Hari ini merupakan jadwal kelas Jennie untuk olahraga. Seperti biasa, mereka harus mengganti seragam sekolah mereka dengan baju olahraga.
"Jen, pulang sekolah temenin gue ya," ujar Irene.
"Ke ?" tanya jennie cuek.
"Mall. Gue mau belanja." antusias Irene.
"Gak. Males." jawab Jennie.
"Yahhh Jennn, plis lah. Nanti gue beliin apa yang lo mau deh. Ya ya ya." Irene memohon sambil membuat-buat wajahnya menjadi lucu.
"Lo pikir gue ga mampu beli sendiri." Jennie memutar kedua bola matanya malas.
"Iyadeh yang sultan." pasrah Irene.
"Bodoamat temenin pokoknya gamau tau gue." Irene memaksa Jennie.
Jennie hanya diam dan mulai berjalan menuju lapangan diikuti oleh Irene dari belakanh.
"Temenin kemana ?" datang Jisoo tiba-tiba.
"Kepo lo." jawab Irene.
"Jennie gaboleh keluar." Jisoo menggandeng lengan Jennie.
"Dih. Biarin dong, udah gede juga. Keluarnya kan sama gue, bukan orang lain." Irene menatap sinis Jisoo.
"Kalo ga sama gue gaboleh. Titik." Jisoo menatap sengit Joy.
Mereka terus saling menatap satu sama lain dengan pandangan yang seperti akan memakan salah satu dari mereka. Tapi tatapan itu tidaklah serius, hanya bercanda gaes. Mereka itu kan temen.
"Possessive." Irene menjukurkan lidahnya ke arah Jisoo.
"Diem." Jennie berujar dingin.
Seketika tidak ada yang membuka mulutnya.
Seperti itulah Jennie. Sifat dia itu dingin sekali. Tetapi disaat saat tertentu sifatnya akan berubah menjadi friendly. Ia juga kerap kali bersikap manja terhadap Jisoo ataupun Irene.
Sampainya dilapangan mereka harus berbaris dan melakukan pemanasan dulu sebelum melakukan aktivitas.
Untuk hari ini, mereka harus lari mengelilingi lapangan bola sebanyak 3 kali untuk perempuan dan 6 kali untuk laki-laki.
Memang tidak dicari siapa pemenangnya karena ini merupakan kegiatan rutin 2 minggu sekali.
"Wah gila tuh guru capek banget gue haahhh," Irene menghembuskan nafasnya kasar sambil memegangi bahu Jennie.
"Iya njing capek banget gue. Liat deh sampek basah gini bajunya." Jisoo menimpali sambil mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajahnya.
"Kantin yuk. Haus gue." ajak Jennie yang diangguki keduanya.
Mereka memilih meja ditengah-tengah karena posisinya yang terkena langsung dengan udara bebas. Sambil ngadem ceritanya.
"Gue soda pake es ya." pinta Jennie.
"Oke. Lo apa Ji ?" tanya Irene.
"Hehh gaboleh minum soda ya lo. Air putih aja." Jisoo melototkan matanya kepada Jennie.
"Apaansih kak. Lagi pengen gue." kesal Jennje cemberut.
"Gaada soda soda. Udah air putih aja 3, lo juga Rene." Jisoo berucap final.
"Ck gue juga kena kan." Irene menghembuskan nafasnya.
Setelah mengucapkan pesanan, mereka ngobrol-ngobrol sambil menunggu pesanan datang.
"Eh lo tau gak, gue kemarin dichat sama adek kelas tau." ujar Irene bercerita.
"Siapa ?" sahut Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, Jennie
FanficSosok wanita yang menyimpan segudang luka yang disebabkan oleh orang-orang terdekatnya. Jennie Lee. Manusia yang dituntut untuk selalu sempurna tanpa peduli dengan apa yang manusia ini rasakan. Sosok yang dingin tetapi begitu hangat (?) Sikap yang i...