Junkyu menunggu sambil bersedekap dada di dalam mobil. Sampai suara kaca diketuk terdengar.
Ada Jay yang membopong Haruto. "Kyu, aku tahu kalau kamu marah. Tapi tolong denger penjelasannya dulu," katanya sambil membantu Haruto duduk ke dalam mobil.
"Mabuk lagi. Kenapa?"
Jay membasahi bibirnya yang terasa kering. Melirik Haruto yang tertidur karena mabuk berat.
"Alasan bego. Tapi dia tiba-tiba insecure, mikir bisa bikin kamu bahagia atau enggak karena tahu sendiri dia belum punya gaji tetap. Dalam keadaan mabuk dia nekat narik cewek, tujuannya biar kamu kecewa terus mutusin pergi, katanya dia takut nggak bisa jadi suami yang baik."
Jay agak geli sama kalimatnya barusan.
"Nggak heran, ini Haruto. Muka L-men hati Milna," kata Junkyu.
"Ngomong-omong, nih hasil balapan. Haruto menang 12 juta, katanya buat tanda maaf atas segala kebodohan."
Senyum tipis terbit di sudut bibir. Junkyu tahu gimana brengseknya Haruto, tapi dia juga lebih dari paham kalau calon suaminya itu beneran nggak pengin bikin dia nggak bahagia di dalam pernikahan.
Setelah kejadian putus waktu itu, Haruto perlahan berubah jadi orang yang benar-benar mementingkan Junkyu. Walaupun kadang suka tebar pesona sama genit, tapi itu cuma iseng belaka. Mengingat kalau dirinya pernah menyakiti Junkyu buat Haruto terus berpikir, bisa bahagia nggak ya kalau kita nikah?
Bahkan dia sering nanya tiba-tiba,
Kamu beneran mau nikah sama aku? Nggak takut sengsara apa gimana.
Aku masih gembel banyak acara loh, Kyu. Nanti kamu makan pakai apa?
Nikahnya bisa dipending dulu nggak sih? Mau memperbaiki akhlak dulu biar brengseknya hilang.
Junkyu tersenyum mengingatnya. "Tenang saja, aku lebih tahu Haruto daripada kamu, kok."
Mendengar perkataan Junkyu membuat Jay menepuk kepala Haruto cukup kencang. "Heh, Tono! Denger baik-baik yang diomongin Junkyu, jangan insecure mulu, malu sama benda pusaka di bawah udel, bego!"
"Bangsat! Ini kepala bukan gendang ya, teman!" Haruto yang konon katanya tidur, berteriak murka kepada sahabatnya.
Ekhem!
"Jadi yang tadi tipu-tipu?" Yang paling manis diantara mereka berceletuk.
Kedua manusia ganteng itu saling pandang. "Mampus!"
"Sebutkan dan jelaskan alasan kalian berdua bekerjasama menipu saya dalam satu paragraf berikut permintaan maaf dan sogokan." Junkyu beneran marah kok.
Tapi lumayan sambil malak.
Oknum H dan J biasa memanjakan Junkyu. Jadi bisalah memanfaatkan keadaan.
"Kyu-"
"Keluar. Nggak ada yang bisa dimaafkan sebelum lembar jawaban berikut bonus, ada di tempat tinggalku."
Hanya bisa pasrah. Haruto dan Jay keluar dari mobil dan menatap nanat kepergian Junkyu sambil menangisi dompet masing-masing.
"Uang hasil balapan masih ada?"
"Masuk kantung Junkyu semua, To."
So sad :(
—————TBC
Book ini setengah lawak jadi gamungkin ada konflik yang berat.
Semua ramah lingkungan kok :v

KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tangga | Harukyu [2]✔️
FanfictionSetelah acara lamaran yang nggak jelas, kini tiba saatnya pasangan 'agak gila' kita membinan rumah tangga yang entah akan jadi apa bentukannya. Sequel PACARAN.