"Permisi, paket!"
Junkyu ngelirik malas Haruto yang masuk sambil bawa plastik Indomei.
"Makasih paketnya, om. Silahkan angkat kaki sekarang juga, bye!" Dia ngerebut tentengannya terus melenggang pergi nonton TV.
"Lah, Kyu. Kita kan serumah, aku disuruh angkat kaki ke mana?" Haruto ngekorin Junkyu sambil garuk tengkuknya.
"Rumah cewek yang tadi juga bisa. Kamu nyari tempat tinggal mah gampang, goda dikit bisa masuk sesuka hati."
Haruto melongo. "Kok rada ambigu. Lagian kalau aku nginep di tempat lain, kamu rela?" Sambil mendekat, peluk Junkyu dari samping.
"Kamu tidur sama orang lain aku biasa saja kok."
Waduh, luka lama.
"Itukan dulu, sekarang aku cuma mau sama kamu, Yang."
"Basi."
"Aku bukan nasi kucing, sayang." seenak hati langsung kecup duakali bibir pink tunangannya.
Junkyu melotot terus cubit perut Haruto. "Nasi kucing malah laris manis, bodoh!"
"Iya deh iya, kamu yang pinter. Akumah remahan mamamialezatos hanya bisa diam dan menerima," katanya. Berusaha meruntuhkan amarah Junkyu.
Si manis yang pipinya menggembung karena makan chiki itu melirik sinis. "Dasar nggak punya malu. Sudah bikin aku marah bukannya merasa bersalah malah tambah bikin naik darah."
"Ini aku merasa bersalah loh, Babe!"
"Basi."
"Beneran deh, aku rasanya pengin mati lihat kamu marah." Permainan kata yang pertama.
"Basi."
"Ditinggal kamu tadi rasanya hatiku hancur." Permainan kata part 02.
"Itumah gara-gara uangmu kubawa semua."
Ya nggak salah sih.
"Ayolah permatanya Uto, Uto minta maaf."
"Nggak suka, gelay."
Haruto ngedusel di leher Junkyu. Kecup-kecup dikit, lirik muka tunangannya yang masih fokus ke layar televisi.
"Tiga hari lagi kita nikah, masa sekarang marahan?" Haruto coba gunakan jurus andalan mamanya kalau Junkyu ngambek.
Sementara yang diajak ngomong malah ngejewer telinga Haruto lumayan kencang. "Tiga hari lagi kita nikah, masa sekarang malah balapan? Pakai anggur-anggurin cewek lagi, emang nggak punya otak kamutuh!"
"Aw! Adah! Kan tadi sudah dijelasin Jay, aku nggak bermaksud begitu kok, Honey!"
Tapi Junkyu malah salah fokus. "Tadi Yang, terus Babe, sekarang Honey. Nggak konsisten banget deh perasaan."
"Aku konsisten kok, cuma suka oleng saja."
"Oleng terus tapi balik lagi ke aku, gitu?" Junkyu sebal.
"Karena kamu indah. Aku tuh susah mau nyari yang kayak kamu," kata Haruto.
Junkyu mendelik. "Heh, tangan. Kamu belum dimaafin ya kalau mau pegang-pegang!" Dia berusaha menjauh.
Tapi Haruto malah senyum mencurigakan. "Darl, aku udah bangun."
Junkyu melotot, berusaha dorong Haruto jauh-jauh.
Bahaya. Haruto kalau sudah masuk susah keluarnya :(
"Aku sudah puasa dua minggu, Babe. Malam ini waktunya buka, hehe."
Hehe-nya Haruto kok seram ya :((
Btw, malam ini, sing penting yakin!
————TBC
Hehew :)
![](https://img.wattpad.com/cover/290469081-288-k454801.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Tangga | Harukyu [2]✔️
Hayran KurguSetelah acara lamaran yang nggak jelas, kini tiba saatnya pasangan 'agak gila' kita membinan rumah tangga yang entah akan jadi apa bentukannya. Sequel PACARAN.