Semua anggota inti Acantha sudah berkumpul di rumah kosong yang ternyata adalah Markas dari geng motor bernama Agravi. Sesuai dengan nama tempatnya Agravi Residen.
Grey hendak memegang sebuah buku, "Jangan pegang apapun" perintah Key,
"Oke oke bro" ujar Grey,
Mereka semua mengamati tempat ini. Setidaknya mereka harus menemukan petunjuk tentang Cavero di sini. Fey berjalan ke arah sebuah rak. Anggota lain masih sibuk mencari petunjuk. Fey membalikan badannya, tiba-tiba seseorang menariknya dari belakang lalu menodongkan pisau ke leher Fey. Semua anggota terkejut. Mereka bahkan tidak membawa senjata apapun.
"Fey!" Teriak Key, laki-laki ini hendak menghampiri Fey namun langkahnya berhenti saat Agna menahan lengannya.
"Kalian lupa Fey udah belajar bela diri?" Ucap Agna,
Key mengerutkan dahinya, "Tapi tetep aja kita harus bantu Fey. Gimana sih lu?!" Ujar Key sebelum akhirnya mendekat,
Fey menampilkan semirik di wajahnya, hal itu membuat Key dan anggota Acantha terkejut. Fey segera menepis tangan orang itu. Saat pisau terjatuh Fey menangkapnya lalu berbalik menyodorkan pisaunya pada orang itu. Anggota Acantha dibuat terkejut dengan tindakan Fey, berbeda dengan Agna yang sudah terbiasa melihatnya.
"Gue kira cupu ternyata suhu" gumam Grey,
Fey mendorong pisau agar lebih dekat ke leher orang itu, "Siapa?" Tanya Fey.
Orang itu ketakutan, ia segera membuka maskernya. "Gue Gema" ucapnya,
Fey menaikan alisnya sebagai tanda bahwa ia tidak tahu siapa Gema. Key mendekat ke arah Fey, laki-laki itu cemas pada Fey. "Fey, kamu ngga papa?" Tanya Key, Fey hanya menjawab dengan anggukan.
Fey diam-diam melihat Gema berusaha menelepon seseorang, Fey pura-pura tidak melihatnya. Gadis ini sengaja membiarkan Gema, ia penasaran siapa yang di telepon laki-laki ini. Saat Gema berhasil menelepon, 5 menit kemudian sekelompok orang datang dan masuk ke dalam markas Agravi.
"Ada tamu rupanya" Seru laki-laki yang memakai headband merah di kepalanya.
Key menampakan semiriknya, "Mau menantang maut dengan gaya?" Tanya Key kepada anggota Acantha,
Grey tertawa kecil sembari menatap tajam orang-orang di depannya. "Kalo pake gaya sabi lah" ucap Grey
Sedetik kemudian kedua geng motor ini saling berkelahi, Agna terus berada di samping Fey. Agna tidak perlu apa-apa. Dengan dia berbicara saja membuat lawannya mati gaya. Mulut pedas Agna bisa membuat laki-laki yang mendekatinya tertampar tanpa harus di tampar sungguhan.
Gema melayangkan pukulannya ke arah Agna, namun Agna berhasil menghentikannya. "Pengecut, gue perhatiin dari tadi lu beraninya sama cewe. Jantan bukan lu?" Tanya Agna, gadis ini menendang tepat di kejantanannya membuat sang empu merintih kesakitan.
Key segera melayangkan tangannya saat melihat pergerakan dari sudut matanya, dalam sekejap lawannya tersungkur ke lantai. Kemampuan Key memang tidak diragukan lagi. Tak salah Key menjadi ketua geng Acantha.
"Bang mau adu pantun aja ngga, gue cape sumpah dari tadi muter-muter" ucap Grey sambil memegangi lengan laki-laki yang sudah berkali-kali terkena bogem mentah dari tangannya.
"Kalian pada ngapain?"
Suara maskulin milik laki-laki yang baru saja masuk ke markas Agravi membuat semua orang berhenti berkelahi. Kedua bola mata Fey menatap ke arah laki-laki itu. Gadis ini seperti mengenali suara laki-laki itu.
"Siapa Fey?" tanya Agna,
"Lu tanya sama gue? Gue tanya sama siapa? Tembok?" Jawab Fey,
Laki-laki itu berjalan mendekat ke arah Fey sambil tersenyum, "Fey, lama ngga ketemu" Ujar laki-laki itu.
Laki-laki itu melepas Helm full face yang ia pakai, Fey dan Agna langsung terkejut di buatnya. Laki-laki itu ternyata adalah sahabat mereka waktu SMA. "Gue Allen, masih inget?" Tanya laki-laki bernama Allen itu,
"Ya ampun Len, aku kira siapa" jawab Fey, gadis ini memeluk Allen tanpa ragu.
Gallen Alvaleria, itu nama lengkapnya. Allen ini merupakan sahabat Fey saat ia duduk di bangku sekolah menengah atas dulu. Sudah 3 tahun lamanya mereka tidak bertemu, tanpa di duga mereka bertemu dalam situasi begini.
"Ini Agna, masih inget kan?" Tanya Fey,
Allen dan Agna langsung bersalaman, "Inget gue Fey, eh kalian semua ngapain ayo duduk" ucap Allen,
Key menatap Allen dengan tatapan tidak suka. Siapa Allen? Mengapa ia dengan mudah dipeluk oleh Fey? Semua pertanyaan itu muncul di benak Key.
Mereka semua akhirnya menyudahi perkelahian itu dan berujung bersalaman dengan damai. Allen menjelaskan kepada Fey dan semua temannya, kalau Allen adalah ketua dari Agravi gang. Allen juga meminta maaf karena telah menyuruh anggotanya menghajar siapapun orang yang mendekati markas mereka.
•••
Anggota inti Acantha sudah berada di markas mereka, setelah pertarungan tadi mereka kelelahan. Hanya dua orang yang tidak mendapatkan pukulan sama sekali. Mereka adalah Fey dan Agna, dua gadis ini selama pertarungan hanya diam dan menendang kejantanan orang yang mengusiknya.
Grey menatap Agna dengan seksama, "Weh domba" panggil Grey,
Agna menoleh, "Lah kok saya noleh" ujarnya,
Grey tertawa puas melihat kebodohan Agna, "Bego si dipelihara, beranak kan jadinya" ucap Grey,
Fey mengobati luka Key dan juga Elang, gadis ini dengan telaten mengompres keduanya secara bergantian. Sementara anggota lainnya malah sibuk memperhatikan Fey.
Gadis itu bangkit dari tempat duduknya setelah selesai mengompres Key dan Elang. Fey berjalan sambil membawa handuk dan baskom berisi air es.
"Lu cocok jadi bini gue" gurau Bintang sambil tersenyum,
Fey hanya menggelengkan kepalanya sambil terus berjalan ke dapur. Walaupun markas ini biasa di gunakan hanya untuk berkumpul, namun ternyata markas ini memiliki dapur dan juga toilet yang layak digunakan.
"Domba, pijitin gue" ucap Grey,
Agna mendengus kesal, "Heh kambing, minta tolong temen lu aja. Emang gue babu lu apa" ucap Agna sewot,
"Eh, tadi Allen ngga bilang apa-apa kan ya tentang Cavero?" Tanya Grey.
Elang menggeleng, "Seinget gue si engga" ucap Elang,
______________ฅ^•ﻌ•^ฅ_______________
Mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata/penempatan kalimat.See you in next chapter
Follow Instagram
@ phelia.30
@ its.cheeta
KAMU SEDANG MEMBACA
ACANTHA
Teen FictionSemua kisah Fey berawal saat datang kerumah Agna. Pada awalnya Fey datang ke rumah Agna hanya untuk menemui Agna. Namun tiba-tiba saja ia tertarik pada Cavero yang notabene adalah sepupu Agna. Setelah dua tahun lamanya Fey menyukai Cavero dalam diam...