan hoodie navy melangkah cepat di lorong rumah sakit. Tangannya menarik seseorang dengan paksa tapi hati-hati.

"Lepas! Apaan sih lo?" ronta sang gadis.

"Diem." Perempuan itu sontak menutup mulutnya. Aura yang dikeluarkan oleh lelaki di depannya ini persis saat pertama kali mereka bertemu dulu.

"Nggak sopan tau gak? Orang lagi ngobrol, seenak jidat di tarik-tarik. Gue bukan peliharaan lo!" pungkas Renia kasar.

"Gue gak pernah bilang lo peliharaan gue."

Renia tak mau kalah. "Buktinya lo narik-narik gue, sampe sendal gue hampir copot!"

"Kan hampir, belum copot juga. Yang penting, gue nggak narik ulur perasaan lo," ujarnya datar. "Nurut. Jangan banyak cincong, kalo gak mau gue bungkam bibir lo pake bibir gue di sini."

"Bacot sia," gumam Renia.

Langkah Reylan berhenti seketika. Dia membalik badannya melipat tangan di dada. "Lo nantang gue, hm?" Reylan memajukan badannya perlahan.

Tanda alarm darurat seketika timbul di benak Renia. Salah besar dia menyahuti lelaki itu apalagi posisi mereka baru saja memasuki lift. Benda besi itu mulai tertutup dan hanya ada mereka berdua di dalamnya.

"Jangan macem-macem!" tukas Renia sembari melangkah mundur.

Jarinya mencabut penjepit besi yang terselip di rambutnya dengan lekas, mengangkat benda itu ke wajah Reylan sebagai bentuk perlindungan diri.

"Cuma satu macam," balasnya santai menghiraukan penjepit rambut besi yang bisa melukakan badan jika tertusuk.

"Gue gak main-main, Rey!"

"Terus?"

"Rumah sakit ini punya granpa gue, di sini ada cctv lho, Rey. Anak buah grandpa gue pasti ngawasin. Gue nggak bisa pastiin badan lo bakal tetap utuh kalo macem-macemin cucunya!" peringat gadis itu.

"Positive thinking aja mungkin kita bakal dinikahin," jawab Reylan lugas.

"Pede gila lo."

Reylan menghiraukan pekikkan perempuan itu. Dia beralih ke telinga Renia, berkata, "Mulut tajem lo itu harus di kasih pelajaran pake mulut gue...."

"Bacot, gak sudi. Maybe bibir lo bekasan Asyilla, eww gue gak pengen bekasan," tutur Renia tajam.

Pergerakan Reylan terhenti begitu saja. Dia kembali ke posisi semula dengan helaan nafas gusar. Perempuan cantik di depannya masih salah paham rupanya.

SELF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang