Chapter.1

409 20 2
                                    

Ini kisah, Fey. Gadis berusia 17 tahun yang hidupnya sedang menggebu-gebu. Berawal dari menyukainya dalam diam hingga membunuh yang ia kagumi dalam diam.



Semua itu berawal dari sini, Agravi Residen. Perumahan elit tempat tinggal Agna. Laki-laki itu bernama Cavero, si laki-laki pintar yang hobinya belajar. Badannya lebih tinggi dari Fey, kulitnya berwarna sawo matang. Terkadang dia terlihat dingin dan kaku, terkadang juga ia terlihat ramah kepada semuanya. Dia terlalu murah senyum kepada semua orang, sehingga membuat perempuan terpikat padanya. Termasuk Fey.



Fey menyukainya sejak 2 tahun yang lalu, saat pertama kali Fey datang ke tempat ini. Awalnya Fey datang ke tempat ini dengan tujuan hanya untuk menghampiri temannya yang bernama Agna. Tapi entah bagaimana ceritanya Fey malah terpikat pada Cavero yang notabene adalah sepupu Agna. Hari ini Fey memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya pada Cavero. Iya hari ini, mungkin jika melihat sinetron di televisi atau membaca novel romansa, kisah cinta semacam ini akan berjalan mulus. Tapi entah dengan kisah cinta mereka.



Fey duduk di tepi ranjang sambil mengetik sesuatu di ponselnya. Ia sedang merangkai kata untuk di ucapkan pada Cavero nanti. Sebenarnya ia berniat menghubunginya lewat DM, karena gadis ini tak memiliki nomor ponselnya. Selain alasan itu, Cavero sebenarnya tidak mengenal Fey. Jadi sekalipun ia bertemu dengannya, Cavero tidak akan tau siapa itu Fey.



"Perkenalkan diri dulu, habis itu misi dan visi kehidupan. Pake biodata gini aneh ngga sih?" gumamnya,



Fey menampar dirinya sendiri, "Lu tuh mau menyatakan perasaan buka ngelamar pekerjaan" ujarnya,



Gadis ini menghapus semua pesan yang sudah ia ketik, ia mengurungkan niatnya untuk mengirimkannya pada Cavero. "Follow dulu aja habis itu minta follback" ujar Fey,


Pada akhirnya Fey mengikuti akun Instagram milik Cavero, gadis ini juga mengirim DM padanya agar akunnya di ikuti kembali oleh Cavero. Rencana Fey, ia akan menghubungi Cavero lewat sosial media dahulu, kalau Cavero sudah merasa nyaman baru ia akan beralih ke WhatsApp.



"Fey, ada Agna ni" Seru eyang putri dari luar kamar Fey,



Gadis itu terkejut, bukan karena suara Eyang melainkan karena kedatangan Agna yang tiba-tiba. Biasanya sebelum Agna datang ia akan memberitahukan kepada Fey terlebih dahulu. Walaupun sebenarnya tidak masalah, Agna sudah terbiasa ada di sini, tidak terlalu penting apakah dia kesini dengan memberi tahu pada Fey terlebih dahulu atau tidak.



Agna menampakan senyumnya saat Fey sudah berada di hadapannya. Gadis aneh. Sungguh tidak biasanya ia begini, ia tidak pernah senyum begitu pada Fey. Senyuman Agna ini memiliki makna ganda. Yang pertama ia tersenyum memang karena ingin, yang kedua ia tersenyum untuk menyembunyikan sesuatu agar terlihat natural dan biasa saja. Gadis ini lupa kalau Fey sudah berteman dengannya selama lebih dari 3 tahun lamanya.



Fey duduk di sebelah Agna, satu alisnya terangkat, gadis ini masih heran dengan kedatangan Agna yang tiba-tiba.



"Gue dapet lowongan" Ucap Agna,



Dari nadanya Agna sudah terlihat aneh, Fey mencoba untuk mengikuti permainan yang Agna lakukan. Urusan cari tahu belakang saja, karena Fey yakin maksud Agna pasti baik. Agna tidak mungkin berniat jahat padanya.



"Oh iya? Lowongan apa?" Tanya Fey, dengan ekspresi yang di buat-buat.



"Pokoknya lu ikut gue"



Fey mengangguk, "Oke gue ikut, bentar ya"



Gadis itu berjalan ke kamarnya, mengambil sling bag dan ponselnya. Walaupun masih ragu dengan lowongan pekerjaan yang Agna katakan. Tapi tidak apa. Fey percaya pada Agna, tidak mungkin sahabatnya itu menjualnya ke Om-om hidung belang. Atau menjualnya ke bandar perdagangan manusia.

ACANTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang