Chapter.10

70 11 1
                                    

Seluruh anggota Acantha sedang berkumpul di rumah Key, mereka berencana menginap dua hari di rumah Key. Kebetulan hari ini Ayah Key tidak ada di rumah. Pria itu akan pergi ke Bandung untuk menemui istri keduanya.

Grey duduk di sebelah Key, “Eh guys gue mau bilang sesuatu” kata Grey,

“Jangan buat gue ketawa ya, gue lagi maskeran” ujar Gavieno yang sedang tiduran dengan kondisi wajahnya yang memakai masker.

Bintang memberi kode pada Grey agar membuat Gavieno tertawa. Bukan Grey namanya jika tidak bisa membuat orang lain tertawa. Sementara Elang sibuk bermain gitar bersama Key.

“No, lu tau ngga?” Tanya Grey,

“Apaan?” Jawab Gavieno balik bertanya,

Grey duduk bersila sambil menghadap ke arah Gavieno, “Kan lagi musim banjir ya kan” ucap Grey,

“Hooh”

“Kira-kira kalo penyu atau kura-kura berenang itu rumahnya kebanjiran kaga?” Tanya Grey,

Pertanyaan Grey berhasil mengundang tawa teman-temannya. Key dan Elang yang tadinya tidak peduli kini ikut tertawa bersama-sama.

“Bego banget lu, pecah masker gue” ucap Gavieno sambil berjalan ke kamar mandi,

“Lah gue kan kaga nyuruh lu ketawa, ye kan?” Ujar Grey,

“Tapi lu mancing gue” seru Gavieno dari dalam kamar mandi,

“Lah lu ikan emang? Ngapain gue mancing lu, eneg iya kenyang kaga” cibir Grey,

Perdebatan antara Grey dan Gavieno selalu membuat suasana menjadi hangat dan ramai. Semua yang ada di kepala Grey pasti Grey gunakan untuk mengerjai Gavieno.

“Eh Key, Fey itu sebenernya siapa sih?” Tanya Elang dengan mendadak,

Key menaikan alisnya, “Fey?”

“Iya, cewe yang kemarin ngobrol sama kita” sahut Grey,

Key menunjukan sebuah artikel pada mereka, ia bingung menjelaskan pada teman-temannya ini. Pasti ceritanya akan panjang, lebih baik jika mereka membaca sendiri.

“Pemerkosaan?” Tanya Elang,

“Penculikan?” Tanya Grey,

Key mengangguk, “Kalian ngga perhatiin Fey megangin perutnya terus? Itu semua karena dia di tusuk saat berusaha kabur” ucap Key,

“Hah? Ketusuk?” Bintang ikut bertanya,

“Waktu gue lagi di jalan pulang waktu habis anterin Ken ke perkemahannya gue liat Fey mau di bawa pergi sama laki-laki. Gue turun dari motor gue, gue samperin mereka. Tapi sayang laki-laki itu kabur. Dan gue denger-denger laki-laki itu masih mengincar Fey” jelas Key,

Mereka sekarang sudah tau tentang siapa itu Fey. Mereka bahkan merasa kasian pada Fey. Gadis yang tidak tau apa-apa dipaksa melakukan perbuatan tidak senonoh. Mereka merasakan sakit walaupun mereka tidak melihat kejadian itu secara langsung.

“Gue minta tolong jaga Fey” Ucap Key,

Elang menepuk bahu Key pelan-pelan, “Gue ngga akan tanya apa alasan lu begini. Tapi gue yakin semua ini karna Fey pantas kita lindungi” Kata Elang,

Key mengangguk, “Thanks semua” ucap Key,

Tiba-tiba ponsel Key berdering, terdapat notifikasi pesan dari Fey. Ini pertama kalinya Fey mengirimkan pesan padanya.

Key terkejut, laki-laki ini spontan berdiri dari tempat duduknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Key terkejut, laki-laki ini spontan berdiri dari tempat duduknya. “Fey di kurung?” Gumam Key,

Key langsung tersenyum setelah membaca pesan dari Fey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Key langsung tersenyum setelah membaca pesan dari Fey. Semua teman-temannya spontan saling menatap. Tak lama setelah itu Key keluar dari kamarnya membawa kunci motor dan jaketnya. Laki-laki ini berencana datang ke rumah Fey.

•••

Fey duduk di balkon rumahnya, menatap kosong ke arah langit. Ia bosan dan juga lapar. Tapi ia tidak tau harus berbuat apa. Pintu kamarnya terkunci, ia hanya bisa berada di dalam kamar. 

“Gue Chat Key kok cuma di read si. Masa di bales cuma sekali. Pelit amat” Umpat Fey,

Tiba-tiba sebuah boneka singa berukuran kecil terlempar ke dalam Kamar Fey. Karna Fey penasaran ia langsung melihat ke bawah lewat balkon. Ternyata itu Key, laki-laki itu membawa dua keresek putih.

“Gimana cara kasihnya? Aku ngga boleh masuk sama saptam” ucap Key dengan suara pelan,

Fey mengambil sebuah ember yang ternyata sudah ia ikat dengan tali. Rupanya Fey sudah persiapan sejak tadi, karna tidak ada cara lain untuk menerima sesuatu dari lantai bawah selain menggunakan cara ini. Gadis ini perlahan-lahan menurunkan ember itu. Key takjub dengan ide Fey yang anti-mainstream.

“Ayo taruh di situ” ucap Fey saat ember itu mendarat di atas tanah.

Key menaruh dua keresek sekaligus karna kresek yang satu tidak terlalu besar isinya.

“Kuat?” Tanya Key,

“I am strong” seru Fey,

Fey menarik perlahan talinya agar ember berisi makanan itu tidak jatuh lagi ke bawah. Jika jatuh dan menimbulkan suara bisa gawat. Pasti bundanya akan marah-marah padanya. Setelah embernya berhasil mendarat dengan sempurna di balkon, Fey mengambil boneka singa berukuran kecil yang tadi Key gunakan untuk melempar ke arahnya.

“Simpen, kalo kesini lempar lagi” ucap Fey,

Key tersenyum lalu melambaikan tangannya. Fey ikut melambaikan tangannya pada Key. Ternyata Key tidak seperti yang Fey kira. Awalnya Fey pikir Key itu keras kepala dan suka sekali berkelahi. Tapi setelah mengenal Key, Fey tau sifat Key seperti apa.

Fey membuka keresek yang Key berikan padanya. Keresek itu berisikan satu box nasi dan ayam krispi, satu jus mangga, salad, buah-buahan yang sudah di potong. Sementara keresek yang lebih kecil berisikan sebotol air mineral, dua ice cream dan satu cup yogurt.

“Iiiii baik” gumam Fey,

Fey menemukan sebuah tulisan di atas box itu. Senyumnya terukir saat membacanya.

‘Pesanan sesuai aplikasi ya mba, selamat makan. Tertanda Key, driver ojol’

Kurang lebih begitu tulisannya. Rasanya Fey tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. Baru pertama kali ada yang berbuat begini padanya.


______________ฅ^•ﻌ•^ฅ_______________

See you in next chapter
Follow Instagram
@ phelia.30
@ its.cheeta

ACANTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang