Chapter.14

53 12 0
                                    


Agna sudah menyerahkan bukti rekaman Cavero kepada polisi. Fey dan Key pun sudah di bebaskan. Sekarang mereka bertiga sedang menunggu jemputan dari anggota inti Acantha.

Byurrr…
Tiba-tiba saja Ibunda Cavero menyiramkan sebotol air meneral pada Fey. Rambut gadis ini basah, ia diam hanya menatap dengan sorot tajam ke arah Ibunda Cavero.

“Bude” Seru Agna,

Ibunda Cavero memukul Fey menggunakan tasnya dengan keras, “pembunuh, tega-teganya kamu membunuh anak saya hanya karena ia tidak mau bertanggung jawab” ucapnya,

Key menarik Fey agar berada di belakangnya, laki-laki ini menatap tajam ibunda Cavero. “Bukankah anda yang membuat putra anda sendiri ingin bunuh diri? Kenapa menyalahkan orang lain?” Ucap Key dengan kesal.

Anggota inti Acantha sudah sampai, mereka masuk ke dalam ruang tunggu. Agna memberi tanda pada anggota inti Acantha agar membawa Fey pergi terlebih dahulu. Terlihat sekali bahwa Fey marah pada wanita di hadapannya itu.

“Ayo Fey” Ucap Grey sambil memapah Fey pelan-pelan,

Ibunda Cavero menarik rambut Fey hingga gadis itu jatuh tersungkur ke lantai, “Mau kemana kamu? Saya belum selesai bicara!” Bentak ibunda Cavero,

“Jangan sentuh saya” ucap Fey,

Gadis ini berdiri, menatap tajam wanita di hadapannya, “Kasian Ibu, sudah membuat anak sendiri bunuh diri tapi tidak mau menerima kenyataan bahwa dirinya termasuk dalam kategori pembunuh” cibir Fey,

Ibunda Cavero melayangkan tangannya ke atas, wanita ini bersiap menampar Fey, namun Arsyad terlebih dahulu menahan tangan wanita ini. Sementara Lezi langsung menghampiri putrinya.

Lezi menatap ke arah ibunda Cavero, “Rupanya anda yang membuat putri saya seperti ini. Apa anda tidak cukup membuat putra anda mengakhiri hidupnya? Anda ingin membunuh siapa lagi?!” Ujar Lezi,

Agna dan anggota inti Acantha membawa Fey pergi dari tempat ini. Mereka membiarkan Arsyad dan Lezi yang mengurus kekacauan di sana. Karena mereka sama-sama orang tua mungkin masalah akan lebih cepat selesai.

“Grey lu beli minum gih sama makanan di temenin Agna” perintah Key,

Agna dan Grey mengangguk mereka pergi menggunakan motor Grey. Agna membonceng Grey di belakang. Sementara itu Key dan anggota inti Acantha lainnya membawa Fey pulang ke rumahnya. Mereka tidak menggunakan motor yang mereka bawa biasanya, kali ini mereka memakai mobil milik Gavieno.

•••

Agna dan Grey masuk ke dalam mini market, mereka membawa keranjang masing-masing satu. Keadaan mini market cukup ramai, mungkin karena ini malam Minggu. Grey menoel pipi Agna secara tiba-tiba.

“Heh kambing, ngapain kau pegang-pegang pipiku?” Tanya Agna sambil memicingkan matanya,

Grey menggeleng lalu tertawa sendiri seperti orang gila. Laki-laki ini tertawa sambil memasukan beberapa makanan dan camilan untuk anggota Acantha dan Fey.

“Bah, gila kali ni orang. Ketawa sendiri macam orang ngga punya beban” gumam Agna sambil membawa keranjang ke rak buah-buahan.

Setelah mereka selesai, mereka menaruh keranjangnya di kasir. Grey masih tertawa, namun kini ia lakukan sambil melihat ke deretan rak shampoo.

Agna menaikan alisnya, “Heh kambing, ngapain ketawa bego” ujar Agna,

Bukannya berhenti Grey malah tertawa terbahak-bahak. Agna begidik ngeri melihat Grey. Agna harap kegiatan ini cepat selesai berlangsung, bagaimana bisa setelah kejadian di kantor polisi yang memegang, laki-laki ini sekarang tertawa terbahak-bahak

“Pacarnya mba?” Tanya perempuan yang berjaga di kasir,

Agna membulatkan matanya, “Pacar? Gue sama kambing macam dia? Enak aja, kelas gue kelas Wagyu beef bukan kelas daging kambing” cibir Agna,

“Heh Na, liat ya” ajak Grey,

Agna tidak menoleh sama sekali, “Ngga mau woy, lu ketawa mulu”

“Tai lah ngga asik lu” ucap Grey,

Setelah mereka membayar belanjaan, mereka langsung naik ke motor. Mereka tidak mau berlama-lama karena pastinya semua orang tengah menunggu mereka.

“Agna, lu tau film India judulnya uttaran ngga? Yang dulu viral banget” ucap Grey, sambil mengendarai motornya,

Agna tertawa mendengar pertanyaan Grey, “Tau weh” jawab Agna,

“Gini ngga si dialognya” ujar grey

“Kau memang benar” ucap Grey sambil menirukan suara perempuan,

“Aaaaaaaaa---” lanjut Agna bak penyair di drama Bollywood,

“Karena Tapasya mencintaimu Vir”

“Itu semua bohong Icha”

“Aaaaaaaaaa---”

“Aaaaaaaaaa---”

“Coba lihat dirinya, kau sayang padanya?”

“Aaaaaaaaa---”

“Lalu apa dia sayang padamu?”

Tawa Agna pecah saat mendengarkan Grey berbicara. Agna tertawa sampai membuat motor yang mereka kendarai oleng. Beberapa orang yang berada di sekitar mereka ikut tertawa. Ini pertama kalinya Agna tertawa karena ulah seorang laki-laki.

______________ฅ^•ﻌ•^ฅ_______________

Penggemar Utaran pada jamannya pasti tau dialog ini🤣

See you in next chapter
Follow Instagram
@ phelia.30
@ its.cheeta

ACANTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang